Share

Dua Belas : Taman Rahasia

Alin keluar dari kamarnya saat ia mendengar suara pintu kamar Tian terbuka.

"Kau mau ke mana?" Tanya Alin cepat.

Tian menatap dengan tenang, "Bukan urusanmu."

Tersenyum tipis, Alin melangkah mendekati Tian.

"Apa libur begini kau tak ada niatan keluar?" Tanya Alin sedikit ragu. Namun melihat reaksi Tian membuatnya cemberut, "Aku bosan di rumah." Rengeknya kemudian.

"Kau biasanya akan menghabiskan cemilanku diwaktu senggang. Jadi lakukan itu."

"Tidak. Kau lihat badanku? Aku semakin gemuk di sini. Kau lihat ini lenganku? Ya Tuhan, apa ini. Kenapa banyak sekali gelambirnya." Alin memperlihatkan lengannya yang hanya diisi sedikit lemak.

Alin kembali melihat ekspresi Tian. Dan kalian tahu? Raut wajah itu tetap masih sama, datar.

"Cih! Kalau tidak boleh ya sudah." Alin melangkah lesu melewati Tian begitu saja. Setiap anak tangga yang ia injak, mulutnya tak henti mengomel.

Ia sesekali melirik ke belakang dan kembali mengomel.

Tian tersenyum tipis melihat kelakuan Alin. Ia melangkah turun le
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status