Home / Romansa / Hot Night With Boss / 99. Kedatangan Luna

Share

99. Kedatangan Luna

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-05-13 11:42:03

Lusiana terdiam. Dia tak tahu harus menanggapi apa dan bagaimana perkataan sepupunya.

"Kok diem aja. Kamu nggak dengerin aku ngomong ya?" tanya sepupu Lusiana pada Lusiana.

"De-denger, Kok. Aku denger," jawab Lusiana.

"Lantas kenapa diam? Kamu sebagai calon mertuanya harus tuh ngajarin dia. Dia itu bener-bener nggaka ada sopan-sangunnya sama sekali. Bikin aku emosi," kata sepupu Lusiana.

"Gini ... sebenernya aku tuh sudah jarang komunikasi sama si Yuki. Gitulah ya," sahut Lusiana.

"Aduh, bingung juga mau jelasin kayak gimana. Masa iya aku harus ceritain dari A sampai Z ke dia. Males banget. Ngapain juga dia bahas Yuki sih. Bikin kesel aja," batin Lusiana tidak senang.

"Hm, gitu ya. Pentes aja itu perempua makin kurang ajar. Si Dion juga, waktu aku hubungin cuma iya, iya aja. Aku tuh ngomong kayak gini karena peduli sama keluargamu, Lusiana. Dion sudah seperti anakku sendiri. Jadi aku maunya Dion dapat jodoh yang terbaiklah. Sejak awal kenal si Yuki aku sudah nggak suka. Cuma aku ngga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hot Night With Boss   100. Tidak Setuju

    Di dapur, Lusiana dan sepupunya bicara empat mata. Lusiana meminta pembantunya untuk bergegas membersihkan meja makan dan sekitaranya. "Apa ini sebenarnya? Kamu sudah tahu sejak awal kalau Yuki dan Dion sudah putus?" tanya sepupu Lusiana pada Lusiana dengan tatapan mata menusuk."Aduh, jangan lihatin aku kayak gitu dong. Aku 'kan nggaka ada maksud bohong atau gimana-gimana," kata Lusiana."Terus ini apa? Kamu juga nggak kelihatan kaget pas Dion pulang bawa pacar barunya. Berarti 'kan kamu sudah tahu semua. Udah deh, nggak usah ngeles lagi. Sekarang jelasin semuanya ke aku. Biar aku nggak hah hoh kayak orang bloon," kata sepupu Lusiana mengeluh.Lusiana menarik napas panjang, lalu mengembuskan napas perlahan. Dia lantas menceritakan semua yang terjadi dengan Dion dan Yuki pada sepupunya." ... gitu ceritanya. Udah puas?" ucap Lusiana usai bercerita."Perempuan tadi yang selingkuh sama Dion? Siapa tadi namanya? Aku lupa," tanya sepupu Lusiana.Lusiana menganggukkan kepala, "Namanya Lun

  • Hot Night With Boss   99. Kedatangan Luna

    Lusiana terdiam. Dia tak tahu harus menanggapi apa dan bagaimana perkataan sepupunya."Kok diem aja. Kamu nggak dengerin aku ngomong ya?" tanya sepupu Lusiana pada Lusiana."De-denger, Kok. Aku denger," jawab Lusiana."Lantas kenapa diam? Kamu sebagai calon mertuanya harus tuh ngajarin dia. Dia itu bener-bener nggaka ada sopan-sangunnya sama sekali. Bikin aku emosi," kata sepupu Lusiana."Gini ... sebenernya aku tuh sudah jarang komunikasi sama si Yuki. Gitulah ya," sahut Lusiana."Aduh, bingung juga mau jelasin kayak gimana. Masa iya aku harus ceritain dari A sampai Z ke dia. Males banget. Ngapain juga dia bahas Yuki sih. Bikin kesel aja," batin Lusiana tidak senang. "Hm, gitu ya. Pentes aja itu perempua makin kurang ajar. Si Dion juga, waktu aku hubungin cuma iya, iya aja. Aku tuh ngomong kayak gini karena peduli sama keluargamu, Lusiana. Dion sudah seperti anakku sendiri. Jadi aku maunya Dion dapat jodoh yang terbaiklah. Sejak awal kenal si Yuki aku sudah nggak suka. Cuma aku ngga

