Share

32. Seperti Yang Terlihat

Sia tidak pernah merasa perlu memeluk guling setiap kali dia tidur. Tapi kemudian merasakan kehangatan dari pelukan guling besar di dalam mimpinya, hingga terasa sampai dia terbangun.

Ketika mulutnya bersiap berteriak tak lama setelah kedua mata terbuka, sebuah tangan besar milik seorang pria yang kini saling bertatap mata dengannya, membungkam mulut Sia.

“Jangan berteriak. Akan kujelaskan sekarang, tapi jangan berteriak,” bisik Rigel. Sebenarnya, dia juga panik karena semalam sudah menyelinap masuk dengan mudah, karena pintu tidak dikunci.

Saat Sia mengangguk, Rigel melepas bungkaman tangannya dari mulut Sia, tetap hati-hati memantau wanita yang sejak awal selalu menatapnya dengan tatapan bermusuhan itu, sambil bergerak secara bersamaan untuk duduk di atas ranjang yang mereka tiduri.

“Cepat jelaskan sebelum aku berubah pikiran,” ancam Sia. Dia melirik pintu kamarnya, dan sepertinya itu dikunci dari dalam.

Rigel menghela nap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status