Share

Bab 21. Rencana

DIA BUKAN IBUKU 21

"Naura, kau terlihat lebih kurus." Om Alfian menyambut jabatan tanganku. "Duduklah."

Aku tersenyum dan mengangguk. Aku terpaksa minta bertemu dengan Om Alfian di kantornya karena rasanya aku tak mungkin menangani ini semua sendiri.

Aku duduk di sofa empuk di dalam ruang pribadi Om Alfian di kantornya. Sesaat, kutatap wajahnya yang sangat mirip Papa, merasa sedih mengingat hingga hari ini, dan mungkin seterusnya, aku tak akan lagi bisa menatap lelaki yang selama ini kuakui sebagai Papaku.

"Maaf Om, aku kesini ingin minta tolong. Om mungkin sudah mendengar dari Mama, bahwa aku kembali pada keluarga kandungku."

Om Alfian mengangguk. Dia masih tak mengucapkan apa-apa, tampak menunggu keterangan lanjutan dariku.

"Pertama-tama, aku minta Om membuat surat pengalihan hak adopsi diriku dari Mama kepada Nenek."

Bahkan saat mengucapkan hal itu, hatiku sendiri terasa sakit. Membayangkan jika sebentar lagi aku tak akan punya hubungan dengan Mama. Tapi semua ini harus kulakukan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status