Share

Rencana Alder vs Rencana Sal

Sal hanya bisa  menghela nafas. 

Sal tau jika Robby menaruh perasaan kepadanya semenjak di bangku SMA. 

Namun Sal hanya bisa menganggapnya sebagai teman. 

Sal sudah mengatakannya kepada Robby saat Robby mengatakan cinta padanya. 

Sal dan Robby bukan hanya satu SMA tetapi juga satu kampus.

Namun Robby masih berharap padanya selama Sal belum memiliki pasangannya. 

"Semoga pria itu tidak merusak acara pernikahan adikku," ucap Sal dalam hatinya

Persiapan pernikahan sudah selesai.

Mereka akan mengadakan resepsi di outdor. 

Upacara pernikahan dibuat di salah satu balroom hotel yang disulap menjadi altar yang mewah dan anggun dengan nuansa gold dan white. 

Resepsi di halaman belakang resort dengan latar suasana malam di tepi pantai. 

Sal turun bersama kedua orangtuanya menuju ke ballroom yang terletak di lantai dua.

Keluarga Sal  duduk di barisan mempelai perempuan. 

Di barisan kedua setelah keluarga Riya. 

Ayah Riya menggiring Riya menuju ke altar. 

Ayah Riya memberikan tangan anaknya ke Dewa. 

Dewa tersenyum ke arah ayah Riya. 

Riya terlihat bahagia dan haru saat janji pernikahan dibacakan.

****

Sal menerima pesan dari Robby. 

"Sal, bagaimana ini ?" tanya Robby 

"Ada apa ?" tanya Sal sambil tersenyum ke arah kakak sepupunya. 

"Laki-laki itu mencoba masuk kami menahannya. Dia memaksa. Kami terpaksa menahannya di dalam ruangan," jawa  Robby 

"Kalian menahannya dimana ?" tanya Sal 

"Di gudang hotel," jawab Robby 

"Selesai pemberkatan aku akan ke sana. Tahan dia jangan biarkan dia berkeliaran masuk ke dalam ruangan ini," perintah Sal 

"Baik boss 😉," balas Robby

****

Acaranya berlangsung dengan lancar dan penuh khimad. 

Kedua mempelai dan keluarganya kembali ke ruangannya masing-masing untuk beristirahat.

Ruangan yang sudah disiapkan oleh timnya Robby sebagai Wedding Organizer. 

Mereka bersiap-siap untuk acara resepsi.

Sal menyelinap diam-diam menuju ke lantai bawah. 

****

Sal menemukan Robby berdiri di depan pintu gudang terlihat cemas.

" Robby dimana dia ?" tanya Sal 

"Di dalam kami membekap mulutnya," jawab Robby 

Sal langsung menuju ke dalam gudang.

Robby mengikutinya dari belakang. 

Alder terlihat marah sekaligus berontak. 

"Tamu tidak diundang. Sebaiknya kau bersikap tenang kalau ingin mulutmu dibuka," ancam Sal 

Sal melihat Alder mulai tenang. 

Dia menyuruh bawahan Robby untuk membuka mulutnya Alder. 

Alder menatap tajam ke arah Sal. 

"Jika tujuan menghancurkan pernikahan adikku, aku tidak akan membiarkanmu. Terimalah kenyataan mereka sudah menikah dan pergi dari sini," lanjut Sal 

"Terserah padamu. Kakiku dan pikiranku adalah urusanku," ucap Alder 

"Kau benar. Kau adalah tipikal pria bebas khan," jawab Sal 

Sal langsung menghubungi nomor telpon rumah seseorang. 

Alder curiga. 

"Siapa yang kau hubungi ?" tanya Alder 

"Orangtuamu hanya ingin memastikan jika orangtuamu tau kalau anaknya ada di sini untuk menghancurkan pernikahan orang lain. Setidaknya orangtuamu tau anaknya sangat menyedihkan. Ditolak lalu tidak terima dan berusaha merusak pernikahan orang lain," jawab Sal 

"Silahkan. Lanjutkan saja," tantang  Alder 

"Ohh yaa. Apakah ini nomornya ?" tanya Sal sambil menunjukkan nomor telpon rumah neneknya.

"Kauuu," teriak Alder 

"Sekarang pilihlah. Telpon ini terus berdering," ancam Sal 

"Okeee. Baiklah. Aku pergi dari sini," ucap Alder sambil mengepalkan kedua telapak tangannya karena geram.

Sal menyuruh bawahan Robby melepaskan ikatannya. 

Sal mendekat ke arah Alder. 

"Aku harap kau bisa menepati janjimu kalau tidak, aku bisa menilaimu bukan hanya menyedihkan tetapi tidak jantan," bisik Sal ke telinganya

Alder menatap tajam ke arah Sal. 

"Kenapa kau ingin memukulku ?" tanya Sal 

Alder langsung meninggalkan ruangan itu dan pergi tanpa menoleh ke belakang.

