공유

Bab 32 Menolak

last update 최신 업데이트: 2025-03-25 21:29:42

“Langsung saja, Pa. Kasih tahu Gala tentang rencana kita!” seru Mona.

“Em … maaf, Ma, Pa. Ini sebenarnya ada apa, ya? Maksudnya rencana apa?” tanya Gala yang tidak mengerti dengan maksud perkataan Mona.

Akbar mengangguk, kemudian menatap Gala begitu serius.

“Gala, Papa tahu kamu pasti masih merasa kehilangan Delima. Begitu pun juga kami, Gala. Kami sangat kehilangan putri sulung kami, Delima. Papa juga sangat kasihan terhadap Sandi. Masih bayi tapi sudah harus kehilangan sosok ibu. Papa sedih kalau ingat itu, Gala. Maka dari itu, Papa dan Mama telah bermusyawarah, kami memiliki rencana bagus buat kamu dan Sandi. Semoga kamu bisa menerima rencana kami dengan senang hati,” jawab Akbar.

Gala semakin tidak mengerti dengan ucapan Akbar. Terlalu bertele-tele dan berbasa-basi.

“Lalu?” tanya Gala.

Mona kemudian meraih tangan Nadin yang duduk di tengah-tengahnya bersama Akbar.

“Kami memiliki niat untuk menikahkan kamu dengan Nadin. Nadin adalah Tante kandungnya Gala. Seperti Delima, Nadin sang
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 193 Rujuk

    “Apa?!”Semua orang terkejut mendengar ucapan Ello yang tiba-tiba membatalkan pernikahannya.Nabila menatap Ello dengan tatapan bingung. Dalam benaknya penuh tanda tanya besar. Kenapa bisa Ello melakukan itu?“Kenapa kamu batalin, Mas?” tanya Nabila.Ello membuka peci hitam dari kepalanya. Ia menghela napas kasar, lantas menoleh ke arah Nabila.“Maafin aku, Nabila. Aku tidak bisa menikahimu,” ucap Ello.Faisal menimpali, “Tapi kenapa, Ello?”Ello menggelengkan kepalanya, lantas mundur dari posisi duduknya. Ia kemudian mendekat ke arah Gala dan Sandi. Kemudian memasangkan peci itu ke kepala Gala.“Kamu yang lebih pantas menikahi Nabila. Kembalilah sama wanita yang kamu cintai. Buat Nabila bahagia, jangan pernah lagi kamu mengulangi kesalahan kamu. Sandi dan Alora sangat membutuhkan kalian.” Ello menepuk bahu Gala, seraya menyunggingkan senyum kecil.Gala tidak bisa berkata-kata, apakah ia sedang bermimpi?“Lu serius?” tanya Gala, yang disambut oleh anggukan kepala Ello.“Ya, aku serius

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 192 Akad Nikah

    Beberapa hari kemudian. Di kediaman Nabila, seluruh keluarga Ello hadir untuk mengikuti acara akad nikah Nabila dan juga Ello.Pernikahan itu akan digelar secara sederhana. Tidak ada resepsi sesuai keinginan Nabila. Hanya keluarga inti yang hadir di acara itu.Ello telah bersiap dengan kemeja putih serta peci hitam yang bertengger rapi di kepalanya. Lelaki itu tampak bersemangat untuk melangsungkan akad nikah bersama wanita yang sangat ia inginkan selama ini.“Apakah Nabila sudah siap? Sebentar lagi penghulu akan segera datang,” ujar oma Nira.“Em … Nabila masih ada di kamarnya. Mungkin masih bersiap diri. Biar aku lihat dulu!” sahut Ello.Ello pun beranjak dari duduknya. Gegas ia pergi ke kamar Nabila. Sampai di depan pintu kamarnya, Ello melihat pintu itu sedikit terbuka.Ello membuka pintu itu. Namun, saat kakinya hendak melangkah masuk, ia melihat Sandi sedang menangis di pelukan Nabila.Ello berdiri mematung tanpa mengeluarkan suara sepatah kata pun. Matanya fokus tertuju pada Na

