Terperangkap dalam Pelukan Terlarang

Terperangkap dalam Pelukan Terlarang

last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-03
โดย:  Pwatiยังไม่จบ
ภาษา: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
คะแนนไม่เพียงพอ
6บท
16views
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด

แชร์:  

รายงาน
ภาพรวม
แค็ตตาล็อก
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป

Demi pengobatan sang adik yang memiliki penyakit jantung, Ateera terpaksa berhenti kuliah dan memilih untuk bekerja sebagai pelayan di salah satu keluarga konglomerat ternama. Namun naasnya, saat di hari pertama bekerja, ia dijebak oleh rekan sesamanya untuk masuk ke dalam kamar sang Tuan Muda yang sebenarnya pantang untuk dimasuki oleh sembarang orang. Ketidak tahuan Ateera itu justru membuatnya tidak sengaja mengetahui sebuah rahasia besar sang Tuan Muda. Sebuah penyakit aneh yang membuat tubuh pria itu serasa terbakar. Ia yang melihat Ateera langsung menyerangnya begitu saja, dan memaksa wanita itu untuk menghabiskan malam dengannya. Sebuah malam menyakitkan bagi Ateera yang mengubah seluruh hidupnya. Dimana setelah malam itu, sang Tuan Muda mencap Ateera sebagai obat yang selama ini ia cari. Dan karena hal itu pulalah, pria itu sama sekali tak ingin melepaskan Ateera. Ia membawa paksa Ateera masuk ke dalam hidupnya dan membuatnya terlibat dalam hubungan terlarang yang rumit, karna rupanya sang Tuan Muda telah memiliki tunangan yang akan segera ia nikahi. “Kau milikku, apa pun yang terjadi!” Valiant Thanos Orville.

ดูเพิ่มเติม

บทที่ 1

Bab 1. Malam Mencekam

“Ateera, malam ini tugasmu untuk membersihkan kamar tuan muda,” ujar salah seorang pelayan.

“Sa-saya?” tanya Ateera dengan suaranya yang terdengar ragu-ragu.

“Ya, kau.”

“Ta-tapi, saya—“

“Ini perintah dari kepala pelayan, sebagai pelayan baru apa kau sudah berani menentangnya?”

“Ah ti-tidak, saya akan lakukan.”

“Ya, itu memang sudah tugasmu.” Pelayan senior itu hendak pergi, namun sejurus kemudian dia pun berhenti dan berbalik lagi pada Ateera. “Oh iya, ada yang harus aku beritahukan padamu.”

Ateera pun mengangkat wajahnya, dan melihat pada rekan sesamanya itu.

“Kau tahu, tuan muda itu terkenal dingin dan tak tersentuh. Beliau sangat tidak suka jika ada seseorang yang mengganggu miliknya. Jadi perhatikan baik-baik letak barang-barangnya, jangan ada satu pun posisinya yang berubah.”

“Jika kau melakukan kesalahan sedikit saja, kami tidak bertanggung jawab. Apa kau mengerti?” jelasnya.

“Baik.”

“Ah dan satu lagi, tuan muda akan kembali pukul 9 malam, jadi pastikan kau menyelesaikannya sebelum tuan datang.”

“Baik, saya mengerti,” jawab Ateera lagi dengan patuh.

Pelayan itu menunjukkan sebuah senyum licik, sebelum akhirnya pergi dari sana bersama dengan rekannya yang lain.

Sementara Ateera menoleh, melihat kepergian mereka seraya mendengar samar-samar apa yang dua seniornya itu bicarakan dengan berbisik.

“Hei, apa ini tidak apa-apa. Bagaimana jika terjadi masalah besar?”

“Kau tenang saja, bukankah wajar memberikan pelajaran pada pelayan baru.”

Ateera menggigit bibir bawahnya, entah kenapa ekspresi yang dia lihat dari kedua pelayan itu membuatnya menjadi gelisah.

Hingga malam harinya, tepat pukul 7. Hujan mengguyur dengan begitu deras, bersamaan dengan dentuman petir yang menggelegar, suara langkah kaki terdengar melewati lorong lantai dua.

Langkah kaki pelan seakan memberitahu suatu keraguan dari pemiliknya.

