Share

Satria pulih

Satria memuntahkan darah yang berwarna kehitaman. Tak banyak, tapi baunyasangat menyengat. Kami semua hampir saja muntah mencium baunya.

Tanpa rasa jijik dan kebauan, Usman segera melap darah itu dengan tisu. Aku membantu melap mulut Satria dengan lembut. Alhamdulillah, mata Satria mulai terbuka. Tak henti aku mengucapkan rasa syukur di dalam hatiku, melihat Satria sudah sadar kembali.

Usman membawa tisu yang digunakan untuk melap mulut Satria keluar, lalu kembali lagi dengan membawa air bersih di dalam sebuah timba kecil, juga dua buah handuk kecil.

Dibasahinya satu handuk, lalu diperas dengan kuat. Dia hendak melap mulut Satria, segera kutadahkan tanganku meminta kain itu. Dia mengerti dan memberi kain itu. Kulap lagi mulut dan leher Satria hingga benar-benar bersih.

Hal yang sama dilakukan Usman juga pada handuk satunya, lalu kembali digunakan untuk melap mulut Satria. Mungkin, agar baunya tak tercium lagi, bila berulangkali dilap dengan kain bersih. Baru setelahnya, kain-kain
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status