Alder langsung menuju ke parkiran dan mengendarai mobilnya untuk meninggalkan resort. 

"Lihat saja aku akan membalasnya," batin Alder. 

****

Resepsi pernikahan berlangsung meriah. 

Para tamu undangan datang satu persatu. 

Sal merasa acara ini cukup membosankan. 

Dia harus selalu tersenyum dan  menyapa satu persatu undangan dengan mendengarkan pembicaraan mereka.

Jika ini bukan acara pernikahan adiknya, Sal biasanya langsung melarikan diri. 

Sal sudah berjanji sama Riya untuk bertahan di acara ini. 

Kakak Riya mendekati Sal dari belakang.

Kakak Riya bernama Raya.

Riya dan Raya terpaut usia dua tahun. 

Sementara itu, Raya dan Sal hanya terpaut empat bulan tetapi beda tahun. 

Hal ini membuat Raya tetap lebih tua setahun.

"Butuh bantuan ?" tanya Raya sambil berbisik ke telinga Sal 

"Tolonglah aku," bujuk Sal sambil menoleh ke arahnya. 

"Panggil kakak dong," bisik Raya 

Sal cemberut dan akhirnya mengalah. 

"Kak, tolonglah adikmu ini," bujuk Sal

"Haloo para ladies yang cantik. Saya ada keperluan sedikit dengan adikku ini boleh saya menculiknya," rayu Raya

"Tentu saja," jawab para tamu yang mengelilingi Sal sambil tersipu malu

Sal undur diri dan mengikuti Raya. 

"Terima kasih," ucap Sal 

"Kau bisa bertahan sampai saat ini, kakakmu ini benar-benar takjub," jawab Raya

Sal hanya bisa tersenyum kecut 

"Ini pasti untuk adikku bukan ?" tanya Raya 

"Aku sudah berjanji padanya," jawab Sal tersenyum 

"Semoga kau juga segera menyusulnya," goda Raya

"Ihh kakak dulu sonoo nikah. Riya aja  sudah duluan," balas Sal

"Mau bagaimana laginyaa resiko pria tampan banyak pilihan jadi bingung," jawab Raya sambil merapikan dasinya. 

Sal tertawa melihat tingkah Raya. 

Ada sosok pria yang memperhatikan percakapan mereka dan langsung mendekati mendekati Sal dan Raya.

"Sepertinya percakapan kalian cukup seru," sahut Seth

Sal menoleh dan melihat kakak sepupunya yang tinggal di LA datang ke acara resepsi pernikahan  Riya. 

Sal langsung berlari dan memeluknya. 

"Kak, kenapa lama ?" tanya Sal 

"Penerbangan kami delay," jawab Seth tersenyum ke arahnya.

Seth suka sekali mengacak acak rambut Sal. 

Sal sering kesal karena tingkah Seth. 

"Apa kabar bro ?" tanya Raya langsung merangkulnya. 

"Baik," jawab Seth 

"Betah di sana ?" tanya Sal 

"Iya dong. Banyak bule di sana," goda Seth 

"Ogahh gue dengan bule sekarang," ucap Sal bete

"Jangan gitu dong. Ga semua bule sama," bujuk Seth 

"Nahh situ dah punya ?" tanya Raya 

"Gue dahh putus," jawab Seth 

"Lohh gimana tuhh ?" tanya Sal 

"Semenjak gue mutusin untuk pulang. Kami sepakat untuk putus," jawab Seth 

"Ya udahh cari yang lokal aja," hibur Raya 

****

Di kejauhan Riya memperhatikan kakak-kakaknya. 

Dewa melihat arah pandangan Riya. 

"Itu adalah kakakmu ?" tanya Dewa penasaran melihat Seth 

"Iya," jawab Riya 

"Kau memiliki tiga orang kakak," ucap Dewa 

"Salah. Aku memiliki lima orang kakak tetapi mereka masih dalam perjalanan ke sini," jawab Riya 

"Semuanya laki-laki kecuali Sal ?" tanya Dewa 

"Iya," jawab Riya 

"Kalian terlihat dekat ?" tanya Dewa 

"Bukan lagi dekat tetapi protektif padaku dan Sal. Mereka sebenarnya lebih protektif terhadap Sal. Waktu itu ada anak laki-laki dengan rombongannya  membuat Sal menangis, mereka memukul anak laki-laki itu beserta rombongan sampai berdarah. Orangtua kami menyuruh untuk minta maaf tetapi kakak-kakak itu tidak mau melakukannya," jawab Riya dengan nada yang sedikit iri 

"Tenang saja. Mulai sekarang aku yang akan melindungimu sayang," rayu Dewa sambil mengecup pipi Riya

"Seharusnya aku beruntung bukan. Jika tidak kau akan kesulitan untuk mendekatiku," ucap Riya sambil tersenyum ke arah Dewa. 

"Kau benar sayang. Jika mereka mencari tau sisi gelapku aku pasti tidak punya kesempatan yang berharga ini," batin Dewa

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status