Hari pertama istri ku kuliah setelah menikah, rasanya sungguh aneh kalau mengantar istri yang masih sekolah, serasa mengantar adikku saja, orang pasti juga tidak percaya ia istriku mereka berpikir aku adalah kakak nya, dan benar saja gadis itu juga berpikir bahwa aku ini pria tua yang tidak laku dan sampai sekarang ia masih memanggil ku tuan seperti aku ini majikan nya bukan suaminya.
Pagi ini ia aku antar untuk Kuliah lagi, aku melihatnya tertawa bahagia dengan pria lain rasanya aku ingin marah dan menutup mulut pria itu, karena berani tertawa dan saling berpandangan satu sama lain dengan pria itu sedang kan bersamaku ia lebih sering memalingkan wajah tidak mau menatapku dan selalu kesal tanpa menunjukan tawa sedikit pun.
"Oh awas saja pria itu sudah berani mengganggu wanita milikku,"ujar Kenandra kesal ia berjalan mondar-mandir di dalam ruangan kantor nya.
"Berani nya dia menatap istriku seperti itu, awas saja aku akan congkel kedua bola matanya.
"Mer
Nampak Amera sudah keluar dari gerbang kampus menuju mobil jemputan nya. Disana sudah ada Kenandra yang menunggu nya dengan wajah masam, entah kesalahan apa lagi yang ku buat yang membuat suaminya kesal."Cepat masuk perintah Kenandra.Mera pun akhirnya masuk ke dalam mobil ia tidak mau memperkeruh suasana lagi dan lebih baik mengalah daripada terus mempermasalahkan hal sepele seperti saat ini. Mobil melaju dengan kencang menuju tempat yang diperintahkan oleh Kenandra."Kita mau kemana, seperti nya ini bukan jalan pulang ke rumah."tanya Amera heran."Kita pulang ke apartemen mengambil barang-barangku."ucap Kenan datar."Bukankah anak buahnya yang banyak itu bisa melakukan nya, ternyata mereka digaji hanya untuk menunggu di depan pintu saja sayang sekali buang -buang uang."pikir Amera malas. Sedangkan mobil sudah memasuki parkiran sebuah apartemen mewah."Ayo turunlah !"Untuk apa bukanya hanya mengambil barang-barang mu saja."Ce
Hey apa yang kamu lakukan ini kamarku aku akan tidur di kasur ku,"teriak Kenan yang kalah start dengan Mera yang mendahului nya masuk kamar."Terserah, tidur di luar sanah ," ucap Mera ketus dan pergi kekamar mandi. Bukan Kenandra namanya kalau dia tidak bisa masuk ke kamar nya sendiri, dari ruang kerjanya ia bisa menyelinap masuk melalui pintu rahasia dan merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya sedangkan Amera meredam tubuh nya dalam bathtub dan kembali teringat dengan semua ucapan suaminya barusan."Anak ? ayah lihatlah pria pilihanmu itu ia akan menyentuhku. Shena apa saat ini kamu sedang menertawakan nasibku, aku yang akan punya anak dulu dan kuliahku masa depan ku semua hancur, kalian yang menikmatinya saham 30% dari semua pengorbanan ku, kalian yang mendapat kan keuntungan dari semua ini dan ayah setelah aku punya anak darinya ia akan menceraikan ku membawa pergi anakku."Aku sungguh tidak menyangka aku seperti barang yang bisa kalian tukar dengan uang di
Bukti kan !"Bukti apa lagi, lepaskan aku tuan Kenandra seharusnya anda jaga sikap anda sesuai dengan perjanjian kita sebelum menikah."ucap Mera mulai membahas soal perjanjian yang mereka buat."Maksud mu saham 30 persen itu, ayahmu sudah mengambilnya dan sekarang seharusnya kamu memberikan bagianku."Tidak ada tuan Kenandra, bagian apa maksudmu? Di Dalam surat itu ditulis bahwa kita tidak berhak mengurusi pribadi masing-masing bukan." ucap Mera sungguh-sungguh."Dan ingatlah tentang batasan Anda tuan Kenan, kita menikah hanya untuk secarik kertas dan untuk warisan orang tuamu yang sangat kamu ingin kua
