Home / Romansa / Hubungan Terlarang CEO dan Sekretaris / HARI PERTAMA BEKERJA DAN BERTEMU DENGAN DIA

Share

HARI PERTAMA BEKERJA DAN BERTEMU DENGAN DIA

Author: Afiqahly
last update Last Updated: 2023-05-13 12:53:05

YUMNA POV

Hari ini adalah hari pertama aku mulai bekerja, aku tidak mau satu ruangan dengan Farez. Karena jika melihat wajah dia akan membuat ku sakit hati, mungkin orang-orang akan bertanya mengapa aku masih mau bekerja di sini setelah apa yang Farez lakukan. Selain untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhanku dan Aurora, mencari tahu kehidupan lebih dalam dari seorang Farez.

Mau bagaimanapun aku menyembunyikan bahwa ayah Aurora adalah Farez, pasti akan ketahuan juga. Tetapi ucapan dia kemarin Jika dia tidak mau mengakui Aurora adalah anaknya cukup membuatku tertampar. Tetapi aku tidak akan memohon-mohon kepada dia untuk menyayangi Aurora. Yang sekarang harus aku lakukan adalah bekerja setiap mungkin dan jika toko bungaku kembali stabil aku akan keluar lagi dari kantor ini.

Mario mendatangi meja kerja ku. "Yumna, ini ada beberapa berkas yang harus diacc sama Pak Farez. Sana kamu minta tanda tangannya. Sama tungguin laporan keuangan dari Tika, udah masuk awal bulan. Kalau laporannya nggak segera dibuat bisa marah-marah tuh Pak Farez."

Aku menganggukkan kepalaku sekilas. "Ini ada lagi nggak yang harus aku bawa ke ruangan, Pak Farez?" tanyaku.

"Udah, itu aja. Oh iya, hati-hati ya. Soalnya tadi waktu datang ke kantor Pak Farez kayaknya marah deh. Diam saja waktu disapa sama karyawan lain."

Aku mengerutkan alis. "Memangnya kenapa?"

"Nggak tau juga sih."

Sesampainya di ruangan Farez, aku langsung masuk ke dalam. Pemandangan pertama yang ku lihat adalah Farez sedang duduk sembari membuka laptopnya, walaupun aku sudah terbiasa berada di tempat ini dulu. Tetap saja aku merasa canggung dengan laki-laki itu.

Aku duduk di kursi yang tersedia di sana, meletakkan berkas-berkas yang aku bawa tadi ke atas mejanya. Farez membuka berkas-berkas itu dan mulai memeriksanya satu persatu.

"Kamu pindah saja ke ruangan saya, jika kamu gabung sama karyawan yang lain saya akan sulit berkomunikasi dengan kamu," ujar Farez.

"Tidak, pak. Lebih baik kita berada di ruangan terpisah," sahutku berusaha menunjukkan raut wajahnya yang tenang.

"Apa karena kejadian malam itu kamu jadi seperti ini kepada saya?"

"Pak, ini masih jam kerja. Tolong jangan membahas hal itu, jika tidak ada yang ingin bapak bicarakan lebih baik saya keluar. Itu dokumen tinggal bapak tandatangani saja, untuk urusan proyek ssebentar lagi akan saya ambil alih dari sekretaris bapak yang lama. Oh iya, anggap saja kejadian itu tidak terjadi dalam hidup saya maupun bapak. Apalagi sampai terdengar di telinga orang-orang kantor," jelasku panjang lebar.

"Seharusnya yang berbicara seperti itu saya, kamu mau minta uang berapa supaya kamu bisa nurut kepada saya?" tanya Farez.

Aku tertawa hambar. "Saya tidak menginginkan uang dari bapak, kembali diterima bekerja di sini saja sudah membuat saya bersyukur."

"Baiklah, ini dokumen sudah saya tandatangani. Kamu bisa kembali ke meja kerja kamu."

"Baik, pak. Terimakasih banyak atas waktunya, jika butuh apa-apa langsung saja panggil saja."

