Yuan Chao nampak gugup. Ia tahu sekarang musuh sudah menggunakan serangan mematikannya untuk menyerang. Apa yang terjadi dengannya pun hanya bisa mengandalkan Liong Yun yang memandunya dari jarak jauh. Mengharap pemuda itu turun tangan sepertinya tidak akan bisa berharap banyak. “Hiaaattt!”Setan Badak Hitam berteriak dengan keras. Ia melancarkan telapak hitam beracun mematikan miliknya. Menghindar tak mungkin lagi, sementara menangkis hanya sebuah upaya yang sebenarnya sia-sia. Namun dengan kekuatan hati yang mendidiknya untuk pantang pasrah menghadapi lawan ia pun membentangkan tangannya kedepan.Bummmmmm!Bukan Yuan Chao yang celaka akibat bentrokan tadi. Tapi Setan Badak Hitam lah yang terlempar. Lelaki gempal itu tiba-tiba saja terpental hingga belasan tombak dan terhempas ke tanah. Yuan Chao sendiri tidak mengerti apa yang terjadi. Entah mengapa tiba-tiba saja Ia memiliki tenaga sakti yang begitu kuat.“Ilmu Menitip Tenaga!” batin Yuan Chao.Murid Utama Sekte Bintang api suci
“Nona, sebaiknya kau jangan berurusan dengan orang itu. Dan jangan pernah ikut campur urusannya. Ayah dan kakekmu memang tidak menyukai orang itu, tapi ia juga tidak ingin berurusan dengannya,” ucap Nenek Chao lembut. “Memang apa istimewanya Si Setan Badak Hitam itu, nek? Mengapa Ayah dan Kakek sebegitu hormatnya,” tanya Ye Ling sedikit mengeluh. Nenek Chao menghela nafas. “Belum saatnya kau tahu nona cantik,” ucapnya sambil membelai rambut gadis itu. Malam harinya di kediaman keluarga Ma, Liong Yun mulai melaksanakan aksinya. Pemuda itu keluar masuk ke rumah keluarga Ma tanpa ada yang bisa mengetahuinya. Tiba-tiba saja di ruangan utama keluarga itu terdapat telapak merah darah yang di bawahnya bertuliskan kalimat bernada ancaman. TUJUH HARI LAGI SEMUA KELUARGA MA AKAN TERBANTAI, KECUALI TIGA ORANG YANG TERLIBAT PEMBUNUHAN KELUARGA LIONG KALIAN SERAHKAN KEPALANYA. “Ternyata pemuda itu sudah berada di kota ini. Semua kolega kita yang berkepandaian tinggi sudah dimintakan bantuanny
Yuan Chao merasakan tenaga saktinya benar-benar membanjir ditubuhnya. Setelah Liong Yun membuka seluruh titik nadi yang terkunci di tubuhnya tidak ada lagi batasan kekuatan yang menghalangi mencapai titik inti tenaga di tubuhnya. “Terima kasih atas kebaikan tuan muda yang sudah membuka lima titik nadi beladiriku yang terkunci,” ucap Yuan Chao.Yuan Chao tentu saja sangat berterima kasih atas apa yang dilakukan Liong Yun. Gurunya saja pernah mencoba melakukan itu namun tidak berhasil. Akibat lima titik nadi beladiri itu terkunci seseorang hanya bisa mengerahkan enam puluh persen dari kekuatannya saja.“Kau lihatlah ini!” ucap Liong Yun.Pemuda itu mulai melakukan pengerahan tenaga. Cara pemuda itu melakukan pengerahan tenaga sangat mirip dengan pengerahan tenaga inti api. Hal itu membuat Yuan Chao sangat terkejut.“Tenaga Inti Api tingkat pertama!” seru Yuan Chao lalu membekap mulutnya sendiri.Ia hampir-hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Liong Yun telah memperagakan tin
“Adik kedua, adik ketiga! Apa yang kalian lakukan disini?” tegur Yuan Chao melihat dua adik seperguruannya yang juga merupakan murid utama Sekte Bintang Dewa.Saat itu Yuan Chao sedang duduk di ruang makan penginapan bersama Liong Yun. Ia melihat kedua orang saudara seperguruannya melintas di depannya langsung menegur. Keduanya pun langsung menoleh ke arah Yuan Chou. Betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui kakak seperguruan mereka berada di tempat itu bersama pemuda yang sempat menggegerkan perguruan mereka."Kakak pertama! Rupa-rupanya jau ada di tempat ini. Tuan muda, bolehkah aku berbicara sebentar dengan kakak pertamaku?" ucap adik kedua Yuan Chao meminta izin kepada Liong Yun.Liong Yun hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju. Namun perubahan wajahnya sedikitpun tidak terlihat. Seolah-olah ia merupakan tembok es yang dingin tak memiliki darah.Yuan Chao dan kedua adik seperguruannya kemudian meninggalkan tempat itu. Ia diminta mengikuti oleh Adik keduanya itu. Setelah cuku
