Share

Pindah ke Bandung

Bab 16.

Pindah ke Bandung

Mas Arkan mengerjap, perlahan membuka kedua matanya. Kuletakkan novel yang sedang dibaca pada nakas, lalu mendekati Mas Arkan.

"Mas, masih pusing?" Aku bantu Mas Arkan untuk duduk.

"Sedikit. Tolong, Mas mau minum."

Aku ambilkan segelas air yang tersedia di nakas. Mas Arkan meminumnya sampai tersisa setengah gelas. Aku pegang kening Mas Arkan, panasnya sudah turun. Syukurlah. Aku coba mengecek suhu badan Mas Arkan menggunakan termometer.

"Suhu badan Mas udah normal. Mas mau makan sesuatu?"

Mas Arkan menggeleng. "Oh, ya, kamu udah ngabarin guru piket?"

"Udah, Mas. Aku infoin di grup."

Mas Arkan bersandar pada kepala ranjang, matanya ia pejamkan. Mungkin kepalanya masih terasa pusing. 

"Mas, apa yang dirasakan? Apa perlu ke dokter?"

"Nggak perlu, Sayang. Besok juga sembuh, asal ada kamu di sini nemenin Mas." Mas Arkan mencubit hidungku.

"Ish Mas, nih. Lagi sakit, tangannya tetap aja iseng." 
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status