Share

BAB 217

Sepanjang perjalanan tak ada sepatah katapun yang terucap baik dari Zahra maupun Budi. Pria itupun tak berani bertanya. Sesekali hanya melirik ke arah wanita yang berada di sampingnya. Walau tak terlihat tangisan di sana, tapi Budi yakin pasti hati sucinya sedang dalam keadaan bimbang dan sedih.

Budi hanya bisa diam dan terus berkonsentrasi dalam mengemudi.

Setelah hampir dua puluh menit berlalu, mereka sampai di rumah Zahra.

“Sudah sampai.” Budi membuka percakapan.

“Oh, ya. Terimakasih.” Jawab Zahra singkat dengan wajah datar.

Budi melihat calon istrinya akan membuka pintu mobil. Sepertinya dia memang tak mau bercerita apapun. Namun budi tak bisa diam saja. Dia harus tahu apa keputusan Zahra setelah bertemu dengan Elang.

“Zahra. Tunggu!” seru Budi saat Zahra sudah turun dari mobil.

Budipun turun dan memutari mobil. Lalu berhenti di depan Zahra.

“Bisa kita bicara sebentar?”

“Boleh. Kita duduk di sana.” Zahra menunjuk ke salah satu meja bundar dengan kursi yang sudah tertata rapi.

Sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status