ISTRI 100 KILOGRAMPart 14POV AYUSudah tiga puluh menit aku disini, di depan cermin besar hadiah dari Danis. Dia menyuruh orang untuk mengantarkan aku sebuah cermin yang ukurannya cukup besar jika hanya aku yang bercermin. Ukurannya hampir menyamai dinding kamarku, disini aku mendapat kamar dengan nomor 01. Karena memang aku pasien pertamanya, tapi jangan ditanya sekarang.Kamar disini pun tidak cukup untuk para pendaftar yang ingin menurunkan berat badannya. Mereka disini perempuan semua, dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata Danis turun tangan langsung hanya untuk menanganiku. Jika dengan pasien lain, dia hanya datang ketika memeriksa pola makan pasien.Itu semua aku ketahui dari Meta, asistennya Danis. Aku merasa sangat beruntung bisa kenal dengannya, mungkin ini juga salah satu perintah dari Talita. Agar Danis lebih memperhatikan aku, karena Talita pasti sangat tau jika aku memang ingin sekali menurunkan berat badanku dengan cepat namun sehat dan tidak berisiko.Aku kembali t
ISTRI 100 KILOGRAMPart 15POV Adam"Pasangan kamu? Kalian pacaran?" Aku tersentak ketika melihat siapa yang menjadi pasangan Danis saat ini. Dia, dia Ayu, istriku yang dulu sering aku samakan dengan gajah. Tapi dia sangat jauh berbeda, dia terlihat lebih cantik dan langsing. Tidak, dia bukan cantik, tapi sangat cantik. Bahkan sampai-sampai aku tidak bisa fokus apa yang dikatakan oleh Claudia."Hei, Bro! Biasa aja kali ngeliatnya, noh istri Lo ngambek," aku terkejut ketika Danis menjentikkan jarinya di depan wajahku. Entah berapa lama aku melihat Ayu, aku begitu terpesona melihat perubahan yang dia alami. Aku menoleh ke arah samping, kosong. Ternyata benar kata Danis, Claudia telah pergi entah kemana karena marah padaku. Mungkin dia cemburu karena melihatku terlalu memperhatikan Ayu."Oh, istri?" tanya Ayu pada Danis. Seketika aku tersadar jika aku mengakui Claudia adalah istriku, apakah Ayu akan marah atau Ayu akan menggugatku. Sebaiknya nanti akan aku temui dia dan menjelaskan semua
ISTRI 100 KILOGRAMPart 16POV AyuAku tidak dapat menahan sesak di dada ketika mengetahui jika Mas Adam sudah menikah dengan Claudia. Dia benar-benar mengkhianatiku dan juga pernikahan ini, padahal aku sudah dapat menebak semua kemungkinan ini. Tapi rasanya tetap saja sangat sakit, bahkan ini lebih menyakitkan ketika dia menghinaku.Jika kata orang mempercantik diri itu untuk diri sendiri, tapi tidak denganku. Aku mempercantik diri demi suamiku, demi Mas Adam agar bisa mencintaiku dan selalu betah jika berada di dekatku. Tidak bisa kubayangkan jika Mama dan Papa mengetahui ini. Mas Adam pasti menikah diam-diam, karena tidak mungkin Mama mertua tega menyetujui hubungan terlarang Mas Adam dengan Claudia. Karena yang aku ketahui Mama dan Papa mertua sangat menyayangiku.Saat ini, aku berdiri berhadapan dengan Mas Adam dan Claudia. Untung saja Danis datang dan menyelamatkanku dari mereka. Sungguh sebenarnya ingin aku caci maki mereka berdua, tapi semuanya tertahan di dalam dada. Lebih ba
ISTRI 100 KILOGRAMPart 17POV Ayu"Nggak! Aku nggak mau. Dan aku nggak ijinin kamu untuk kerja," larang Mas Adam padaku."Aku nggak butuh ijinmu, Mas!" tegasku. Seandainya saja dia tidak sampai menikah dengan Claudia, tentunya aku tidak akan sekeras ini."Kamu nggak bisa gitu dong, seenaknya main keluar masuk perusahaan. Semua itu ada prosedurnya masing-masing, dan nggak semudah itu kamu bisa handle sendirian," ucapnya menjelaskan. Benar, Mas Adam ada benarnya. Tidak mungkin aku semudah itu menggeser posisinya sekarang, lagian aku juga belum bilang sama Papa dan Mama masalah ini. Sebaiknya aku ketemu dulu sama Mama dan Papa, mereka tau yang terbaik untukku."Aku akan menemui Papa, untuk sekarang kamu masih bisa menjadi direktur, Mas. Tapi tidak untuk kedepannya," ancamku. Kemudian aku membuka koper dan memindahkan semua pakaianku kedalam lemari. Dan bajuku yang dulu aku keluarkan untuk disumbangkan."Kamu pergi selama dua bulan kemana?" Akhirnya Mas Adam bertanya juga tentang kepergi
