Share

Mendo'akan

"Ayo, Buk." Nada menepuk pundakku lembut, ketika aku masih memandang rumah yang sudah menjadi tempat tinggalku semenjak Mas Darman memboyongku setelah pernikahan kami.

Rumah yang menjadi saksi bisu setiap suka dukaku dalam mengarungi pahit manisnya kehidupan. Aku merasa langkahku sangat berat meninggalkan rumah yang memiliki banyak kenangan itu.

Setelah tadi Dani mengirim uang yang Damar minta, dia langsung mengajakku pergi, meninggalkan rumah yang sangat berarti untukku itu.

"Ayo kita pergi, Buk. Hari sudah semakin malam, kasihan Nada." Dani meraih tanganku dengan lembut, aku pun menatapnya dengan mata berkaca-kaca, setengah memohon agar dia tidak membawaku pergi dari rumah yang penuh dengan kenangan indahku bersama Mas Darman.

"Ibu, kita harus segera pulang, Buk. Kasihan Nada dan calon bayinya, mereka butuh istirahat yang banyak," ucapnya lagi dengan suara yang semakin melembut.

Aku mengalihkan tatapanku ke arah Nada. Wanita berkulit putih dengan lesung pipi itu mengangguk. "Iya, Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Nada dan Dani bener bener tulus menyayangi bu Ratmi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status