"Kenapa dia ada di sini ?" tanya Sudra
"Itu adalah haknya mau kemana saja," jawab Sal bersikap acuh tak acuh.
Laki-laki itu keluar bersama seorang wanita.
Wanita itu berpenampilan seksi dengan menggunakan gaun di atas lutut berwarna hijau.
Wanita menggunakan make up yang cukup tebal.
Laki-laki itu tersenyum ke arah wanitanya.
Wanita itu tersentak melihat Sal.
Laki-laki itu menoleh ke belakangnya dan terkejut saat melihat Sal di parkiran.
Dia sepertinya tampak memikirkan untuk masuk kembali ke dalam mobilnya namun akan terlihat jelas.
Sal melepas jaket kulitnya dan masuk ke dalam resto.
****
Pelayan resto sudah mengenal Sal dan mengajaknya ke meja yang biasa di tempatinya.
Laki-laki itu memilih meja yang cukup jauh dari Sal.
Pelayan resto langsung menghampiri Sal dan membawa buku menu.
"Apakah menunya seperti biasa nona ?" t
"Benar-benar sial," batin AlderAlder kembali ke kantor setelah mengantarkan wanita yang dijodohkan ayahnya kepadanya.****Wanita itu cukup menarik dan cerdas tetapi Alder bersikap acuh tak acuh padanya sejak awal bertemu.Ayah Alder yang mengatur pertemuan mereka.Ayahnya Alder menghubunginya."Ke ruanganku sekarang," perintah ayahnya Alder"Baik," jawab AlderAlder langsung menuju ke ruangan ayahnya yang terletak di lantai 7.Sementara ruangan kerja Alder ada di lantai 2.Alder mengetuk pintu terlebih dahulu."Masuk," perintah ayahnya AlderAlder langsung duduk di seberang meja kerja ayahnya."Hari ini ada klien penting yang datang. Kau akan menemuinya," perintah ayahnya Alder"Klien ? Bagaimana bisa kita datang tanpa persiapan ? Apakah rencana pertemuan kita sudah pernah dibuat sebelumnya ?" tanya AlderAyahnya
Sal menghembus nafas saat keluar dari pintu ruang rapat.Sudra mengikutinya dari belakang."Ada apa Sal ?" tanya Sudra"Aku tidak menyangka cukup alot hanya untuk menentukan lokasi," jawab Sal"Rapat direksi jika memutuskan lokasi memang yang paling alot dibandingkan yang lainnya," balas Sudra"Apa yang harus kulakukan ?" tanya Sal"Hanya ada satu cara. Kau harus melobi mereka," usul Sudra"Kau benar juga," balas Sal"Sudahlah kita makan dulu saja," usul Sudra"Okee. Makan dimana ?" tanya Sal"Restoran Nelayan," jawab SudraMereka menggunakan motor untuk menuju ke restoran Nelayan soalnya jalannya kecil dan setapak."Banyak pemancingan di sini," ucap Sal sambil menatap ke arah kanan dan kirinya.Mereka menuju ke tempat parkir motor.Angin bertiup sepoi-sepoi menyentuh wajah Sal dan rambutnya.Sal
Sal memilih untuk meninggalka restoran lebih cepat.Dia langsung bergegas menuju ke parkiran motor sementara Sudra sedang membayar makanan mereka di kasir.Sudra berjalan ke arah parkiran motor sambil menunjukkan wajah yang terlihat bingung."Ada apa ?" tanya Sal"Makanan kita sudah dibayar," jawab Sudra"Yang membayar makanan kita pasti Alder," ucap Sal"Iya," jawab Sudra terkejut"Cuma di kenalan kita di resto. Sudahlah. Kita harus kembali ke kantor," ucap Sal****Di atas motor Sal meratapi nasibnya."Bisa-bisa dia menjadi benalu dalam hidupku," ucap Sal.Saat Sal sudah sampai ke parkiran kantornya, Sal dihubungi oleh Seth."Haloo adikku. Kau dimana sekarang ?" tanya Seth"Ini lagi di parkiran kantor," jawab Sal"Bersama dengan Sudra ?" tanya Seth"Iyalah. Memangnya dengan siapa lagi," jawab Sal jengkel&nb
