Share

Teori Cinta

Prok! prok! tepuk tangan bergemuruh di dalam ruangan. Semua bertepuk tangan atas keberhasilan Siska menjawab pertanyaan dari dosen.

Dengan senyum jumawa nya Siska memamerkan sederetan gigi putihnya dan semakin disambut riuh oleh temen-temen yang lain.

"Tidak disangka Sis, isi otakmu keren juga, tidak salah aku berteman dengan mu."Ucap Amera memuji kecerdasan sahabatnya itu.

Siska gitu loh." ucap Siska membanggakan diri.

Waktu begitu cepat berlalu jam kuliah sudah selesai, Siska dan Mera menuju kantin sekolah tempat biasa mereka selalu kumpul bersama untuk sekedar melepaskan penat sejenak mereka..

"Siska aku senang kita masih bisa kumpul bareng, tapi aku mohon kita rahasiakan dulu statusku ini dari teman-teman yang lain, " kata Amera dengan tampang memelas memohon pada sahabatnya.

Aku belum siap kalau publik tahu semua hal yang menimpa keluarga ku,"ucap Amera lagi beralasan.

"Ok tenang saja, aku mengerti kita juga harus menutup mulut Juna aga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status