Share

Membawa Bunda ke kampung

Membawa Bunda ke kampung

Masih lagi aku mau buka mulut, hapeku berdering. Segera kulihat dulu, siapa tau penting. Ternyata dari Bulek Ratmi. Barangkali mereka sudah kelamaan menunggu. Hingga Bulek merasa jenuh.

"Halo, assalamualaikum Bulek," salamku.

"Waalaikum salam. Kenapa lama sekali?" tanya Bulek.

"Sebentar Bulek. Divya otw ya," jawabku. Segera kuputuskan panggilan. Agar tak makan waktu lebih lama lagi.

"Om, Divya harus segera ke rumah sakit sekarang," kataku pada Om Anton seraya memasukkan hapeku ke dalam tas.

"Tunggu dulu. Apa yang kamu maksud, Rafika?" tanya Om Anton. Ternyata Om Anton juga mengenal Bunda.

"Iya Om. Om kenal sama Bunda?" tanyaku.

"Kenal. Kenal sekali malah. Dia dulu bekerja di warung sebelah, waktu masih gadis. Dia bisa kenal dengan Hendra, karena Om mengajak Hendra makan di warung itu," ungkap Om Anton. Aku jadi tertarik mendengarnya. Barangkali dari sini, aku bisa cari keluarga Bunda. Yang tentunya keluargaku juga.

"Om tau, kalau Divya anak kandung Bapak Hen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status