YUMNA POV END

***

AUTHOR POV

Pukul 3 sore Farez kembali dari kantor, ia masuk ke dalam rumahnya dengan wajah lelah karena sudah seharian bekerja. Ia disambut oleh istri tercintanya yang bernama Diana Davidson, pernikahannya dengan Diana sudah berjalan 4 tahun lamanya.

Setelah membersihkan diri, Farez dan Diana berada di ruang keluarga. Sudah menjadi kebiasaan mereka jika mereka akan meluangkan waktu untuk sekadar berbicara berdua di ruang keluarga disela pekerjaan mereka yang begitu melelahkan.

"Mas, bagaimana pekerjaan kamu di kantor?" tanya Diana.

"Seperti yang diharapkan." Farez menjawabnya sembari menonton televisi.

"Oh iya, mas. Tadi aku pergi ke dokter, maaf aku hari ini nggak bisa kasih kabar baik untuk kamu."

"Apa yang dokter katakan?" tanya Farez.

"Bayi tabung yang kita jalani tidak berhasil, maafkan aku, mas. Aku tidak bisa memberikan keturunan untuk kamu, Aku gagal memberikan keturunan untuk kamu dan aku tidak bisa menjadi istri yang selama ini kamu inginkan. Apakah Dokter sudah memvonis aku tidak bisa memiliki anak, 4 tahun mas, 4 tahun aku tidak bisa memberikan kamu anak," ucap Diana dengan nada sedih.

"Sayang, tujuan Aku menikah bukan untuk memiliki anak tetapi untuk menua dan berbahagia bersama dengan kamu. Tidak apa-apa program bayi tabung yang kita jalani gagal, itu artinya kita belum siap untuk memiliki momongan. Kamu tidak perlu sedih lagi, Aku tidak akan menuntut kamu untuk menjadi sempurna karena aku juga penuh dengan kekurangan. Jangan sedih lagi, kita akan menghadapi ini bersama-sama."

Farez memeluk Diana, selama 4 tahun ini mereka belum dikaruniai seorang anak. Bahkan mereka sudah menjalani program bayi tabung beberapa kali tapi tetap saja gagal. Bahkan mereka bingung harus melakukan apalagi supaya mereka bisa memiliki anak.

Diana merasa bersalah dengan Farez, 4 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mereka menjalani program bayi tabung. Mulai dari materi, waktu, dan banyak hal lainnya yang mereka korbankan. Tetapi Tuhan masih belum mempercayakan kehamilan kepada Diana.

Farez sendiri tidak mempermasalahkan hal itu, bukan berarti dirinya tidak mau memiliki anak. Hanya saja dirinya tidak mau istrinya itu kepikiran dan malah membuat kesehatannya menurun. Lagi pula dirinya menikah dengan Diana untuk menua bersama, jika Tuhan masih belum memberikan keturunan untuk keluarganya ia akan terima dengan lapang dada.

"Mas, kamu anak satu-satunya di keluarga Mahatama. Papa dan Mama kamu meminta keturunan untuk meneruskan marga Mahatama. Sekarang Aku menyerahkan keputusan kepada kamu, aku merelakan kamu Jika kamu ingin menikah dengan wanita lain yang bisa memberikan kamu keturunan. Aku tidak akan melarang kamu, mama dan papa membutuhkan cucu dari kamu, mas."

Farez langsung menatap ke arah Diana. "Aku tidak akan melakukan itu, pernikahan kita tidak main-main dan aku tidak akan meninggalkan kamu hanya karena kita masih belum dipercaya untuk diberikan keturunan. Aku yakin akan tiba saatnya di perut kamu ada malaikat kecil, jika memang waktunya bukan sekarang maka nanti dan aku yakin itu pasti akan terjadi."

Diana dituntut oleh keluarga Farez untuk segera hamil, mereka berpikir dirinya tidak mau hamil karena menjaga bentuk tubuhnya apalagi pekerjaannya adalah seorang model. Ia sudah lelah mendapatkan tekanan dari orang-orang di sekitarnya yang seharusnya menjadi support sistem bagi dirinya.

