Share

Seandainya

Bima mengendap-endap, nampak wanita paruh baya tadi masih berdiri di samping seorang perawat. Bayi mungil itu berada di dalam inkubator, melihat bagaimana bayi itu di rawat, agaknya dia lahir kurang bulan.

Bima masih berdiri di tempatnya, ketika kemudian dua orang itu nampak berbicara. 

"Bapaknya mana, Bu? Biar diadzani dulu dedeknya." bisa Bima dengar dengan jelas kalimat itu, membuat Bima belum berani mengeluarkan suara sedikitpun. 

"Bapaknya nggak ada, Sus. Biar sa-."

"Kalau boleh, biarkan saya yang mengadzani." entah keberanian dari mana, Bima langsung bereaksi ketika sosok itu mengatakan bahwa bapak dari bayi itu tidak ada. 

Tidak ada bagaimana? Sudah meninggal atau sedang diluar kota? Namun Bima tidak peduli, yang jelas entah mengapa ia ingin melafalkan adzan itu untuk bayi mungil yang terbungkus kain merah muda di dalam sana. 

Dua orang itu sontak menoleh, nampak wanita paruh baya dengan mata memerah itu mengangguk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
aryu key
nyatane iya
goodnovel comment avatar
Etha Oldrezzta Part II
...... kak,, ditunggu cerita Bella...
goodnovel comment avatar
Agustina Ery
lanjut kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status