Share

3. SETUJU MENIKAH

last update Last Updated: 2022-01-18 22:51:24

Zahra hanya berdiri mematung. Seolah tak ada yang peduli dengan sakit hati yang dirasakan. Mereka hanya sibuk dengan pertengkaran dan argumen masing-masing.

“Rasanya takkan sanggup untuk hidup dengan mereka. Ternyata harta tak menjamin kebahagiaan.” Desis Zahra dalam hati.

Sangat berbeda dengan kehiduan keluarganya. Walau hidup sederhana, tapi bahagia. Ayah dan ibunya selalu mencurahkan kasih sayang kepada dirinya. Sebagai anak tunggal, Zahra mendapat limpahan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Tujuannya datang ke rumah ini dengan tujuan memenuhi keinginan Baskoro untuk merubah sifat putranya yang sombong menjadi baik. Tapi rasanya mustahil. Lebih baik menyerah walau belum mencobanya. Itu akan lebih baik untuknya.

Zahra memutuskan untuk pergi. Tanpa berpamitan, dia melangkah perlahan hingga menghilang dari pandangan.

Tanpa Zahra sadari, Elang selalu memperhatikan setiap gerakan wanita berhijab yang sangat sederhana. Dia tidak modis, sangat berbeda dengan kekasihnya yang seorang model papan atas. Sangat jauh berbeda.

Setelah bayangan wanita itu menghilang, dia memperhatikan uang yang bertebaran di lantai. Tak ada satupun lembaran berwarna merah itu yang dibawanya. Namun otak kesombongannya berkata, “Gadis itu sedang memainkan peran supaya tak terlihat mata duitan. Dia salah. Elang Langit Ramadan tak mudah tertipu oleh siapapun!” begitulah cara berpikir sang direktur.

Sementara, Widya berusaha untuk berbicara dengan suaminya untuk membatalkan niatnya. Dia akan melakukan apapun untuk itu.

Kini suami istri itu saling berhadapan dan mencoba menghilangkan ego masing-masing. Baskoro sangat mengenal watak istrinya. Sebenarnya dia wanita yang sangat baik. Justru dirinyalah yang pernah melakukan kesalahan dengan menikah lagi tanpa sepengetahuannya. Hati wanita mana yang tak sakit kala menghadapi ujian seberat itu. Apalagi ada anak yang terlahir dari pernikahan keduanya.

Baskoro sangat menyesal. Apalagi istri keduanya meninggal saat melahirkan Yunus, Widya mau merawat anak itu hingga tumbuh dewasa. Walau tetap saja dia lebih mencintai putra kandungnya.

“Pah! Apa yang bisa aku lakukan untuk bisa merubah keputusanmu. Bukankah kau sudah berjanji untuk tidak menghianatiku. Aku tidak mau kau menghianatiku lagi, lebih baik aku mati jika hal itu terjadi,” ucap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan terawat. Hanya tubuhnya saja yang lebih berisi yang membuatnya selalu merasa tak sempurna.

Baskoro menggenggam jemari istrinya, lalu membawa ke dadanya.‘Widya! jangan berkata seperti itu. Tidak baik. Aku takkan pernah ingkar dengan janjiku. Sudah kukatakan, hanya ingin menolong gadis itu. Sama sekali tak ada niatanku untuk menghianatimu. Mengertilah. Kecuali ....”

“Kecuali apa?” mata sayu widya menatap suaminya dengan sayu. Dia berharap jawaban yang bisa melegakan hatinya.

Baskoro menghela napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Ekor matanya melirik ke arah putra pertamanya yang terlihat sedang memperhatikan ke arahnya.

“Elang mau menikahi gadis itu, walau hanya sementara.”

“Apa kau punya rencana lain?”

“Maksudmu?”

“Kau berniat mencuci masalah?”

“Aku tak mengerti apa yang kau katakan, Widya!”

“Dengan menikahkan Elang, akan mempermulus keinginanmu untuk mendapatkannya!”

