Share

Bab 54.A

Adzan subuh menggema di seluruh penjuru bumi, membangunkan setiap insan yang sedang terlelap.

Kekasihku melingkarkan tangan kekarnya di pinggangku, sebagai tanda jika ia enggan untuk terbangun.

"Masih ngantuk, Sayang." Ia bergumam hingga embusan napasnya terasa menghangat di leher.

"Ini sudah adzan ayo bangun, cepetan mandi," ucapku seraya menggoyangkan tubuhnya.

Ia mengerjap, lalu berusaha membuka matanya dengan sempurna, aku tersenyum kala manik matanya sudah bisa memandang wajahku seutuhnya.

"Sayang, kamu wangi, udah mandi?" ia bertanya seraya menatap wajah dan menyentuh rambutku yang masih setengah basah.

"Iya sudah, ayo bangun nanti kesiangan salat." Aku menarik tangan kekarnya agar ia mau terbangun dan menjalankan kewajibannya.

Ia mencebik manja, dan balas menarik tanganku hingga dada kami bersatu padu, setelah itu ia membenamkan diri ini ke dalam dekapannya.

"Bangun dong, Sayang." Aku merintih protes dengan ulahnya.

Bukannya terbangun ia malah semakin erat mendekap hingga dada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status