Liong Yun terus berjalan tanpa memperdulikan orang-orang di belakangnya yang terus membentak meminta dia berhenti. Hingga tiba di bukit kecil itu barulah dia berhenti. Sesaat kemudian berdatangan orang-orang dunia persilatan dan langsung mengepung Liong Yun. “Liong Yun, menyerahlah! Kau sudah terkepung, tidak ada jalan keluar lagi bagimu! Kalau tidak kami akan memaksa untuk meringkusmu,” bentak seorang lelaki tua berpakaian kecoklatan. Lelaki tua itu berusia sekitar enam puluh tahunan. Dia merupakan Ketua sebuah Sekte Teratai Merah, sekte terkuat di antara ratusan sekte tingkat menengah. Sekte yang tidak bisa dikatakan sebagai sebuah aliran lurus maupun aliran hitam. Tindakan mereka selalu melihat untung rugi yang akan didapatkan. Kadang berbuat baik dan kadang juga berbuat kejahatan. “Apakah kalian mampu?” Para pendekar yang mengepung diam. Mereka tidak langsung menanggapi ucapan Liong Yun. Mereka pun sebenarnya sadar bahwa sangat kecil kemungkinan kemenangan mereka dapatkan berha
Tiga Iblis Racun Emas Hitam adalah tokoh aliran sesat yang sangat dikenal dalam dunia persilatan. Mereka merupakan dedengkot dari aliran hitam yang memiliki kesaktian hampir menyamai salah satu malaikat dunia persilatan. Tiga tokoh ini terkenal karena kejam dan sadis dalam bertindak, serta suka mengoleksi senjata pusaka yang sangat kuat. Meski begitu sangat jarang muncul ke dunia persilatan dan meninggalkan kediaman mereka.Tiga tokoh aliran hitam yang sangat ditakuti ini telah merebut banyak senjata dari orang-orang yang pernah bertarung dengannya, Terutama senjata-senjata pusaka. Mereka memiliki reputasi yang menakutkan di dunia persilatan. Tak pernah ada satupun yang hidup apabila berurusan dengan mereka. Kini tiga orang itu muncul, tentu membuat Yuan Chao sedikit gentar.Yuan Chao tahu persis tujuan kedatangan mereka bertiga pastilah mengincar pedang naga langit. Hanya saja yang ia tidak mengerti mengapa ketiga orang gembong aliran hitam itu lebih memilih mengikuti sayembara y
Yuan Chao bergerak hendak membantu. Namun tiga Iblis Emas Hitam selalu menyerang secara bersamaan setiap kali ia hendak meninggalkan pertarungan. Sehingga mau tidak mau ia menghadapi tiga orang lawannya itu. “Hmmm… sepertinya memang benar keluarga ini memiliki sifat licik dan kejam.” Terdengar suara seorang gadis bersamaan dengan melesatnya bayangan putih ke arah Liong Yun. Serangan orang berpakaian serba hitam itu langsung di tangkis bayangan hitam yang ternyata seorang gadis itu. Ia tidak lain adalah Ma Ye Ling. Ma Ye Ling yang tidak sengaja mendengar pembicaraan Patriark Ma dengan anggota keluarga lain, mengetahui bahwa ia bukanlah anak kandung dari ayahnya saat ini. Bahkan yang lebih mengerikan yang merupakan seorang anak dari salah satu korban pembunuhan keluarga itu. Karena tidak tega menghabisi Ma Ye Ling, ia yang masih bayi diambil dan dibesarkan sebagai anak sendiri. Saat itu Ma Ye Ling benar-benar hancur. Ingin sekali ia mengamuk. Namun hal itu urung ia lakukan setelah
“Mengapa kau bertanya seperti itu nona?”Liong Yun dan Yuan Chao dibuat bingung oleh perubahan sikap Ye Ling. Gadis itu terlihat ketakutan ketika melihat Liong Yun. Padahal sebelumnya sedikitpun gadis itu tidak takut kepada pemuda itu. Meskipun ia mengetahui Liong Yun merupakan orang yang dianggap sebagai pembantai.Ketika keduanya sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Ye Ling, tiba-tiba saja Yuan Chao terlempar ke belakang. Seolah-olah ada orang yang menyerangnya. Liong Yun pun sangat terkejut. Ia tidak merasakan sedikitpun kehadiran orang lain di tempat itu, hanya ada mereka bertiga.“Tuan Muda, serangan orang itu tidak begitu kuat. Hanya saja ia tidak terlihat. Akan sangat berbahaya bila orang itu mampu mendekati kita tanpa dapat kita ketahui kebera…”Bukkkk!Belum selesai Yuan Chao berbicara, Ia kembali mendapat serangan gelap. Serangan itu membuatnya terlempar lebih jauh. Ia merasakan serangan orang kali ini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Yuan Chao meraba dada