Share

Menyerahkan jiwa dan raga

Zaara masih berpura-pura untuk memejamkan kedua matanya agar sosok pria yang ada di sebelahnya tidak lagi menanyakan tentang rasa sakit yang dirasakannya tadi. Hingga lama kelamaan ia yang merasa sangat lelah jiwa dan raga, mulai terlelap dan larut dalam bunga tidurnya. Seolah menegaskan bahwa saat ini otak dan tubuhnya membutuhkan waktu untuk merilekskan diri dengan cara berhenti sejenak dari semua lelah yang ia rasakan.

Sementara itu, Willy yang mendengar suara napas teratur dari gadis belia malang yang sedang sakit itu, bisa melihat bahwa posisi tidur dari Zaara terlihat sangat tidak nyaman dengan kepala yang bersandar di kaca bis dan sering terguncang karena pergerakan kendaraan yang melaju kencang tersebut, sehingga ia berinisiatif untuk mengarahkan kepala Zaara untuk bersandar ke pundaknya. Agar merasa lebih nyaman saat beristirahat karena perjalanan yang membutuhkan waktu cukup lama.

Willy menatap ke arah pergelangan tangan kiriny

Dianning

Jangan lupa dukung karya Author dengan rate bintang 5 dan follow IG dianalmaksum. Terima kasih 🥰🙏

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status