Home / Romansa / ISTRI BONEKA TUAN SADEWA / 30. Hasrat Terpendam ( 18+)

Share

30. Hasrat Terpendam ( 18+)

Author: Vera Nox
last update Huling Na-update: 2025-08-24 00:54:08

Linda menatap dua koper yang penuh dengan uang. Sadewa mengantar Linda ke rumah omong-omong, lalu pergi lagi ke kantornya setelah membawa serta dua koper itu ke kamar mereka.

"Dengan ini, kamu sudah terikat denganku selama dua tahun ke depan, Linda," kata Sadewa sebelum ia pergi.

Linda bergidik ngeri saat mendengar kalimat itu. Namun dia juga sadar kalau dia memang tak punya pilihan lain selain terikat dengan Sadewa.

....

[SKIP]

Sadewa pulang ke rumah saat hari sudah sangat larut. Saat Sadewa pulang, Linda sudah tertidur lelap di bawah selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

Matanya sedikit mengernyit ketika ia mendapati koper yang mereka ambil siang itu ada di atas ranjang.

Dia mendengus, lalu mengambil koper yang terhalang tubuh Linda itu dan menaruhnya di laci bawah. Dan saat itulah, Sadewa malah tak sengaja melihat wajah Linda yang— tampak begitu tenang saat tertidur.

"Kamu..."

Sadewa bergumam pelan. Matanya menatap saksama wajah istrinya dari samping. Tenang. Dan damai. D
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   41. Boneka?

    Begitu mobil berhenti di rumah Sadewa, Linda kembali ditarik secara paksa.Tidak ada sedikit pun kelembutan. Sadewa benar-benar memperlakukan Linda layaknya barang, bukan lagi seorang manusia.Perlakuan itu membuat Linda marah sekaligus sedih setengah mati."Pa... Pak..."Sadewa tidak menyahut. Ia masih menyeret lengan Linda untuk mengikuti langkah lebarnya.Hingga akhirnya, langkah mereka berdua terhenti oleh sosok tamu tak diundang yang tiba-tiba muncul dari balik pintu rumah megah itu."Eyang? Apa yang Eyang lakukan di sini?" tanya Sadewa, suaranya serta-merta kehilangan nada kasar dan berubah menjadi lebih tertahan.Dalam sekejap, cengkeraman Sadewa yang keras dan menyakitkan di lengan Linda melemah. Jari-jarinya yang tadinya menggenggam seperti besi berubah menjadi sebuah genggaman yang halus, bahkan hampir protektif. Seolah dalam sedetik, Linda berubah dari "barang" tak berharga menjadi "harta" yang harus dilindungi di depan kakeknya.Linda pun tak mau kalah. Ia memasang senyuma

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   40. Petaka

    "Ah... Sa... Sadewa..."Linda meringis ketika pria itu menghentikan langkahnya, lalu dengan kasar melemparkan tubuhnya ke kursi samping kemudi."Sepertinya saya sudah terlalu lunak sama kamu," ucap Sadewa, suaranya dingin menusuk.Linda cepat-cepat menggeleng. Tatapannya gemetar, terpaku pada sosok Sadewa yang kini tampak jauh lebih menyeramkan.Ia selalu tahu Sadewa menakutkan. Tapi baru kali ini Linda menyadari betapa mengerikannya pria itu ketika sedang marah."Sa... Sadewa..." bisiknya lirih.Blam!Pintu mobil dibanting keras, membuat Linda tersentak kaget.Sadewa benar-benar tidak menghiraukannya. Pria itu bahkan tidak sudi melirik sedikit pun ke arahnya.Sadewa masuk ke mobil dari sisi pengemudi. Suara gesekan kulit jok terdengar ketika tubuh tegapnya menghantam kursi.Tangannya langsung meraih setir, sementara rahangnya mengeras, urat di lehernya menegang.Linda menelan ludah. Jemarinya bergetar di atas pahanya. Ia ingin bicara, tetapi lidahnya terasa kelu.Ugh. Sepertinya ia

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   39. Dia... Kenapa?