  • Hot Night With Boss   98. Mulai Curiga

    Selesai makan siang, Yuki dan Amelia kembali ke ruang kerja. Wajah Amelia tampak berseri-seri. Membuat Yuki semakin penasaran ingin sekali bertanya apa hubungan temannya itu dengan Thomas."Lihat dia. Sejak kembali dari kantin terus tersenyum cerah seperti dunia hanya milik berdua. Dikira yang lain pada ngontrak apa?" batin Yuki heran."Duh senengnya. Sampai senyum-senyum sendiri," sindir Yuki.Amelia menatap Yuki, "eh, apa? Kenapa-kenapa?" tanyanya."Aku lihat kamu lagi seneng banget sih. Ada apa? Bagi-bagi dong senengnya," kata Yuki."Apaan sih. Biasa aja kok," jawab Amelia dengan wajah merona."Lah kok malah merona?" batin Yuki semakin heran."Apa kamu lagi jatuh cinta? Hayo ngaku," tanya Yuki mengerutkan dahi seolah mencurigai Amelia.Amelia kaget, "a-apa sih. Si-siapa juga yang jatuh cinta. Ada-ada aja deh. Udah ah, aku masuk duluan ya," kata Amelia yang lansung masuk ke dalam ruangan lebih dulu meninggalkan Yuki.Yuki tersenyum, "nah lho, nggak mau ngaku, tapi kelihatan banget

  • Hot Night With Boss   97. Gosip Terbaru (2)

    Yuki menatap Amelia dengan penuh rasa penasaran. Melihat dirinya ditatap lekat, Amelia langsung bertanya apa yang membuatnya menatapnya."Ada apa?" tanya Amelia pada Yuki."Hm, nggak apa-apa sih. Cuma pengen tanya aja. Boleh 'kan aku tanya sesuatu?" tanya Yuki ragu-ragu."Boleh dong. Tanya apa?" jawab Amelia menatap Yuki."Hm, gini ... aku tadi pas ngantri ambil makan, aku nggak sengaja denger ada yang ngomongin kamu. Beneran nih aku boleh tanya? Nanti kamu marah," kata Yuki."Serius kok. Tanya aja. Kenapa? Dan apa yang mereka omongin tentangku?" tanya Amelia."Kamu ada masalah apa sama Pak Thomas? Aku tadi denger kamu dimarahi di atap. Apa bener? Gosip itu rumor atau fakta?" tanya Yuki.Amelia langsung meletakkan sendoknya, "itu fakta. Aku memang dimarahi," jawabnya.Yuki kaget, "hah? Serius? Kenapa dimarahi?" tanyanya penasaran."Nggak sengaja numpahin kopi di berkas penting. Salahku sih nggak lihat jalan. Nggak apa-apa kok, cuma diingatkan supaya nggak ceroboh lagi. Udah gitu aja,"

  • Hot Night With Boss   96. Gosip Terbaru (1)

    Yuki masuk ke dalam ruangan divisi pemasaran dan berjalan menuju meja kerjanya. Dibantingnya berkas dokumen di atas meja, lalu dia segera duduk. Dia bergumam pelan perihal Dion yang suka mencari gara-gara dengannya."Heran banget. Ada aja bahan buat adu mulut. Kok bisa ya, aku dulu suka sama orang kek gitu? asli, ngeselin banget. Pengen ku berkata kasar tapi ini di kantor," gumam Yuki."Argh ... bikin bad mood aja sih," gumam Yuki lagi.Amelia menggeser kursinya mendekati Yuki, "halo, sayang, kenapa kamu kok bergumam ngomel-ngomel? Apa ada hal yang buat kamu kesel?" tanyanya menatap Yuki.Yuki menatap Amelia, "tahu tuh Dion, dia tuh ngeselin banget. Bikin naik darah aja," ucapnya dengan suara pelan agar tak terdengar rekan kerja yang lain. "Eh, emangny dia kenapa?" tanya Amelia berbisik."Masa ya, tadi tuh dia ngatain Pak CEO pas bubaran rapat. Dan aku tegur supaya jaga omongan. Masalahnya 'kan sekarang kita di kantor. Eh dia malah nyolot gitu. Asli pengen banget ku sumpel mulutnya p

  • Hot Night With Boss   95. Hubungan Rahasia

    Amelia sampai di kantor. Sebelum jam masuk kantor, dia meminta bertemu lebih dulu dengan Thomas di atap gedung kantor.Amelia meminum cappucino hangat dan menatap pemandangan dari atap gedung. Dia menunggu kedatangan kekasihnya."Maaf, aku terlambat. Ada hal mendesak yang harus aku selesaikan lebih dulu," kata Thomas yang baru datang."Ya, nggak apa-apa. Toh kita masih punya cukup waktu untuk bicara," jawab Amelia.Thomas mendekati Amelia, berdiri di sisi kiri Amelia."Ada apa?" tanya Thomas."Aku cuma mau bilang, tolong jangan kasih tahu Yuki atau siapapun dulu tentang hubungan kita. Kamu tahu 'kan, aku baru saja dicampakkan mantanku yang sialan itu. Aku nggak mau Yuki mikir macam-macam," kata Amelia."Maksudmu? Kita kamu mau kita menjalin hubungan rahasia gitu?" tanya Thomas memastikan apa yang dipikirkannya."Ya, kurang lebih seperti itu. Anggaplah kalau di kangor kita ya kayak biasanya aja. Nggak apa-apa, 'kan?" jawab Amelia.Thomas diam sesaat, lalu menjawab."Ya, ok. Aku nggak a

