ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU

ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU

last updateLast Updated : 2022-06-25
By:  Yazmin AisyahCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
10 ratings. 10 reviews
130Chapters
102.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sudah cerai tapi masih tinggal serumah sama mantan mertua? memangnya kenapa? Vivian, yang telah bercerita dari Nabil lima tahun lalu, tapi masih bertahan tinggal di rumah mertua, terus berusaha mencegah Nabil menikah lagi. cinta atau obsesi? dan bagaimana ketika hadir Meisya?

View More

Chapter 1

Bab 1. Calon istri baru mantan suamiku

ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU

"Oh, jadi ini calon istri Mas Nabil?"

Aku meneliti penampilan gadis itu dari atas ke bawah. Dia seorang gadis muda dengan penampilan sederhana tapi anehnya, sangat menarik. Wajahnya ramah, dengan senyum yang menarik dua dekikan dalam di pipinya. Cantik sekali. Hatiku langsung kebat kebit. Dia, berbeda dengan perempuan perempuan lain sebelumnya.

Gadis itu mengangguk sambil tersenyum menatapku. Dia lalu mengulurkan tangannya.

"Meisya."

Aku menatap tangan dengan jari jari polos itu. Tanpa perhiasan kecuali sebentuk cincin di jari manis tangan kirinya, yang kutahu cincin pengikat dari Mas Nabil yang diberikannya minggu lalu. Aku tahu, tentu saja. Mama selalu mengajakku diskusi tentang apapun.

"Vivian." Ujarku sambil menyambut tangan lembut itu. Hem, pasti dia gak pernah kerja berat. Tangannya mulus dan halus sekali.

"Dan Mbak ini, apakah sepupunya Mas Nabil? Soalnya kata Mas Nabil, dia anak tunggal." Tanyanya kemudian.

Aku tersenyum untuk pertama kalinya.

"Saya istrinya Mas Nabil. Emm, maksud saya, mantan istrinya."

***

"Ma, Meisya gak terima Vivian masih tinggal di rumah ini. Dia protes. Katanya mantan istri kok masih tinggal sama mertua."

Kudengar suara Mas Nabil bicara dengan Mamanya di dapur. Aku menghentikan langkah, berdiri di balik tirai pembatas ruang tengah dan dapur. 

"Ya gimana Bil. Vivian itu gak punya keluarga. Dan Mama gak bisa bayangkan cucu Mama hidupnya terkatung katung gak jelas. Tiara itu anak kamu loh Bil. Jangan lupa."

"Tapi kan aku sudah kasih rumah buat mereka Ma. Kenapa Vivian gak tinggal di sana?"

"Ah kamu. Rumah itu letaknya jauh dari sekolah Tiara. Kasian mereka. Lagian kompleknya masih sepi. Mama takut ada apa apa sama mereka.

Kudengar Mas Nabil mendesah dengan keras.

"Aku gak mau gagal menikah lagi gara gara Vivian Ma. Ingat sudah berapa calon istri yang kubawa ke rumah ini. Dan semuanya memutuskan hubungan setelah tau mantan istriku masih tinggal sama Mama."

"Ah, mereka aja yang aneh. Kan Vivian tinggal di rumah Mama. Kamu tinggal di rumahmu sendiri."

"Tapi tetap aja Ma. Gak enak rasanya. Ma, bilanglah sama Vivian untuk tinggal di rumahnya sendiri."

Kulihat Mama menghentikan gerakan tangannya mencuci piring. Dia memelototi Mas Nabil.

"Jangan aneh aneh ya Bil. Vivian itu sudah seperti anak Mama sendiri. Mama juga gak mau jauh jauh dari Tiara."

"Mama bahkan masih mencuci piring sendiri. Tak pernah kulihat Vivian membantu Mama."

"Vivian sudah capek bekerja dan juga mengurus Tiara. Anak kamu."

Aku beringsut kembali ke dalam kamar. Jawaban Mama tadi sangat penting artinya buatku. Sambil tersenyum, aku menurunkan koper dari atas lemari. Lalu memasukkan beberapa setel bajuku dan Tiara ke dalamnya.

"Loh, Mama. Kita mau kemana?" Tiara yang baru pulang main langsung kaget melihat koper itu.

Aku mengangkat kepala, mengusap usap mata.

"Kita pindah ya Nak. Papamu gak suka kita tinggal di sini."

Wajah gadis kecilku yang berusia delapan tahun itu langsung merengut.

"Tiara gak mau pindah. Tiara sudah betah di sini."

Aku tersenyum sambil terus mengusap usap mata. Ah, aneh memang rasanya. Menangis sambil tersenyum. Kutarik tangan Tiara dan mengajaknya berjalan menuju dapur sambil menyeret koperku.