Bukan hanya itu saja, kakak sepupu Sal membawa banyak sekali makanan untuk dimakan bersama.Sal, kakak-kakak sepupunya beserta pelatih Sal duduk dalam satu meja untuk menyantap makanannya.Sal cemas dengan kedatangan Dewa."Kak, aku mau ke kamar mandi sebentar," bisik Sal ke SethSeth menganggukkan kepala.Sal menuju ke kamar ganti pakaian dan mengambil hpnya.Sal langsung mengirim pesan singkat ke Dewa."Dewa, jangan ke sini. Ada Alder. Nanti kuceritakan. Buatlah alasan yang bagus."****"Ayolaaa kita sudah telat," teriak Raya di bawah tangga lantai satu.Dewa sudah berada di lantai satu tepatnya ruang tamu sambil duduk di sofa.Raya akhirnya memilih untuk ke ruang tamu juga."Dia bahkan tidak berubah setelah menikah denganmu," ucap RayaDewa menggeleng-geleng kepalanya."Jangan terlalu memanjakannya," lanjut Raya"Siap
Ayahnya Dewa menatap punggung anaknya.Ayahnya Dewa cemas jika masa lalu anaknya ketahuan oleh keluarga Riya.Dewa langsung mengirim pesan singkat dengan Sal."Kakak ipar besok jam 3 sore di cafe Collac."Sal membaca pesan tersebut."Oke."****Setelah perayaan, semua sepupunya sudah pulang kecuali Seth."Ayoo," ajak Seth yang sudah berganti pakaian."Siapa takut," tantang SalMereka bertanding di ring.Tentu saja Sal tidak bisa menandingi kekuatan Seth.Seth dan Sal duduk di tepi ring."Kakak pasti sering latihan," ucap Sal"Aku hanya latihan di rumah," jawab Seth""Di rumah ?" tanya Sal tidak percaya"Iya. Aku mengundang kak Dre ke rumah," jawab Seth nyengir."Yaa itu sama saja," balas Sal tertawa"Kak kalo seandainya kita berbohong untuk kebaikan semua orang. Menurut
Sal dan Sudra menuju ke parkiran bersama-sama.Sal pulang menggunakan mobilnya untuk berjaga-jaga.Dia membuka pelindung mobilnya.Mobil sedan berwarna putih."Tumben," ucap Sudra"Mau ketemuan dengan adik ipar," jawab Sal"Ohh gitu. Kayaknya jadwalmu padat hari ini," kata Sudra"Family time. Family bisnis," jawab Sal singkat"Okelah. Hati-hati," ucap Sudra"Sipp bos," jawab SalSudra tertawa.****Mobil ini jarang digunakan Sal kecuali untuk pertemuan penting.Sal lebih suka dengan tunggangan yang biasanya digunakan.Sal lebih suka ketika wajahnya ditiup oleh angin dibandingkan AC.Sal lebih suka tempat yang terbuka dibandingkan tertutup."Apa boleh buat," ucap Sal dalam hatinyaDia menyalakan radio mobilnya untuk membuat suasana hatinya lebih baik.Dia suka sekali mendengarkan mus
"Apa yang terjadi dengannya ?" tanya salah satu teman Alder saat masuk ke dalam ruangannya yang diikuti oleh temannya yang lain. "Iya. Dia terlihat sangat marah," lanjut teman Alder yang lain "Tidak usah dihiraukan. Hari sampai di sini dulu. Masih ada yang harus kulakukan," ucap Alder langsung beranjak keluar. **** Alder meninggalkan klub itu langsung menuju ke apartemennya. Apartemennya terletak di lantai 7. Alder sengaja memilih lantai itu karena di lantai ini ada kolam renang tertutup. Alder langsung mengganti pakaiannya dan masuk ke dalam kolam renang. Dia langsung duduk di dalam kolam renang dengan lutut menempel di dadanya. Dia menggamit erat kakinya dengan kedua tangannya. Alder selalu melakukan hal itu saat dia merasa kesepian dan sedih Alder teringat kilasan kenangan masa lalu. Dia teringat saat ibu tirinya masuk k
Sal menatap keluar jendela. Sal mendapatkan telpon dari ayahnya. "Halo ayah," sapa Sal "Ayah baik saja. Bagaimana kabarmu ?" tanya ayahnya Sal "Baik yah" jawab Sal "Ayah mendengar kau membatalkan kerjasama dengan perusahan Condrata," kata ayahnya Sa "Iya," sahut Sal "Ada apa dengan perusahaan itu?" tanya ayahnya Sal "Tidak ada masalah dengan perusahan itu," jawab Sal "Lalu ada apa ?" tanya ayahnya Sal "Hanya saja kerjasama kita dengan perusahaan mereka tidak terlalu menjanjikan. Sebenarnya Sal heran kenapa kita bekerjasama dengan perusahan mereka," jawab Sal Ayahnya Sal menghela nafas "Kau semakin mirip dengan ayah. Ayah melakukannya sifatnya balas budi dengan keluarga Condrata. Memang kerjasama ini lebih menguntungkan perusahaannya daripada kita tapi apa salahnya kita membantu mereka," ujar ayahnya Sal "Balas budi ?" tanya Sal bingung "