Farez tidak akan melakukan hal itu, pernikahannya dan Diana tidak bisa dianggap bercanda. Ia yakin ia bisa bersama dengan Diana sampai kapanpun itu.

"Mas, tolong jangan menutupi apapun dari ku. Aku tidak mau orang tua kamu menyalahkan kamu karena kesalahan aku yang tidak bisa memiliki anak. Kamu bisa pikirin permintaan aku matang-matang."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hubungan Terlarang CEO dan Sekretaris   Ekstra Part

    Setelah pernikahan yang bersejarah itu, kehidupan Farez dengan Yumna, Diana, dan Aurora berjalan dengan harmonis. Mereka berusaha membangun keluarga yang saling mendukung dan penuh kasih. Farez dengan bijaksana membagi waktunya di antara kedua istrinya, memberikan perhatian dan kasih sayang yang setara kepada Yumna dan Diana. Di rumah, mereka menjalin ikatan yang kuat. Aurora, sebagai buah cinta dari Farez dan Yumna, tumbuh dengan penuh kebahagiaan dan cinta dari kedua ibunya. Yumna dan Diana bekerja sama dengan baik dalam merawat Aurora, memastikan bahwa ia tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih dan nilai-nilai yang baik.Farez, sebagai suami dan ayah, berperan sebagai pilar yang kuat bagi keluarga. Dia berusaha menciptakan waktu berkualitas bersama istri-istrinya dan Aurora, mengadakan kegiatan keluarga, seperti piknik, perjalanan, dan makan malam bersama. Setiap hari, mereka mengisi rumah dengan tawa, keceriaan, dan kebersamaan yang erat.Dalam kehidupan sehari-hari, Farez mempe

  • Hubungan Terlarang CEO dan Sekretaris   Pernikahan Farez dan Yumna

    Tiga bulan telah berlalu sejak Yumna dan Farez mengumumkan rencana pernikahan mereka. Pada hari yang ditunggu-tunggu, keluarga dan kerabat dekat berkumpul di tempat pernikahan yang indah. Suasana penuh kebahagiaan dan haru terasa di udara, menggambarkan awal dari ikatan baru yang akan terjalin.Di tengah hening, Farez berjalan dengan tegap menuju altar, disambut dengan senyuman hangat dari keluarga dan teman-teman yang hadir. Setelah itu, tiba giliran Yumna yang menyusul, berjalan dengan anggun memakai gaun pernikahan yang memancarkan kecantikan dan kebahagiaan.Pada momen sakral itu, dua hati yang telah mengalami perjalanan panjang dan penuh liku ini bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Upacara dipenuhi dengan doa, janji, dan harapan untuk masa depan yang penuh cinta dan kebahagiaan.Setelah penandatanganan saksi-saksi pernikahan, pasangan itu keluar dari pelaminan dengan senyuman bahagia yang tak terhingga. Mereka saling memandang dengan penuh kasih sayang, merasakan kehangatan dar

  • Hubungan Terlarang CEO dan Sekretaris   Aurora yang begitu senang

    Yumna duduk bersama Aurora di ruang keluarga, senyuman bahagia terpancar di wajahnya. Dia menggenggam tangan Aurora dengan lembut dan berkata, "Aurora, mama punya kabar baik untukmu. Aku dan ayahmu, Farez, telah memutuskan untuk menikah."Aurora melihat ibunya dengan tatapan penuh kegembiraan dan kegugupan. "Benarkah, Bu? Ayah dan Bu akan menjadi suami istri?"Yumna tersenyum lembut, mengangguk, dan menjawab, "Ya, sayang. Kami berdua sangat mencintai satu sama lain dan ingin membentuk keluarga yang bahagia bersama. Ayahmu juga sangat senang dan mendukung keputusan ini."Aurora merasa takjub dan berseri-seri. "Aku sangat bahagia, Bu! Aku senang memiliki ayah dan sekarang akan memiliki ibu baru juga. Aku tidak sabar menikmati momen-momen indah bersama keluarga kita."Yumna mengelus kepala Aurora dengan lembut. "Kamu adalah anugerah besar dalam hidup kami, Aurora. Kami berdua akan selalu ada untukmu, mendukungmu, dan mencintaimu dengan sepenuh hati. Ini adalah awal dari babak baru dalam