‘Tidak! kau salah! Aku memang punya misi, tapi tidak untuk itu! Aku hanya ingin merubah sifat Elang yang angkuh. berubah lebih baik setelah menikah dengan Zahra. Pernikahan itu juga tidak lama. Setelah Elang berubah, mereka bisa berpisah. Dan Elang bisa menentukan pasangan hidupnya!”

Widya terkejut mendengar jawaban dari suaminya. Entahlah, rasanya sulit untuk percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh suamninya.

“Apa kau sudah membicarakan dengan gadis itu? Apa dia juga berasal dari keluarga baik-baik?”

‘Iya, aku sangat mengenal keluarganya.”

“Baik. Aku akan mencoba berbicara dengan Elang. Tapi ingat! Aku takkan pernah menganggap gadis itu sebagai menantuku, begitu juga Elang! Aku takkan membiarkannya untuk jatuh cinta kepada gadis miskin seperti dia! Aku tetap menginginkan putraku bisa punya pendamping yang sepadan dengannya!”

“Iya, aku mengerti.” Baskpro mengecup jemari istrinya dengan mesra. Lalu membiarkan istrinya untuk berbicara dengan Elang.

Widya menarik napas panjang sebelum mulai berbicara. Rasanya sangat sulit untuk mengatakan hal ini. Toh semua untuk kebaikan bersama. Elang hanya menikahi wanita itu sementara.

Widya menyentuh kedua bahu putranya dan menatap lekat manik berwarna coklat yang juga tengah menatapnya.

“Lang. Menikahlah dengan wanita itu, demi Mamah, Nak!”

Bagai disambar petir di siang bolong, Elang sangat terkejut dengan perkataan Mamahnya. Bola matanya membulat sempurna. Dia mengguncang bahu wanita yang melahirkannya dengan cukup keras, seolah lupa wanita itu adalah ibu yang sangat dicintainya.

“Mah! Apa Mamah sadar dengan ucapan Mamah? Apa kupingku tidak salah dengar?!”

‘Tidak, Nak! kau tidak salah dengar!”

“Bagaimana mungkin Mamah bisa mengambil keputusan yang merugikan Elang! Apa Mamah sadar sudah menjerumuskan anak sendiri ke jurang yang dalam?! Aku tidak mungkin menikah dengan wanita menjijikkan itu! Jangankan menyentuhnya, melihatnya saja membuat perutku mual!”

“Kau tidak harus menyentuhnya! Pernikahan kalian berbatas waktu! Mamah mohon, Lakukanlah demi Mamah!”

“Tidak! aku tidak sudi menikahinya! Kenapa tidak papah saja yang menikahinya!”

“Justru karena mamah tidak mau itu terjadi. Makanya Mamah ingin kau yang menikahi gadis itu!”

‘Tidak! sekali tidak tetap tidak!” gadis itu hanya akan menghancurkan hidupku saja!”

“Elang, Mamah mohon, tolong lakukan demi mamah. Kalau kau menolak, lebih baik mamah mati saja!”

Widya berlari menuju dapur. Rasanya percuma hidup kalau Elang tak bisa memenuhi harapannya. Widya takkan sanggup melihat suaminya bersanding dengan gadis itu. Lebih baik putih tulang dari pada harus menangis setiap hari.

Sesampainya di dapur Widya berusaha mencari pisau. Dia tidak peduli dengan teriakan suami dan putranya.

“Jangan lakukan itu, Mah!” Elang membuang pisau yang sudah di tangan mamahnya. Lalu memeluknya erat. “Elang mau menikahi wanita itu, demi Mamah.” Dengan berat hati, Elang bersedia memenuhi keinginan Mamahnya. Walau jauh dalam lubuk hati sangat berat untuk menjalaninya.

Baskoro tersenyum melihat keduanya saling berpelukan. Mungkin ini akan berat dijalani. Tapi Baskoro yakin, suatu saat nanti Zahra akan membuat Elang bahagia dan merasa menjadi manusia paling beruntung mendapatkan gadis sebaik dia.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Syarifa
sayang nya aku mau membaca lagi
goodnovel comment avatar
M Firly Allbi
mantaf...ceritanya aku suka
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   238. MENIKAHLAH DENGAN SUAMIKU!