Buktikan semua ucapanmu itu benar dan aku yang salah, ucap Kenan tegas, toh kita sudah sah suami istri sekarang, tidak salah kalau aku menggauli istri ku sendiri."kilah Kenandra dengan senyum liciknya yang mengembang dengan tangan nya yang menggerayangi tubuh istrinya."Tidak lepas kan aku, jerit gadis itu sekuat tenaga apapun Mera melawan tetap saja tenaga Kenan lebih kuat dan membuat Kenan semakin bergairah dan menyukainya."Lepaskan aku.! Mera terus meronta-ronta namun apa daya kekuatan jauh dari pria yang kini mulai menggerayangi tubuh nya."Hem tubuhmu menggodaku sayang, semakin kamu banyak bergerak aku semakin menyukainya," bisik pria itu lirih yang membuat Mera terkejut dan menghentikan gerakannya. Setelah Mera menghentikan pergerakannya dengan sigap pria itu meraih tubuh Mera dan menggendong nya ala bridal style dan menghempaskan nya ke atas ranjang."Jangan, jangan kumohon lepaskan aku," rintihan gadis itu terdengar menyayat hati, namun Ken
Gadis itu nampak meringis kesakitan dan berjalan melangkah dengan terseok-seok menuju kamar mandi dililitkan nya sprei putih dengan noda bercak darah itu ke tubuhnya.Melihat gadis itu berjalan demikian membuat Kenandra cepat ingin membantu, namun gadis itu menolak dan menepisnya dan kembali melangkah perlahan menuju kamar mandi ."Apa bisa ku bantu sayang? Tanya Kenandra dan mendapatkan tatapan mata tajam dari gadis itu yang membuat Kenandra mengurungkan niatnya untuk membantunya, sebenarnya ia tak tega melihat istrinya seperti itu, namun ia tidak mau memaksa yang nantinya hanya akan semakin memperburuk keadaan."Tidak perlu aku bisa sendiri, ucap Mera ketus. Kenan hanya tersenyum tipis yang awalnya ingin mengurungkan niatnya untuk menolong namun ia menyadari istrinya menjadi seperti saat ini karena ulahnya dan Kenandra meraih tangan, tubuh Mera dan menggendongnya ala bridal style dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi di isinya bathtub dengan air hangat
Amera memberhentikan taksi yang ditumpanginya waktu menunjukkan jam 03.00 sore kediaman keluarga Atmaja nampak sepi.Tak seperti biasanya pikir Mera setelah sampai dirumah tidak ditemukan satu pelayan pun yang menyambut kedatangan nya.Apa ada orang dirumah? Teriak Mera mencari tahu keadaan di dalam.Maaf nona, seorang pelayan menyambut kedatangan nonanya.Dimana ayahku Bi?"Maaf nona, tuan pergi keluar negeri."jawab bibi gugup nampak seperti sedang menyembunyikan sesuatu.Mera melihat gerak gerik bibik yang mencurigakan. Ia yakin bahwa pasti sudah terjadi sesuatu dan disembunyikan."Bibi ada apa? Katakan yang sebenarnya,"ucap Amera membujuk pelayanan nya itu."Ayahku yang melarang bibi berkata jujur padaku? Apa yang bibi sembunyikan? Banyak pertanyaan yang keluar dibenak Amera, rasa penasaran nya semakin menjadi ketika dilihatnya pelayan yang sudah bekerja selama belasan tahun dalam keluarga nya itu nampak ge
Rita keluar dengan wajah kecewa, kupikir dia akan memberiku hadiah, ternyata masih ada perempuan lain yang berani mengambil pria itu dariku."Siapa lagi perempuan beruntung itu? Pikir Rita kesal"Menyebalkan aku harus gerak cepat mulai sekarang. Aku harus cari tahu siapa yang selama ini Kenan sukai, dan dia tahu siapa target utamanya yang akan ia tuju sekarang yaitu Rudy Wirya Saputra asisten pribadi sekaligus teman dekat Kenandra.Dilihatnya Rudy di ruang kerjanya dan sibuk dengan layar pipih ditanganya seperti nya ia sedang mendapat kan tugas dari bosnya.Rita mengetuk pintu ruangan kerja
Di Sisi lain seorang pria tersenyum manis dengan bunga ditangannya, setelah turun dari mobil ia melangkah menuju apartemen miliknya, dibukanya pintu depan password yang ia miliki.Kenapa lampu semua mati? Pikir Kenandra mulai was-was, kemana gadis itu?ia meletakkan bunganya ke sembarang arah dan segera mencari keberadaan istri nya namun nihil wanita yang dicari tidak ditemukan tidak ada petunjuk apapun yang berhasil ia temukan. Dilihat di lemari pakaian sudah kosong."Brengsek!"Ke mana wanita itu? Kenan segera menghubungi anak buahnya untuk segera mencari keberadaan Mera."Hem semalam gadis i