  • Hubungan Terlarang CEO dan Sekretaris   Menikah (lagi)

    Dalam suasana yang tegang, Farez memutuskan untuk mengumpulkan kedua orang tuanya dan kedua orang tua Diana untuk membicarakan keputusannya untuk menikah kembali dengan Yumna sebagai istrinya yang kedua. Farez, dengan hati yang penuh harap, berusaha menjelaskan alasan di balik keputusannya dengan tulus dan jujur."Ayah, Ibu, Mama, Papa, terima kasih telah bersedia hadir di sini hari ini. Saya ingin berbicara dengan jujur dan terbuka tentang keputusan yang saya ambil. Saya ingin memulai babak baru dalam hidup saya dengan Yumna sebagai istrinya yang kedua," ucap Farez dengan penuh kerendahan hati.Tentu saja, kehadiran mereka di ruangan tersebut dipenuhi dengan kejutan dan kebingungan. Wajah-wajah mereka mencerminkan campuran perasaan antara kebingungan, kekhawatiran, dan keinginan untuk memahami situasi tersebut."Namun, saya juga ingin menyampaikan bahwa saya menghormati pandangan dan perasaan semua orang yang hadir di sini. Khususnya, saya membutuhkan restu dari Diana, mantan istri s

  • Hubungan Terlarang CEO dan Sekretaris   Melawati ini sama-sama

    Farez duduk di samping Yumna yang masih dalam keadaan lemah di rumah sakit. Ia ingin meyakinkan Yumna bahwa semuanya akan baik-baik saja, meskipun mereka telah mengalami cobaan yang begitu berat."Farez, aku takut. Aku takut semuanya tidak akan pernah kembali seperti semula," desis Yumna dengan suara serak.Farez memegang tangan Yumna dengan lembut dan mengucapkan kata-kata dengan penuh keyakinan, "Yumna, aku tahu kita telah melewati banyak hal yang sulit bersama. Tapi aku yakin kita bisa menghadapinya. Kita telah mengalahkan rintangan-rintangan sebelumnya, dan kita akan mengalahkan juga yang satu ini. Kita memiliki kekuatan dan cinta yang tidak tergoyahkan."Yumna menatap Farez dengan mata penuh keraguan dan rasa takut. Namun, ia bisa merasakan kehangatan dalam kata-kata Farez. Ada ketenangan dan keyakinan yang tersirat di dalamnya.Farez melanjutkan, "Kita akan bangkit dari semua ini, Yumna. Kita akan saling mendukung dan menjaga satu sama lain. Kami akan memulihkan segalanya, langk

  • Hubungan Terlarang CEO dan Sekretaris   Ternyata pelakunya

    Farez memasuki kantor polisi dengan perasaan campur aduk. Matanya masih memancarkan kecemasan dan raut wajahnya penuh ketegangan. Petugas di meja penerimaan segera menghampirinya."Selamat datang, Bapak Farez. Apa yang bisa kami bantu?""Saya ingin mengetahui perkembangan penyelidikan tentang kecelakaan yang menimpa istri saya, Nyonya Yumna. Bagaimana keadaannya?""Maafkan saya, Bapak Farez, saya tidak memiliki informasi terbaru tentang kondisi Nyonya Yumna. Namun, kami telah mengidentifikasi mobil yang menabraknya dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.""Apakah Anda bisa memberikan informasi tentang pemilik mobil itu? Saya ingin tahu siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini.""Kami telah menghubungi pemilik mobil dan sedang menjadwalkan pemeriksaan. Namun, saya tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut saat ini. Proses penyelidikan masih berlangsung.""Saya memahami. Tapi, tolong pastikan bahwa penyelidikan ini dilakukan dengan cermat dan tuntas. Saya ingin keadi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status