ISTRI 100 KILOGRAMPart 18POV Adam"Dia sepupuku!" seru Ayu yang membuatku kaget. Apa-apaan dia, tidak mengakui suami sendiri, dosa kamu Ayu."Jadi kalian sepupu? Ya ampun, dunia ini begitu sempit ternyata," ucap Danis sambil tertawa. Ayu juga terlihat manggut-manggut sendiri membenarkan ucapan Danis."I-iya, kami sepupu," ujarku sambil melihat kearah Ayu, dan dia hanya tersenyum. Pandangannya tidak lepas dari Danis, sepertinya Ayu menyukai laki-laki keturunan Arab itu."Kalau kalian sepupu, kenapa istri kamu nyiram Ayu dulu, Dam?" tanya Danis yang membuatku tidak tahu harus menjawab apa. Aku kehilangan akal jika harus berbohong tiba-tiba seperti ini."Dia itu terlalu cemburuan, Danis. Jadi dia cemburu ngeliat aku dekat sama Mas Adam." Tiba-tiba Ayu memberikan alasan yang menurutku cukup masuk akal. Karena memang Claudia sangat pencemburu, bahkan aku tidak boleh ada teman wanita."Yaya sekarang aku mengerti. Jadi kamu tidur disini semalam?" tanya Danis lagi kepo. Banyak sekali pertan
Part 19Pov Ayu"Sebenarnya, Mas Adam suamiku," ucapku sambil menunduk.Kini kami sedang berada di salah satu cafe outdoor, tadi Danis mengajakku untuk makan malam. Sekalian katanya akan membahas masalah penurunan berat badanku, karena rencananya aku akan menurunkan berat badanku sedikit lagi. Aku setuju untuk keluar, lagipula Mas Adam juga tidak pulang. Biasanya aku akan menghubungi Mas Adam atau sekedar mengirimkan pesan singkat untuknya jika aku keluar. Tapi kali ini, aku memutuskan untuk menghapus semua cinta untuknya.Tadi saat aku dan Mas Adam sedang berbicara di belakang, ternyata Danis dan Claudia mendengar semuanya. Terpaksa aku dan Mas Adam harus jujur pada Danis. Claudia menatapku dengan tatapan tidak suka, tangannya tidak lepas dari lengannya Mas Adam. Mungkin dia takut aku akan mengambil Mas Adam darinya."Adam, kenapa kamu bohong? Mengatakan Claudia istrimu bukannya Ayu?" tanya Danis pada Mas Adam. Terlihat Mas Adam membuang wajahnya kearah lain, kelihatan sekali dia mal
ISTRI 100 KILOGRAMPart 20POV AyuSetelah mengganti pakaian dengan baju tidur, aku segera memilih baju ganti untuk Mas Adam. Aku akan membawa baju ganti ini ke kamar tamu, biarlah malam ini Mas Adam tidur di ruang tamu lagi. Karena aku tidak mau kejadian tadi pagi terulang kembali."Kamu mau bawa kemana bajuku?" tanya Mas Adam yang tiba-tiba sudah berada di kamar. Aku sampai terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba."Kamu kapan datangnya?" tanyaku gagap. Aku takut Mas Adam tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri."Aku tanya mau kamu bawa kemana bajuku?" tekannya sekali lagi. Mungkin dia mulai kesal karena aku tidak menjawab pertanyaannya tadi."Mau aku bawa ke kamar tamu," jawabku tenang. Aku tidak ingin Mas Adam melihat aku gugup jika berhadapan dengan dia."Kenapa? Aku mau tidur di sini!" ketus Mas Adam menyambar baju tidurnya yang aku pegang dari tadi. Dia melongos begitu saja ke kamar mandi untuk mengganti pakaian. Kami memang tidak pernah terbuka satu sama lain, hanya kemari
ISTRI 100 KILOGRAMPart 21POV Adam"Mbok, Ayu dimana?" tanyaku pada Mbok Darmi yang sedang mengepel lantai. Karena semalam aku memilih tidur di kamar tamu, jadi aku tidak tau jika Ayu dimana."Katanya, disuruh bilang sama Aden kalau Non Ayu pulang kerumah Mamanya," jawab Mbok Darmi sopan dengan logat Jawa yang kental."Apa?" aku terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Mbok Darmi barusan. Aku yakin pasti Ayu akan mengadu yang bukan-bukan sama orang tuanya. Ternyata dia tidak main-main dengan ucapannya semalam."Katanya Non Ayu….""Sudah-sudah, saya udah tau!" sanggahku ketika Mbok Darmi mau menjelaskan lagi kemana perginya Ayu. Aku segera kembali ke kamar untuk mengambil kunci mobil dan ponsel.Dengan langkah cepat aku keluar menuju ke mobil untuk menyusul Ayu. Dia tidak boleh mengadu yang bukan-bukan, aku memang setuju untuk bercerai dengannya. Tapi aku tidak mau di pandang buruk oleh keluarganya Ayu, apalagi jika sampai Papanya tau, bisa hilang masa depanku.Aku melajukan