Home / Romansa / I Love You, Mr. Devil! / 90. The Crucial Moments

Share

90. The Crucial Moments

Author: Black Aurora
last update Last Updated: 2025-05-06 04:14:44

Sementara itu, sudah beberapa jam ini Kaivan hanya mengemudikan mobilnya tak tentu arah.

Ia telah kehilangan mobil Kairo yang membawa Amanda pergi, karena dua buah mobil hitam yang tiba-tiba saja memepet mobilnya di kiri dan kanan.

Lelaki itu melonggarkan dasi tuksedonya dengan jengkel.

Sudah sejak tadi ia mencoba menghubungi Amanda, namun ponsel wanita itu tak juga diangkat. Sekarang lelaki dengan rambut pekat berombak itu pun mulai khawatir.

Ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah hampir jam sembilan.

Memang belum terlalu malam baginya dan Amanda yang sudah dewasa, hanya saja keberadaan tunangannya yang entah dimana membuat Kaivan uring-uringan!

Suara dering telepon membuyarkan pikirannya yang berkecamuk tak tentu arah, membuat lelaki itu meraih alat komunikasi itu dari dasboard dan berdebar gembira melihat siapa yang meneleponnya.

"Halo? Amanda? Kamu dimana, Sayang? Kamu baik-baik saja kan?"

"Halo, Kaivan. Aku baik-baik saja," sahut Amanda sambil ter
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • I Love You, Mr. Devil!   110. The Compromise

    Amanda masih terlelap akibat obat tidur yang diberikan oleh dokter. Saat ini dirinya dan Kairo telah berada di sebuah penthouse di Distrik Sarayat El Maadi, daerah prestisius di kota Cairo dimana banyak ekspatriat yang berasal dari manca negara berdomisili di sana. Lokasinya pun ditata dengan apik, asri dan indah, dengan pohon-pohon rindang penuh bunga berwarna-warni serta rumput hijau terbentang sepanjang mata memandang, membuat cuaca kota Cairo yang panas dan kering menjadi terasa sejuk dipandang mata.Kairo mengecup sekilas bibir lembut Amanda, lalu merapikan selimut yang menutupi tubuhnya hingga sebatas dagu. Lelaki itu pun beranjak dari ranjang mewah berukuran king size dengan sangat perlahan agar tidak membangunkan bidadari yang sedang dibuai mimpi itu.Sesaat setelah ia menutup pintu master bedroom, ekspresi teduhnya saat tadi memandangi Amanda pun telah berubah menjadi dingin dan datar.Ia berjalan dengan langkah pasti menuju ruang kerja tak jauh dari master bedroom. Diman

  • I Love You, Mr. Devil!   109. The Deadly Devil

    Suara ledakan yang berdentum dengan kuat sontak membuat tubuh Amanda terlempar sejauh dua meter ke belakang dan menabrak sebuah pohon, lalu terhempas ke atas tanah. "Amandaa!!" Sadhna menjerit kencang, lalu menghambur ke tempat Amanda berada. Wanita itu diam tak bergerak di bawah pohon, diselimuti serpihan-serpihan material tanah, daun dan ranting pohon. Tak jauh beberapa meter dari sana, Kairo pun mengalami hal yang sama. Efek ledakan ranjau darat membuatnya terpental jauh lalu terbanting ke tanah dengan posisi tertelungkup. Kepalanya terasa berkunang-kunang dan telinganya berdenging, namun lelaki itu masih sadar."A... man... da...," gumannya lirih di antara rasa perih seperti terbakar yang terasa di setiap inchi kulitnya.Dari kejauhan, ia bisa melihat kekasihnya yang diam tak bergerak dalam pelukan seorang wanita. Seketika jantung Kairo pun serasa diremas, ketika melihat wanita yang sedang memeluk Amanda itu menangis histeris memanggil-manggil nama kekasihnya. Apa yang terj