    “Lia?! Apa kabar?”“Alhamdulillah baik, Mbak!”Keduanya berpelukan dengan erat. Terpancar sinar kebahagiaan dari wajah wanita berhijab itu.“Silakan duduk.” Zahra menarik bangku untuk tamu specialnya.“Terimakasih, Mbak.”“Iya. Sama-sama.”Kemudian Zahra mengambil tempat duduk di seberang. Kini keduanya saling berhadapan.“Oh, ya. Kamu mau pesan apa?” Zahra memberikan buku menu kepada Lia.“Avocado juice sama manggo and banana smoothies.” Jawab Lia sembari mendorong perlahan buku menu tanpa membacanya.“Oke. Untuk makan siangnya kamu mau pesan apa?”“Itu saja sudah cukup, Mbak. Bagiku itu sudah menjadi menu untuk makan siangku.”“Apa kau tidak makan nasi?’ Zahra bertanya penuh selidik sembari menatap tubuh Lia dari ujung kepala hingga ujung kaki. Body yang sangat sempurna dan ideal. Wajahnya juga terlihat bersih dan cerah.“Aku lagi mengurangi karbo, Mbak. Sudah lama tidak makan nasi. Semenjak Mas Budi ketahuan ada benjolan di kepala dan juga riwayat diabetes dan hipertensi dari almar

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   237. HUBUNGAN ANTARA ELANG DAN LIA

    Elang terperanjat. Pria itu tak mengira jika akan mendapat pertanyaan yang begitu menohok. Sesaat hanya bisa terdiam. Mengenang masa itu hanya akan membuat luka lama yang sudah terkubur, kembali terbuka.“Kenapa diam?!” pertanyaan sang istri membuyarkan lamunan.“Tidak ada apa-apa di antara kami. Yang aku tahu dia itu adiknya Budi. Betul’kan?” Elang berkilah. Dia berusaha untuk menghindar dari pertanyaan.“Itu benar. Yang aku tanyakan hubungan di antara kalian!” Zahra mempertegas pertanyannya.Elang menarik napas dalam. Dadanya terasa sesak seolah tak ada oksigen yang masuk ke dalam organ pernafasannya.“Sudahlah. Aku mau mandi dulu!” Elang menepuk pipi sang istri dengan lembut dan senyum yang sedikit dipaksakan.“Elang! Jangan menghindar! Jujurlah dan jawab pertanyaanku!” Zahra mencekal pergelangan tangan suaminya dengan sedikit meninggikan ucapan.“Aku sudah menjawabnya! Apa lagi yang harus dijawab!” Elang mengibaskan tangannya dengan kasar hingga terlepas dari genggaman tangan sang

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   236. BERTEMU SESEORANG

    Gadis berparas ayu nan anggun itu menghentikan langkah saat mendengar seseorang yang memanggil namanya. Kini tatapan matanya tertuju ke arah suara yang memanggilnya. Sejenak mengamati wajah Zahra yang kini semakin pucat dan tirus. “Mbak Zahra?!”“Iya. Kau masih mengenaliku, Lia?” tanya Zahra dengan wajah berbinar.“Tentu saja. Apa kabar, Mbak?”“Kabar baik. Kamu sendiri bagaimana?”“Alhamdulillah, aku baik-baik saja. Mmm ... sepertinya Mbak terlihat lebih langsing. Dan membuatku hampir saja tak mengenali Mbak.” Gadis cantik itu ternyata bukan hanya cantik pada parasnya saja. Melainkan juga mempunyai sopan santun dan etika yang baik. Walau dari melihat fisiknya saja dia tahu jika wanita di hadapannya sedang tidak baik-baik saja. Namun ucapannya tidak menyinggung perasaan.“Bilang saja kurus kering, karena tubuhku ini sedang digerogoti oleh penyakit yang berbahaya,” jawab Zahra dengan tersenyum kecut. Ada rasa nyeri yang berarang di dada.Zahra tahu jika Lia tak ingin menyakiti perasaan

