Share

Bab 38

Author: Nanaz Bear
last update Huling Na-update: 2025-06-01 15:56:35

Begitu masuk ke dalam lift, Erryl menahan nafas panjang. Dadanya terasa sesak karena cemburu yang membuncah. Namun meski begitu ia memilih diam. Tak ingin amarahnya meledak dan kembali memancing kemarahan Nara yang baru semalam ia bujuk agar luluh

Suasana tadinya menegang, hingga pada akhirnya Justin membuka percakapan.

"Abang sepupu, ini kan bukan jam kerja. Jadi, enggak masalah kan kalau aku ajak Nara makan siang?"

Erryl yang yakin Nara akan menolak ajakan Justin menjawab pertanyaan sepupunya dengan begitu percaya diri.

"Kalau Nara mau tentu saja tak masalah." jawabnya santai.

Namun dugaannya ternyata salah.

"Nara udah setuju kok. Bahkan pagi tadi dia yang pertama usulin makan siang bareng ini!" balas Justin.

Seketika tatapan Erryl berubah. Ielaki itupun segera menoleh ke arah Nara menuntut penjelasan. Namun Nara hanya menunduk menghindari mata lelaki itu, menelan semua kegelisahan dalam diam.

"Karena udah dapet izin dari abang sepupu kita enggak usah makan di kantin ya, Nar. Menun
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 49

    Erryl nampak duduk termenung diruang kerjanya. Tumpukan berkas di meja nyaris tak tersentuh dan tak ada satupun menarik perhatiannya. Pikirannya terus berputar, menolak menerima tuduhan Lusi. Ia tak mengingat sedikitpun adegan pan4s seperti yang di klaim wanita itu. Terlebih lenyapnya dua bodyguardnya secara misterius semakin menguatkan keyakinannya bahwa semua ini hanyalah rekayasa licik dari Lusi.Tok...tok...!Ketukan pintu membuyarkan lamunan Erryl."Masuk!" ucap Erryl datar.Begitu pintu terbuka darahnya kembali mendidih. Sosok yang paling tak ingin dilihatnya saat ini justru muncul. Lusi. Wanita yang kini paling dibencinya karena kelicikan dan keberaniannya bermain kotor."Siang, sayang. Kamu tadi enggak sempat sarapan, kan? Nih, aku bawain makanan buat kamu," ucap Lusi seraya meletakan kotak bekal di atas meja.Erryl menatapnya dengan dingin. Ia bukan hanya ingin segera membuang bekal itu, tapi juga ingin membuang Lusi sepenuhnya dari hidupnya. Selama ini, ia terlalu meremehka

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 48

    Keesokan paginya...Erryl terbangun dengan kepala berat dan penglihatan yang masih buram.Pandangannga menyapuu ruangan asing dengan aroma parfum wanita yang menyengat dan tak dikenalnya.Begitu Erryl menoleh ke samping kirinya, matanya membelalak."Lusi?"Seketika tubuhnya menegang. Disamping kirinya Lusi terbaring tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Hanya selimut yang menutupi sebagian. Pemandangan itu menampar kesadaranya seperti cambukLusi menggeliat pelan. Mengucek matanya yang masih enggan terbuka "Kakak ipar sudah bangun?" ucapnya santai seolah tak ada yang salah."Apa yang kau lakukan disini, Lus?" desis Erryl masih mencoba menyusun keping-keping ingatannya yang berantakan."Kenapa aku disini? Kakak ipar bener-bener lupa yang terjadi semalam atau hanya pura-pura lupa saja?" Lusi memyeringai tipis.Erryl memejamkan mata. Ingatannya samar. Hanya potongan-potongan yang muncul. Erryl ingat dia mabuk di bar. Dan saat Lusi muncul ia sempat mengusir wanita itu. Setelah itu, i

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 47

    Lusi akhirnya berhasil membawa Erryl yang tak sadar ke dalam mobilnya meski dengan bantuan orang lain. Tangannya terulur mengelus wajah lelaki yang digilainya itu dengan penuh kepuasan. Namun, senyumnya tak bertahan lama. Ketukan keras dikaca mobilnya mengejutkannya. Wanita itu menolah dan sontak wajahnya langsung memucat."Mbak Lusi, buka pintunya!" Tegas salah satu dari dua pria berbadan tegap yakni bodyguard pribadi Erryl.Lusi enggan menurut. Dia tak mau kehilangan kesempatan emasnya menjebak Erryl."Mbak Lusi. Kalau Anda tetap menolak jangan salahkan kami kalau kami terpaksa memecehkan kaca mobil Anda!" ancam salah satu dari mereka. Tak ingin membuat keributan yang bisa menarik perhatian publik, Lusipun akhirnya membuka pintu mobilnya dengan enggan."Pak Erryl memerintahkan kami untuk membawanya pulang jika terjadi sesuatu saat ia mabuk. Jadi mohon jangan halangi kami membawanya!" ujar salah satu bodyguard dengan nada sopan tapi tegas."Aku yang terakhir bersamanya jadi aku lebih