  • I Love You, Mr. Devil!   108. The Deadly Rescue

    "Kenapa kamu menolongku?"Wanita India itu tersenyum kepada Amanda yang sedang duduk di ranjang berukuran king size. "Hai. Namaku Sadhna. Namamu Amanda, kan? Kamu itu terkenal sekali loh," sahutnya sambil terkekeh pelan. "Dan alasan aku membantumu... entahlah. Mungkin karena melihat keberanianmu menganiaya klien terbesar As-Shahwa, membuatku kagum dan hormat kepadamu," tukasnya dengan suaranya yang lembut.Amanda mendengus. "Aku tak peduli siapa pun dia. Si brengsek itu sudah menyentuhku! Aku tidak bisa berdiam diri dan pasrah saja menerimanya," cetusnya sambil mencebik."Apa kamu tak sadar jika dirimulah yang lebih dulu menggodanya?" Tanya Sadhna geli. "Kamu lupa, sebelumnya tampil di panggung dengan tarian seksi dan membuat Mr. Yamamoto melelangmu dengan harga fantastis? Mr. Alexei Ivanov-lah yang akhirnya memenangkan tiga malam denganmu seharga lima juta dollar!" Amanda pun membelalakkan mata mendengarnya. "A-apaa?? J-jadi aku menari di atas panggung dan... dan... di lelang??!

  • I Love You, Mr. Devil!   107. The Deadly Game

    "AAARGHH!!" Dengan sekuat tenaga, Kairo membanting buaya sungai Nil sepanjang lebih dari dua meter itu dengan berat yang lebih dari tiga kali berat tubuhnya.Makhluk raksasa itu dengan cepat membalikkan tubuhnya yang sudah dipenuhi luka, akibat pertarungan sengit dengan manusia setangguh seekor singa di hadapannya.Napas lelaki itu bernapas berat dan terengah-engah, namun semangatnya tetap berkobar membara. Kairo berdiri dengan menumpukan kedua tangannya di lutut, saling beradu tatap dengan buaya ganas yang satu matanya terluka setelah serangannya tadi.Kedua makhluk berbeda spesies itu pun sama-sama terdiam, saling mengukur kemampuan dan memperkirakan teknik serangan kepada lawannya.Sementara itu, Nathan mendesis geram melihat bagaimana Kairo bisa mengalahkan salah satu hewan peliharannya dengan cukup mudah.Sebelumnya Nathan mengira kalau Zaid--nama si buaya sungai Nil itu--akan dengan mudah mencabik-cabik tubuh Kairo dalam satu kali serangan, mengingat lelaki itu hanya melawan d

  • I Love You, Mr. Devil!   106. The Animal Instinct

    Kairo, diikuti oleh Sam dan Dario, menjatuhkan hand gun di atas tanah, serta mengangkat kedua tangan mereka pertanda menyerah."Maju kalian!" Titah seorang lelaki bercambang lebat yang sepertinya pemimpin dari lelaki berseragam tentara Mesir itu. Perlahan, tiga orang lelaki itu pun berjalan mendekat masih dengan kedua tangan berada di belakang kepala. Tiga orang lelaki pun menghampiri mereka, lalu memaksa Kairo, Sam dan Dario untuk duduk berlutut di atas tanah dengan moncong senjata laras panjang yang menempel di kepala mereka."Siapa kau?!" Bentak si cambang kepada Kairo. "Sebutkan namamu sebelum aku meledakkan kepalamu!"Kairo menyeringai. "Katakan pada Nathan, hanya seorang banci yang tidak berani keluar dan menghadapi sendiri musuhnya, serta memilih berlindung di belakang pasukannya!" Ucapnya lantang, yang langsung dihadiahi hantaman moncong senapan panjang di wajahnya. "Yang kutanya itu namamu, brengsek!" Teriak si cambang lebat murka. "Dasar kau--""KAREEM!"Sebuah suara ker

  • I Love You, Mr. Devil!   105. The Party Highs

    Suara rentetan senjata yang terdengar dari kejauhan membuat Nathan menghentikan pagutannya di bibir Amanda. Lelaki itu mengangkat wajahnya dengan sikap waspada, menajamkan telinga untuk membaca situasi yang sedang terjadi di pulau pribadi miliknya."Chikuso (sial)!!" Umpatnya kesal sambil beranjak dari ranjang dan meraih cepat ponselnya yang tergeletak di meja."Apa yang terjadi?!" Bentaknya pada seseorang di telepon. Raut tampan namun licik itu pun seketika berubah menegang. Ia melirik Amanda yang masih berada di atas ranjang, dan mendengus. "Siagakan semua penjaga. Tembak mati orang yang masuk ke pulau ini siapa pun itu, terutama Kairo Aldevara dan Kaivan Alvarino," titahnya sebelum menutup telepon. Nathan barusan berkomunikasi dalam bahasa Jepang yang tidak dimengerti Amanda, namun wanita itu bisa mendengar kalau Nathan juga menyebut nama Kairo dan Kaivan!Apa itu artinya mereka ada di Pulau ini??Jantung Amanda serasa berdebar penuh antisipasi.Semoga saja perkiraan itu benar!