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   235. TERPAKSA SETUJU

    “Seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu, Elang! Aku yang sekarang bukan lagi istri yang bisa kau banggakan. Aku kini penyakitan dan tidak cantik lagi. Bahkan nanti setelah kemoterapy, rambutku akan mengalami kerontokan. Aku takkan cantik lagi. Dan aku yakin kau akan jijik denganku dan pasti meninggalkanku. Setidaknya jika kau menikah sekarang, aku takkan lebih sakit hati jika masa itu datang. Aku tak mau kau meninggalkanku di saat aku terpuruk.” Zahra menangis terisak. Dia tak sanggup lagi membayangkan jika lelaki yang dicinta akan pergi meninggalkannya.Elang mendekap sang istri dan mengecup puncak kepalanya.“Sayang, aku berjanji kepadamu kalau aku takkan pernah meninggalkanmu dalam keadaan apapun. Hanya maut yang dapat memisahkan kita. Aku mohon percayalah padaku, Sayang.”Zahra semakin terisak. Dalam pelukan lelakinya dia menumpahkan segala kesedihan dan rasa takut. “Aku takut kalau aku akan meninggal, Lang!”“Istighfar. Semua makhluk bernyawa pasti akan pergi meninggal

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   234. SYARAT YANG DI AJUKAN

    Zahra dan suami selesai menunaikan ibadah sholat tahajud. Keduanya memanjatkan do’a kepada sang pencipta.Elang berdo’a untuk kesembuhan sang istri tercinta. Hanya itu harapan terbesar satu-satunya untuk saat ini. Tak ada keinginan lain selain kesembuhan sang bidadari.Zahra pun sama khusyuknya dalam berdo’a. Do’a yang dipanjatkan tak hanya untuk dirinya sendiri. Tak lupa pula dia memohon kepada sang pencipta untuk kebahagiaan suaminya. Terutama dengan syarat yang akan diajukan olehnya untuk sang suami.Zahra sudah memikirkan matang tentang rencananya. Setelah melalui pemikiran panjang, keputusan terberat harus di ambil demi sang suami. Semoga saja ini yang terbaik untuk semuanya.“Sayang. Apa kau sudah selesai berdo’a?” pertanyaan Elang membuat Zahra terkejut.“Sudah,” jawab Zahra dengan gugup sembari mengecup punggung tangan suaminya.“Apa kau akan membicarakan syarat yang kau ajukan sekarang atau nanti?’ Elang menembak langsung dengan pertanyaan. Dia memang tak bisa berbasa-basi da

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   233. KANKER OVARIUM

    Elang berdo’a dengan begitu khusyuk. Dia sangat berharap jika Tuhan mengabulkan do’a untuk kesembuhan istrinya. Di setiap rintihan do’a tiada henti menyebut nama istri tercinta.Dalam jarak yang tak terlalu jauh, sayup terdengar suara seorang pria yang cukup familiar di telinga Elang. Do’a yang dipanjatkan begitu tulus dan menggugah jiwa.Elang menajamkan telinga untuk mendengar do’a yang membuatnya larut dalam kesedihan. Do’a seorang ayah yang berharap untuk kesembuhan putrinya.“Ya. Alloh. Hamba mohon berikanlah kesembuhan untuk putri hamba. Dia adalah separuh dari nyawa yang ada dalam raga ini. Hamba tak sanggup melihat putri hamba menderita. Jika Engkau berkenan, Hamba bersedia menukar nyawa hamba demi kesembuhannya. Hamba ikhlas Ya Alloh. Hamba ikhlas.” Suara pria itu bergetar dalam isak tangis. Dia pun bersujud dan menumpahkan kesedihan di atas sajadah yang membentang.Elang terkejut mendengar do’a dari insan yang penuh harap. Dia menyadari jika suara itu milik ayah mertuanya. K