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 46

    "Saya, sudah kenyang, Pak!" ucap Nara setelah beberapa sendok Justin menyuapinya."Nara, tiga sendok saja tak cukup memberimu tenaga. Kamu ingin cepat sembuh dan kembali bekarja bukan?" tanya Justin. Tentu saja dijawab sebuah anggukan oleh Nara."Kalau kamu ingin cepet sembuh, makannya yang banyak. Buka mulutmu lagi coba!" perintah Justin."Tapi, Pak--""Mulai lagi protesnya. Kan tadi sudah setuju kalau kamu mau nurut sama aku. Ayo, cepat buka mulutmu!" perintah lagi Justin. Nara tak punya pilihan lagi. Dia pun segera membuka mulutnya."Nah, kalau kamu nurut gini kan aku jadinya seneng. Mau kamu dirawat disini setahun pun aku enggak keberatan jagain kamu!" canda Justin.Erryl berdiri mematung melihat kemesraan kedua orang itu. Hatinya seakan diremas.Matanya tak bisa berpaling dari pemandangan yang melukai harga dirinya sebagai seorang pria yang mencintai Nara sepenuh hati dengan kesabaran yang bisa ia miliki.Justin tak berhenti tersenyum bahagia di hadapan Nara yang duduk lemah di te

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 45

    "Sintia, Ferdy? Kalian ke mana saja? Sudah sejam aku nungguin kalian di sini. Telepon pun enggak kalian angkat!' seru Erryl lega melihat kepulangan kedua sahabat Nara."Kami, dari--"Belum sempat Ferdy menyelesaikan kalimatnya, Sintia langsung memotong cepat.Dari restoran tak jauh dari sini, Pak Erryl. Kami pergi tanpa membawa ponsel jadi tak tahu anda menelepon," ucap Sintia dengan senyum tipis, menyembunyikan kebohongan pada atasan suaminya itu. Dia barusan sudah berjanji pada Nara kalau dia tak mau ikut campur lagi dalam urusan Erryl dan Nara. Meski hatinya berada di pihak Erryl, dia tak mau merusak hubungan persahabatannya lagi dengan Nara."Bukankah...aaah!" Ferdy belum sempat bicara lagi ketika kaki kirinya diinjak Sintia diam-diam, ini membuatnya meringis menahan sakit."Hari ini, kalian kelihatannya aneh banget. Ada apa sebenernya?" tanya Erryl mulai curiga."Aneh gimana maksudnya ya Pak? Dan lagi, sebenarnya bapak kesini ada keperluan apa?" tukas Sintia cepat. Mencoba mengal

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 44

    Didalam ruang rawat, suasana terlihat canggung. Nara menoleh pelan kearah Sintia yang duduk tepat disisi tempat tidurnya. Keduanya awalnya saling diam, hanya saling menatap seolah mata mereka bicara lebih banyak dari pada kata-kata."Seharusnya aku menemuimu lebih awal untuk meminta maaf. Maaf, karena keegoisanku membuat persahabatan kita retak begitu lama. Padahal kalau bukan karena bantuanmu, aku bahkan tak bisa lepas dari kejahatan mantan suamiku dan keluarganya!" ucap Nara lirih.Sintia menoleh, menatap wajah sahabat lamanya yang dulu begitu ia sayangi sepenuh hati. Bibirnya bergerak tapi suaranya tak langsung keluar. Dia merasa dialah yang salah tapi Nara justru yang meminta maaf padanya."Kamu enggak salah, Nar. Aku yang sudah menodai kepercayaanmu. Sudah sejak lama aku mau menemuimu untuk meminta maaf tapi aku tak punya keberanian. Dan hari ini, aku begitu senang karena kamu mau menghubungiku lagi." Jawab Sintia sambil mengusap airmatanya.Nara menggenggam tangan Sintia erat, "

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status