"Mama…"

Suara perdebatan Mama dan mas Nabil langsung berhenti. Mata Mama melebar melihatku menyeret koper sambil mengusap pipiku yang basah. Beliau tergopoh gopoh menghampiriku.

"Loh Vivian sama Tiara mau kemana?" Tanya Mama panik sambil memegang tangan Tiara. Tiara merengut, menatap Papanya dengan pandangan tak suka.

"Aku pamit mau pindah saja Ma. Sepertinya kehadiranku hanya menjadi penghalang bagi Mas Nabil."

Aku menundukkan kepala, membuat air mataku menetes kian deras.

"Loh? Gak! Gak bisa. Kamu dan Tiara tetap di sini. Mama gak bisa jauh dari Tiara."

Mama lalu menoleh, menatap Mas Nabil tajam. Dari sudut mata, aku melihat Mas Nabil mendesah dengan kesal.

"Kamu lihat ya Bil akibat kata katamu. Sekarang bujuk Vivian supaya gak pergi dari rumah ini."

"Tapi Ma. Meisya hanya mau menikahi Nabil kalau Vivian tidak tinggal di sini."

"Kalau begitu cari calon istri lain yang mau menerima Vivian dan Tiara. Mama gak akan membuang mereka!" Seru Mama keras.

"Vi! Kamu kan sudah aku kasih rumah. Kenapa masih tinggal di sini?"

Mas Nabil masih ngotot. Tak seperti kemarin kemarin, dia akan langsung tunduk dan menuruti ultimatum Mama. Rupanya gadis bernama Meisya ini memang berbeda. Dia telah menambat hati Mas Nabil sedemikian rupa dibanding gadis gadis sebelumnya.

Aku mengangkat kepala sambil mengusap pipiku.

"Aku mau pindah kok Mas."

"Tiara gak mau!" 

Anakku tiba tiba menjerit. Dia menatap Papanya dengan garang.

"Papa gak sayang aku lagi ya? Papa mau misahin aku dari Nenek?" Tiara ikut menangis kencang.

Mama langsung meraih anakku dalam pelukannya, membisikkan kata kata menenangkan. Dia lalu menuntun Tiara untuk duduk di kursi makan, memberinya sebuah susu kotak.

"Kalian akan tinggal di sini selamanya. Tiara jangan takut ya. Nenek gak akan membiarkan siapapun mengusir kalian."

Mama lalu menoleh padaku.

"Bawa masuk koper itu Vivian. Jangan pernah berpikir mau pergi dari sini."

Aku menundukkan kepala semakin dalam. Tak kudengar lagi bantahan dari Mas Nabil. Tak lama, kudengar suara kursi di geser, langkah kaki Mas Nabil terdengar mendekatiku.

"Kau memang hebat Vi. Sudah berapa kali kau menggagalkan pernikahanku? Tapi kali ini, aku tak akan kalah."

Bisiknya di telingaku. Aku diam saja. Kurasakan Mas Nabil berjalan menjauhiku. Lalu suara pintu di tutup dengan keras, menandakan hatinya yang sedang kesal.

Diam diam seulas senyum tersungging di bibirku.

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Isabella
ceritamu keren" thoer . semoga sukses ya thoer. pokoknya seruh ceritanya .apa gak ada kisah anak" nya Vivian . atau Naura dan Axel seruh mungkin thoer
2023-10-14 09:05:54
0
user avatar
Siswandi
alur cerita bagus tp bacanya GK bisa selesai Krn terkunci
2023-04-13 00:49:55
0
user avatar
nuri
sepertinya bagus ceritanya...cuma hrs sabar buka bab nya satu persatu ...
2022-10-24 15:03:02
1
user avatar
Meity Amelia
akhirnya tamat baca novel ini, suka sekali tp sayang masih penasaran akhirnya naura nilah sama siapa...d lanjut ya thor
2022-07-24 07:06:29
0
user avatar
Meity Amelia
novel ini bagus cerita nya...alur dan bahasanya enak di baca.
2022-07-14 15:18:07
0
user avatar
Kanjeng Ayu
kak ditunggu extra partnya pengin tau sampe naura nikahnya ...
2022-06-26 22:32:49
0
user avatar
rara
kak knpa ga up lagi
2022-05-04 13:17:15
0
user avatar
Nunyelis
selalu ditunggu.........
2022-03-25 17:27:14
0
user avatar
Li Sa
yuk di baca pemuda yang tidak terduga
2022-03-16 19:52:21
0
user avatar
Siswandi
sangat bagus...tp terkunci
2023-04-13 00:47:46
0
130 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status