Share

107. Dia Bahagia Saat Kau Mati

“Aku tahu.” Rigel berdiri. Melihat Vanth dalam pandangannya yang seperti terbakar. “Aku sadar sejak awal, bahwa aku hanya dimanfaatkan olehmu.”

“Jangan bicara omong kosong. Aku tidak bisa memanfaatkanmu meski aku ingin!” Vanth melangkah cepat, menghampiri Rigel dan mencengkeram kerah kemeja hitamnya. “Dengar, aku tidak pernah memanipulasi perasaanmu sejak awal. Aku tidak tahu kenapa Galexia berubah. Bisa saja karena perang di dalam diri mereka. Antara wanitamu dan wanitaku.”

“Itu konyol!” Rigel menepis tangan Vanth. “Mereka satu. Minerva adalah Galexia, begitu juga sebaliknya. Sejak awal aku memang tidak menyadarinya, tapi di saat aku sudah yakin itu memang Minerva, aku masih terus menyangkalmu, tidak terima akan kebenarannya.

Tapi aku tahu saat dia berubah, tidak menginginkanku, menyalahi takdir kami bersama. Dari situ aku paham, dia sudah tahu siapa yang harus dipilihnya. Bukan aku, tapi kau!” Rigel menuding Vanth dengan ujung telunjuknya di dada pria itu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status