Ateera melihat ke sana kemari, sebagai pelayan baru, dia memang belum mengenal seutuhnya mansion mewah ini.

Dia juga tidak mengerti, kenapa dia sudah ditugaskan untuk melakukan tugas yang terbilang sulit ini.

Langkah Ateera lalu terhenti, tepat di depan sebuah pintu berwarna cokelat yang tertutup rapat.

“Ya, ini adalah kamar tuan muda. Aku harus cepat, sebelum tuan muda datang.”

Saat membuka pintu di depannya itu, entah kenapa perasaan Ateera tiba-tiba menjadi tidak enak, tapi dia tidak boleh mangkir dari tugasnya.

Seraya menarik napasnya pelan dia pun masuk ke dalam, pandangannya mengedar, melihat keadaan kamar yang terbilang sudah sangat rapi ini.

“Apa yang harus aku bersihkan, ini sudah rapi,” gumamnya sambil terus melihat keseluruhan kamar itu. “Tapi coba aku bersihkan saja, mungkin masih ada debu yang menempel,” lanjutnya.

Dengan sebuah kemoceng di tangannya, Ateera pun membersihkan kamar itu dengan hati-hati. Dia juga mengingat perkataan seniornya untuk tidak mengubah letak barang-barang yang ada di sini.

“Hati-hati, aku tidak boleh melakukan kesalahan.”

Sejujurnya Ateera merasa begitu terbebani sekarang, terlebih entah kenapa hatinya itu terus merasa tidak nyaman.

Deg!

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar mendekat dan berhasil membuat Ateera tersentak.

“Siapa itu?” gumamnya, pupil mata Ateera melebar, saat ia melihat handle pintu yang bergerak ke bawah dan membuka pintu di sana.

Refleks, Ateera yang kebingungan itu pun bersembunyi.

Dia menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangannya, saat telinganya itu memantulkan suara seorang pria.

“Hah ... hah....”

“Itu, apakah itu tuan muda?” pikir Ateera, “tapi, bukankah tuan muda akan pulang pukul 9 malam?”

Pria yang baru saja masuk itu, tampak berjalan dengan tergopoh-gopoh, menuju ranjang tempat tidurnya.

Dengan suara napas yang terengah juga wajah yang memerah, dia membuka laci nakas di sana dan mengambil sesuatu.

Sebotol kecil pil, yang kemudian dia keluarkan dengan tangannya yang gemetar.

Pria itu lantas meminumnya, berharap keadaannya itu membaik.

Namun...

“Kurang ajar, tidak berguna!”

Crack!

Pria itu justru marah dan melempar botol pil itu ke lantai hingga pecah.

Ateera yang mendengar keributan itu tersentak, dia semakin merasa takut.

Dia lalu menyalahkan dirinya sendiri, yang justru bersembunyi seperti ini, padahal dirinya tidak melakukan kesalahan apa pun.

Dimana kebodohannya itu, justru membuatnya terjebak saat ini.

Tapi kemudian, karena merasa penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ateera pun membuka sedikit pintu lemari tempat dirinya bersembunyi.

Dia terkejut, dengan pupil matanya yang melebar, saat melihat apa yang tengah tuan mudanya lakukan.

Pria itu membuka ritsleting celananya dan mengeluarkan miliknya.

Tangannya terus menyentuh benda itu yang semakin membesar, menggosoknya ke atas dan ke bawah disertai suara desahan juga napasnya yang terengah. “Hah, haah...”

Ateera refleks mengalihkan pandangannya, menutup mulutnya dengan lebih rapat setelah hampir saja berteriak.

“A-apa yang baru saja aku lihat? Tu-tuan muda, di-dia baru saja ....”

“Aku pikir itu hanya perasaanku saja, tapi rupanya benar ada tikus di kamarku.”

Deg!

Suara berat itu sukses membuat Ateera diam membeku di tempatnya, dia lalu menengadah dan mendapati seorang pria yang berdiri di depannya dengan pintu lemari yang sudah terbuka.

“Tu-Tuan Muda ....”

แสดง
บทถัดไป
ดาวน์โหลด

บทล่าสุด

บทอื่นๆ

ถึงผู้อ่าน

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

ไม่มีความคิดเห็น
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status