Share

62. Jangan Pergi!

Setelah menikmati beberapa jenis makanan manis, Rigel mengajak Sia berbelanja pakaian. Rigel sengaja membeli pakaiannya terlebih dulu sebelum akhirnya membelikan untuk Sia.

Bahkan Rigel ikut masuk saat ke kamar ganti dengan berpura-pura bahwa ini hanyalah ketidaksengajaan.

“Rigel, keluar.” Sia memukul pundak Rigel. Wajahnya dengan sangat cepat menjadi memerah karena malu.

“Ah, pintunya tidak bisa dibuka.” Rigel berpura-pura. Lalu berbalik menghadap ke arah Sia. “Ayo, kemarikan pakaiannya, Nona. Biar aku bantu kau mengenakannya.”

“Rigel!” Sia berseru marah, kedua matanya membulat. “Ini di tempat umum. Kau tidak boleh seperti itu.”

“Jadi aku harus bagaimana?” Rigel mendekatkan wajahnya pada Sia dan mendapatkan satu ciumannya di sana. Bukan sebuah ciuman biasa, tapi begitu dalam.

“Aku serius, Rigel.” Sia terengah, meletakkan kedua tangannya di dada Rigel dan men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status