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   232. OPERASI

    Zahra sudah menjalani serangkaian tes sebelum operasi. Dia berusaha untuk tegar dan tak terlihat sedih di mata suaminya. Namun pandangan kosong tak mampu menyembunyikan rasa sedih yang tergambar jelas pada mata sayunya.Gadis cantik itu bersandar pada dinding pembatas balkon yang berada di depan kamarnya. Udara pagi yang begitu bersih mampu menyegarkan pikiran.Biasanya di pagi hari, dia selalu berolahraga bersama suami. Namun semenjak mengetahui ada kista dalam tubuhnya, membuat semangatnya untuk beraktifitas menurun. Bahkan semangat hidupnya ikut menurun hingga sangat mempengaruhi kualitas sexualitasnya.Untuk sementara, Zahra mengambil cuti dari pekerjaan. Dia akan fokus untuk pengobatan penyakitnya.“Sayang, kamu sedang apa?” Elang memeluk pinggang mungil sang istri dari arah belakang. Pria itu tetap romantis walaupun tubuh istrinya tak seindah dulu.“Elang. Aku hanya ingin menghirup udara pagi dan berjemur di sini. Kamu tidak olah raga?” Zahra membalikkan badan. Kini keduanya sal

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   231. KISTA OVARIUM

    Zahra mendatangi dr. Arumi untuk memeriksakan diri. Tentunya ditemani oleh suami yang sangat setia.“Bagaimana, Dok? Apa saya hamil?” tanya Zahra saat baru saja selesai diperiksa oleh dr. Arumi.“Tidak. Anda tidak hamil.”“Lalu, kenapa Saya tidak menstruasi?”“Sudah berapa lama Anda tidak menstruasi?” tanya dr. Arumi.“Tiga bulan, Dok.” Jawab Zahra dengan singkat.Dr. Arumi menarik napas panjang sepertinya ada sesuatu yang menyesakkan dada.“Seharusnya Anda bisa datang ke sini lebih awal. Minimal setelah tahu bahwa Anda terlambat datang bulan di bulan pertama.”“Memangnya kenapa, Dok?” Zahra bertanya dengan cemas. Walau dia sudah bisa menebak ke mana arah pembicaraan dokter pribadinya.“Begini, dr. Zahra. Saya harus menyampaikan hal ini walau kurang mengenakkan.”“Bagaimana, dok? Tolong katakan dengan jelas!” Zahra terlihat mulai gelisah. Dia menatap ke arah suaminya.Elang hanya bisa tersenyum dan menggenggam erat jemari sang istri. Pria itu berusaha menguatkan istrinya. Walau sesun

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   230. TAK MENSTRUASI TAPI TIDAK HAMIL

    “Bagaimana dengan kondisi rahim saya, Dok? Apa kecelakaan yang menimpa saya beberapa waktu lalu berpengaruh terhadap rahim saya?” dan apa Saya bisa hamil lagi dengan segera?” tanya Zahra kepada dr. Arumi setelah selesai menjalani pemeriksaan.“Sabar, Sayang. Nanya’nya satu-satu.” Elang berkata lirih kepada sang istri.“Iya. Maaf.”“Silakan duduk.’” Dr. Arumi mempersilakan Zahra dan suaminya duduk.“Begini, dr. Zahra. secara keseluruhan kondisi rahim Anda cukup baik. Namun karena Anda baru saja melahirkan secara operasi, ada baiknya Anda menunda hingga tiga atau empat tahun ke depan. Saya rasa sebagai dokter, Anda tahu resikonya.”“Iya. Sebenarnya saya tahu, Dok. Hanya saja, saya ingin sekali segera punya anak lagi.”“Saran saya, lebih baik dokter menikmati masa-masa indah dulu bersama suami. Dan jangan terlalu memikirkan hal ini, hingga bisa membuat anda tertekan. Saya tahu kehilangan seorang anak tidaklah mudah. Namun Anda harus bisa segera bangkit dan membuang semua beban yang ada d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status