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 191 Tanda Perpisahan

    Setelah keadaan Nabila pulih dari demamnya. Ello segera memboyong wanita itu pulang ke rumah. “Terima kasih, Mas!” ucap Nabila, saat Ello membantu membukakan pintu untuknya.Kedatangan Nabila dan Ello pun disambut oleh tangisan Alora yang tidak berkesudahan. Bi Susi kerap kebingungan, entah harus dengan cara apa lagi untuk menenangkan bayi itu.“Alora nangis terus, Bi? Ya ampun … maaf ya, Bi Susi. Aku sudah merepotkan Bibi,” ucap Nabila.“Tidak apa-apa, Mbak Nabila. Namanya juga bayi, pasti selain tidur, dia pasti nangis. Sepertinya Alora mau ASI, em … apakah keadaan Mbak Nabila sudah membaik?” tanya bi Susi.Nabila mengambil Alora dari gendongan bi Susi.“Aku sudah enakan, Bi. Biar saya kasih ASI dulu. Ya ampun … Sayang, maafin Mama, ya. Kamu haus ya, Nak!” seru Nabila.Nabila pun masuk ke dalam kamarnya, untuk memberikan ASI kepada Alora. Namun, saat Nabila memberikannya, Alora masih saja rewel, susah sekali untuk tenang.Selain memberikan ASI, berapa kali Nabila juga menimang-nima

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 190 Terluka

    “Aku mau mama, aku mau mama!”Di kediaman Gala, Sandi menangis di dalam kamarnya sambil berguling-guling. Setiap hari Sandi selalu menanyakan keberadaan ibunya. Setelah Gala memberitahu jika Nabila adalah ibunya, Sandi sangat bahagia. Namun, kebahagiaan itu hanya berlangsung sementara, kini harus pupus saat keputusan Nabila untuk menikah bersama Ello.“Sandi, jangan nangis ya, Nak. Nanti kita ketemu mama. Tapi tidak sekarang, ya! Papa kan ada di sini, Papa nggak akan berangkat kerja. Sandi tidak boleh seperti ini, Sandi kan anak lelaki. Anak lelaki tidak boleh menangis seperti ini,” ujar Gala, mencoba menenangkan Sandi.“Tapi mau mama!” Sandi masih terus menangis.Melihat Sandi yang seperti itu, tentu membuat Gala sangat sedih. Sandi begitu menginginkan Nabila bersamanya. Namun, Gala bingung harus berbuat apa. Nabila telah menutup hatinya.“Bagaimana kalau kita beli mainan. Sandi mau beli mainan apa? Papa pasti beliin buat kamu. Asal Sandi nggak boleh sedih lagi. Kalau Sandi sedih, la

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 189 Keinginan Terbesar

    “Ello, kenapa kamu nggak pernah cerita sama Oma, tentang di mana Nabila selama ini? Sekarang dia sudah melahirkan. Oma, papi dan mami kamu sudah tahu dari Gala. Jadi selama ini, kamu yang menyembunyikan Nabila? Kenapa, Ello?” tanya oma Nira tak habis pikir.Ello menghembuskan napas kasar. Ia mengganti channel acara TV beberapa kali, tanpa menikmati satu pun dari acara tersebut.“Oma mau marah? Silahkan, Oma … aku tidak akan melawan. Jika kalian mau menyalahkanku, aku juga sudah siap. Tapi, sebelum itu kalian juga harus ingat, betapa sakitnya Nabila, saat tahu Gala telah menipunya. Bahkan Nabila dengar sendiri, jika Gala bersedia menikahi Bianca. Jadi, apakah aku salah jika membawa Nabila pergi, dan melindunginya di tempat lain? Lagi pula, itu bukan atas dasar niatku. Tapi itu kemauan Nabila sendiri. Aku sih oke-oke saja, karena aku sangat menyayangi Nabila. Asal Oma tahu, aku tidak pernah macam-macam terhadap Nabila. Dari situ, Nabila mulai merasa nyaman denganku. Aku dan Nabila akan

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 188 Sakit

    “Apakah kamu tidak memikirkan perasaanku, Nabila? Ello adalah kakak kandungku. Jika kalian menikah, lalu bagaimana dengan aku dan anak-anakku?” gumam Gala, ia memandangi rumah Nabila.Tatapan lurus dengan kedua tangan yang dimasukkan pada saku celana. Gala menatap pilu ke arah rumah Nabila. Terdengar suara tangisan bayi di dalamnya. Membuat hatinya bergejolak ingin sekali masuk ke dalam, dan memeluk putri kecilnya itu. Namun, semua sudah terlambat. Pintu hati Nabila telah tertutup. Jika sudah seperti itu, Gala bisa apa?Cukup lama ia berdiri di seberang jalan depan rumah Nabila. Gala pun memutuskan untuk pergi. Ia berjalan kaki hendak menuju mobilnya. Sengaja ia memarkirkan mobilnya cukup jauh dari rumah Nabila.Sampai di tempat parkir mobilnya. Gala segera masuk, lalu pergi dari tempat itu.“Kalian berdua masih saling mencintai. Aku bisa lihat itu. Lalu, apakah aku harus kembali mengalah dalam hal ini?” gumam Ello.Ello berada di dalam mobilnya. Ia belum benar-benar pergi dari kampun

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status