Share

Didi

Didi membanting stir penuh emosi. Ia menangis tanpa rasa malu lagi. Didi benar-benar mencurahkan segala kemarahannya lewat air mata yang terus berderai keluar.

Didi menambah kecepatan dalam berkendara. Ia ingin meluapkan segala rasa sakit hatinya dengan mengebut.

Ia terus melaju entah ke mana. Kemudian mobil Didi perlahan menelan dan akhirnya memilih menepi.

Di tempat sepi itu, Didi berteriak dengan bebas.

"Hakk!" jerit Didi seperti orang gila.

Cowok itu menyeka air matanya kala melihat pohon menyeramkan di sampingnya.

"Tuh pohon besar amat," lirih Didi dengan suara yang masih bergetar.

Didi cepat-cepat menyalakan mesin mobilnya dan memilih putar balik.

Laju kendaraan Didi membawa pria itu ke arah rumah Farel. Ya, ke arah rumah sahabatnya.

Setibanya di depan rumah Farel. Didi terlebih dahulu merapikan dirinya. Ia memeriksa kedua matanya yang masih terlihat sembab.

Didi membersihkan matanya dari sisa air

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status