    "Nyonya, ke mana saja?"Rayhan tampak panik begitu melihat Linda yang baru saja kembali. Wajar saja, sudah hampir dua jam sejak kepergian Nyonya-nya tanpa kabar.Ia bahkan sempat bersiap untuk menyusul jika Linda tak kunjung kembali. Untunglah, tepat ketika ia turun dari mobil, sosok Linda muncul dengan wajah tenang, seolah tak terjadi apa-apa."Bukannya saya sudah bilang kalau saya bertemu dengan orang yang sudah membantu ayah saya?" jawab Linda santai. Dia menoleh sekilas ke arah sopirnya yang masih berdiri mematung di depan mobil."Ayo, kita pergi," kata Linda.Sopirnya itu pun segera berlari ke arah mobil dan membuka pintu belakang untuk Linda."Mari Nyonya, kita pulang," katanya.Linda yang mendengar perkataannya mengernyitkan keningnya."Kata siapa kita pulang? Saya lapar. Jadi, antar saya makan dulu, baru setelah itu pulang," katanya yang setengahnya benar setengahnya lagi tidak. Mumpung ia sudah ke luar, bukankah ia harus menikmatinya sedikit lebih lama. Terlebih, ia juga i

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   38. Penipu Kecil

    Cup. Satu kecupan singkat di bibir. Dan dilanjut dengan kecupan panjang dan basah dari Sadewa. Sebelum akhirnya pagutan bibir keduanya terlepas. Mereka berdua benar-benar terlihat seperti sepasang suami istri yang menikah karena saling mencintai.Padahal tidak ada orang lain selain bawahan Sadewa. Namun entah kenapa Sadewa malah mencium Linda sebelum berangkat bekerja. "Saya suka bibir kamu," kata Sadewa sambil mengelap sudut bibir Linda yang sedikit lembab. Linda hanya bisa menundukkan kepalanya, menyenbunyikan gurat merah samar di pipi yang kentara karena sinar matahari pagi. "Apa kamu juga suka saat saya mencium kamu, Linda?" Ugh. Benar-benar. Katanya sudah mau terlambat, tetapi kenapa malah menggodanya begini, sih?!"Linda.""Su... suka," cicit Linda pelan. Sadewa hanya menyeringai kecil sebelum melepaskan wajah Linda. Lalu dia mengambil kunci yang diserahkan oleh satpam rumahnya. "Saya kerja dulu," kata Sadewa yang dibalas oleh anggukan singkat Linda. ..Setelah mobil B

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   37. Sopir Baru

    Linda sempat mengira kejadian kemarin hanyalah mimpi. Oh, tentu saja. Perempuan biasa ini tiba-tiba memiliki tiga orang pelayan yang akan mengurus segala kebutuhannya. Tentu saja itu terasa seperti mimpi. Namun pagi ini, ketika gorden kamarnya kembali terbuka dan sinar matahari yang menyilaukan menyusup masuk. Dan juga siluet empat perempuan berseragam pelayan berdiri di depannya. Saat itu juga, Linda yakin kemarin bukanlah mimpi. Dan itu membuat Linda tak ingin terbangun dari tidurnya. Kenapa juga keempat orang itu memiliki akses untuk masuk ke kamar dia dan Sadewa, sih?!Bukannya kamar mereka ini harusnya tidak bisa dimasuki siapapun tanpa izin ya?!"Nyonya, sudah saatnya bangun dan sarapan. Lalu setelah itu membersihkan diri."Suara Arum yang kembali terdengar memerintah itu membuat Linda makin semangat menutupi wajahnya lagi dengan bantal. 'Apa Sadewa sudah berangkat kerja lagi, ya? Makanya mereka sudah berkeliaran saja di kamarnya begini?!'"Nyonya, Anda harus mengantarkan Tu

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   36. Sst... Ini Rahasia

    "Nyonya harus mencium bibir Tuan setelah memeluknya," bisik Arum saat mereka sudah berada di luar. Sadewa baru saja menyerahkan kunci mobilnya kepada seorang pria tua yang ia kenali sebagai satpam rumah. Ugh. Linda rasanya bisa gila. "Ada apa?" tanya Sadewa saat Linda hanya diam saja di depan pintu masuk. Linda menggelengkan kepalanya. Dia lalu maju mendekat ke arah Sadewa. Dengan jantung berdebar kencang, Linda memberanikan diri mendekat. Perempuan itu merentangkan lengannya dan memeluk tubuh Sadewa, wajahnya menyembul di balik bahunya yang bidang. Sadewa yang dipeluk tiba-tiba itu sedikit kaget, tubuhnya mengejat pelan sebelum akhirnya tangannya yang besar dan hangat itu membalas pelukan itu dengan erat."Ada apa ini? Apa kamu sedang menggoda saya?" bisik Sadewa sambil menyeringai tipis. Tubuh Linda sedikit bergidik ketika merasakan hembusan napas Sadewa di telinganya. Ia berusaha melepaskan pelukan itu, tetapi tangan Sadewa malah makin mengeratkan pelukannya. "Sa.. Sadew

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status