Share

Masa yang ditunggu-tunggu

"Titip kakak gue ya. Titip Kak Olive. Mungkin gue ngga bisa jaga dia lagi."

Farel tertegun mendengar itu, tidak seharusnya Sina mengatakan hal tadi.

Farel menempelkan jari telunjuknya pada bibir Sina. "sutt! Lo ga boleh ngomong gitu."

Sina memejamkan matanya untuk beberapa saat. Ia menahan air matanya sekuat mungkin.

"Sin, doain kita semua ya, besok ST akan tempur."

Mendengar lalimat yang diucapkan Farel, Sina membuka kembali kelopak matanya.

Saat itu Sina berpikir akan ikut berperang demi membalas perbuatan mereka.

"Rel, gue ingin ikut," kata Sina yang langsung mendapat tolakan dari sang empu.

"Gak boleh, Sin. Kondisi lo sedang tidak memungkinkan. Gue cuma minta doa aja dari lo. Semoga anak-anak menang, ya." Farel menggenggam kedua tangan Sina.

***

Usai menjenguk Sina, Farel pergi ke rumah sakit Medika untuk menengok Olive. 

Kala sudah sampai di depan ruangan di mana Olive dirawat, ada Rian yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status