  • Hot Night With Boss   94. Hubungan Tanpa Status

    Keesokan harinya ...Amelia bangun dan mendapati Thomas sudah tidak ada di sampingnya. Dia segera bangun dan mencari keberadaan kekasihnya itu. Setelah Amelia melihat sarapannya sudah tersedia di meja makan bersama sebuah catatan, disitu dia baru mengerti kenapa Thomas sudah tidak ada saat dia bangun."Baby, maafkan aku. Aku harus segera pulang dan bersiap ke kantor. Aku belum menyusun jadwal Pak CEO hari ini, jadi aku nggak bisa menunggumu bangun dan kita nggak bisa sarapan bersama. Setelah bangun bisakah kamu menghubungiku? Jangan lupa makan sarapannya ya. Dari Thomas, kekasihmu."Amelia tersenyum, "ya, kali ini saja aku memaklumimu. Tidak untuk lain waktu," katanya. Amelia segera meninggalkan meja makan untuk kembali ke kamar. Dia ingin mandi dan bersiap, agar bisa mengubuhungi Thomas setelahnya. ***Apartemen Yuki ...Yuki membuka mata perlahan dan menatap langit-langit kamarya. Dia mengedipkan mata beberapa kali agar pandnagan matanya yang sedikit kabur menjadi jernih."Umh, ja

  • Hot Night With Boss   93. Menginaplah (2)

    "Menginaplah," pinta Yuki. Menatap dalam mata Cristopher."Kamu sungguh-sungguh memintaku menginap?" tanya Cristopher serius.Yuki menganggukkan kepala, "Ya, saya serius. Menginaplah dan mari menghabiskan malam bersama," jawabnya."Baiklah. Kalau itu yang kamu inginkan," jawab Cristopher.Cristopher yang berbaring, langsung mengubah posisinya menindih Yuki. Dia langsung menanggalkan pakaian yang dikenakannya.Yuki terpaku menatap dada bidang dan perut Cristopher."Wah, berapa kalipun aku melihat, aku masih nggak percaya ini nyata. Dia seksi banget," batin Yuki. "Apa yang kamu lihat?" tanya Cristopher."Sesuatu yang seksi dan enak dilihat pastinya," jawab Yuki tersenyum.Yuki bangun, dia mendekati Cristopher dan meraba-raba dada bidang Bossnya itu. Tangannya bergerak turun ke perut, lalu berakhir pada milik Cristopher."Kamu sungguh menyukai milik saya ya? Sudah berapa kali kamu menyentuhnya, hm?" tanya Cristopher."Entahlah. Saya tak menghitungnya," jawab Yuki."Saya juga tak akan ti

  • Hot Night With Boss   92. Menginaplah (1)

    Yuki baru masuk ke dalam tempat tinggalnya. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh Cristoper yang langsung muncul dari balik lemari hias dekat ruang tamu."Baru pulang?" sapa Cristopher.Yuki melebarkan mata, "Pak Cris," panggilnya. Senyumnya langsung mengembang."Saya sampai bosan lho nungguin kamu," kata Cristopher.Yuki segera menghampiri Cristopher, "bapak kok nggak bilang saya kalau mau datang? Kalau tahu 'ka saya bisa pulang lebih awal," katanya. Cristopher mengusap wajah Yuki, "saya nggak mau ganggu waktumu dan temanmu bersama. Biarpun bosan saya bisa nunggu kok," jawab Cristopher.Yuki memeluk Cristopher, "maaf ya," ucapnya.Cristopher mengusap punggung Yuki, "iya, nggak apa-apa. Kamu bisa mandi dulu. Saya sudah siapin sesuatu untukmu," bisiknya.Yuki melepas pelukan, "apa? Bapak siapin apa buat saya?" tanyanya bersemangat."Mandi dulu. Baru saya kasih tahu. Cepet sana," jawab Cristopher. Segera dia memnutar tubuh Yuki dan mendorong punggung Yuki menuju kamar.Yuki segera melakukan ap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status