  • I Love You, Mr. Devil!   104. The Uninvited Guest

    "Aaaa... Nathan, hentikaaan!!" Amanda menjerit kencang ketika Nathan yang sudah bertelanjang dada tiba-tiba saja menyergap tubuhnya. Wanita itu meronta-ronta dalam kungkungan lelaki blasteran Jepang-Eropa itu, yang tentu saja sangat sulit dilakukan dalam keadaan tangan dan kaki yang diborgol. Amanda menggigit otot bisep Nathan sekuat tenaga, membuat lelaki itu mengaduh kesakitan lalu menampar keras wajahnya. "Aku akan benar-benar membunuhmu jika kau melakukan itu lagi!" Bentaknya dengan mata coklatnya yang nyalang. "Tunggu. Tidak, aku tidak akan membunuhmu, tapi membunuh Daddy tercintamu itu!" Sontak Amanda pun terdiam. Matanya mengerjap-ngerjap berulang kali menahan rasa sakit di pipinya yang memar akibat tamparan Nathan, juga pada egonya yang akan hancur karena perbuatan biadap lelaki itu tak lama lagi."Fine," ucap Amanda dengan memejamkan matanya rapat-rapat. Kedua tangannya mengepal kuat, berusaha mengeraskan hati dan harga diri agar tidak luluh lantak berantakan."Lakukan

  • I Love You, Mr. Devil!   103. The Journey of Thousand Miles

    *Lokasi : Tokyo, JepangKairo, Sam, serta Kaivan yang telah sadar dari pingsannya, kini masih terduduk lemas di jalanan di depan gedung apartemen, bersama dengan para penghuni apartemen yang selamat. Belum ada informasi apakah ledakan itu memakan korban jiwa, namun ada cukup banyak orang yang terluka.Wujud ketiga lelaki itu sangat berantakan, dipenuhi oleh jelaga yang membuat wajah mereka coreng-moreng dan menghitam.Masih terlihat sedikit asap yang keluar dari sebagian tembok yang telah rusak dan bolong di lantai 27, tempat dimana unit milik Kaivan berada, serta TKP dimana bom waktu yang pada akhirnya meledak tanpa bisa dihindari.Belasan ambulans mulai berdatangan untuk menolong para korban. Dua orang petugas medis datang untuk memeriksa kondisi mereka bertiga. Tak ada luka yang berarti selain telinga mereka yang tidak bisa mendengar untuk beberapa saat akibat kuatnya suara ledakan, serta kulit dan mata perih karena berkubang dengan kobaran api."Kita pergi sekarang, Sam." Kairo

  • I Love You, Mr. Devil!   102. The Island Of Desire

    Amanda mulai membuka kelopak matanya yang terasa sangat berat. Kepalanya pusing dan seperti berputar, perutnya serasa diaduk. Gejala yang ia alami mirip sekali seperti seseorang yang mengalami hangover. "Hello, beautiful..." Sebuah suara yang mengalun berat sontak membangunkan Amanda, hingga kali ini ia benar-benar membuka matanya lebar-lebar.Sepasang mata coklat cemerlang namun dingin membalas tatapannya. Meskipun berbeda, namun entah kenapa tatapan itu sejenak mengingatkan Amanda pada Phoenix Knight.Tatapan datar bagai jiwa yang kosong.Amanda menelan ludahnya dengan gugup. Seketika ingatannya kembali kepada beberapa jam yang lalu, saat dirinya dan Kaivan yang berniat mengunjungi Daddy di apartemen.Namun yang mereka temukan bukan hanya Daddy yang sedang pingsan tergeletak di lantai dengan tangan dan kakinya yang terikat oleh tali, namun juga keberadaan dua orang lelaki asing dan juga...Nathan. Nathan Yamamoto.Amanda pun tak sadarkan diri setelahnya, karena ia dibekap denga

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status