เข้าสู่ระบบDemi pengobatan sang adik yang memiliki penyakit jantung, Ateera terpaksa berhenti kuliah dan memilih untuk bekerja sebagai pelayan di salah satu keluarga konglomerat ternama. Namun naasnya, saat di hari pertama bekerja, ia dijebak oleh rekan sesamanya untuk masuk ke dalam kamar sang Tuan Muda yang sebenarnya pantang untuk dimasuki oleh sembarang orang. Ketidak tahuan Ateera itu justru membuatnya tidak sengaja mengetahui sebuah rahasia besar sang Tuan Muda. Sebuah penyakit aneh yang membuat tubuh pria itu serasa terbakar. Ia yang melihat Ateera langsung menyerangnya begitu saja, dan memaksa wanita itu untuk menghabiskan malam dengannya. Sebuah malam menyakitkan bagi Ateera yang mengubah seluruh hidupnya. Dimana setelah malam itu, sang Tuan Muda mencap Ateera sebagai obat yang selama ini ia cari. Dan karena hal itu pulalah, pria itu sama sekali tak ingin melepaskan Ateera. Ia membawa paksa Ateera masuk ke dalam hidupnya dan membuatnya terlibat dalam hubungan terlarang yang rumit, karna rupanya sang Tuan Muda telah memiliki tunangan yang akan segera ia nikahi. “Kau milikku, apa pun yang terjadi!” Valiant Thanos Orville.
ดูเพิ่มเติม“Ateera, malam ini tugasmu untuk membersihkan kamar tuan muda,” ujar salah seorang pelayan.
“Sa-saya?” tanya Ateera dengan suaranya yang terdengar ragu-ragu. “Ya, kau.” “Ta-tapi, saya—“ “Ini perintah dari kepala pelayan, sebagai pelayan baru apa kau sudah berani menentangnya?” “Ah ti-tidak, saya akan lakukan.” “Ya, itu memang sudah tugasmu.” Pelayan senior itu hendak pergi, namun sejurus kemudian dia pun berhenti dan berbalik lagi pada Ateera. “Oh iya, ada yang harus aku beritahukan padamu.” Ateera pun mengangkat wajahnya, dan melihat pada rekan sesamanya itu. “Kau tahu, tuan muda itu terkenal dingin dan tak tersentuh. Beliau sangat tidak suka jika ada seseorang yang mengganggu miliknya. Jadi perhatikan baik-baik letak barang-barangnya, jangan ada satu pun posisinya yang berubah.” “Jika kau melakukan kesalahan sedikit saja, kami tidak bertanggung jawab. Apa kau mengerti?” jelasnya. “Baik.” “Ah dan satu lagi, tuan muda akan kembali pukul 9 malam, jadi pastikan kau menyelesaikannya sebelum tuan datang.” “Baik, saya mengerti,” jawab Ateera lagi dengan patuh. Pelayan itu menunjukkan sebuah senyum licik, sebelum akhirnya pergi dari sana bersama dengan rekannya yang lain. Sementara Ateera menoleh, melihat kepergian mereka seraya mendengar samar-samar apa yang dua seniornya itu bicarakan dengan berbisik. “Hei, apa ini tidak apa-apa. Bagaimana jika terjadi masalah besar?” “Kau tenang saja, bukankah wajar memberikan pelajaran pada pelayan baru.” Ateera menggigit bibir bawahnya, entah kenapa ekspresi yang dia lihat dari kedua pelayan itu membuatnya menjadi gelisah. Hingga malam harinya, tepat pukul 7. Hujan mengguyur dengan begitu deras, bersamaan dengan dentuman petir yang menggelegar, suara langkah kaki terdengar melewati lorong lantai dua. Langkah kaki pelan seakan memberitahu suatu keraguan dari pemiliknya. Ateera melihat ke sana kemari, sebagai pelayan baru, dia memang belum mengenal seutuhnya mansion mewah ini. Dia juga tidak mengerti, kenapa dia sudah ditugaskan untuk melakukan tugas yang terbilang sulit ini. Langkah Ateera lalu terhenti, tepat di depan sebuah pintu berwarna cokelat yang tertutup rapat. “Ya, ini adalah kamar tuan muda. Aku harus cepat, sebelum tuan muda datang.” Saat membuka pintu di depannya itu, entah kenapa perasaan Ateera tiba-tiba menjadi tidak enak, tapi dia tidak boleh mangkir dari tugasnya. Seraya menarik napasnya pelan dia pun masuk ke dalam, pandangannya mengedar, melihat keadaan kamar yang terbilang sudah sangat rapi ini. “Apa yang harus aku bersihkan, ini sudah rapi,” gumamnya sambil terus melihat keseluruhan kamar itu. “Tapi coba aku bersihkan saja, mungkin masih ada debu yang menempel,” lanjutnya. Dengan sebuah kemoceng di tangannya, Ateera pun membersihkan kamar itu dengan hati-hati. Dia juga mengingat perkataan seniornya untuk tidak mengubah letak barang-barang yang ada di sini. “Hati-hati, aku tidak boleh melakukan kesalahan.” Sejujurnya Ateera merasa begitu terbebani sekarang, terlebih entah kenapa hatinya itu terus merasa tidak nyaman. Deg! Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar mendekat dan berhasil membuat Ateera tersentak. “Siapa itu?” gumamnya, pupil mata Ateera melebar, saat ia melihat handle pintu yang bergerak ke bawah dan membuka pintu di sana. Refleks, Ateera yang kebingungan itu pun bersembunyi. Dia menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangannya, saat telinganya itu memantulkan suara seorang pria. “Hah ... hah....” “Itu, apakah itu tuan muda?” pikir Ateera, “tapi, bukankah tuan muda akan pulang pukul 9 malam?” Pria yang baru saja masuk itu, tampak berjalan dengan tergopoh-gopoh, menuju ranjang tempat tidurnya. Dengan suara napas yang terengah juga wajah yang memerah, dia membuka laci nakas di sana dan mengambil sesuatu. Sebotol kecil pil, yang kemudian dia keluarkan dengan tangannya yang gemetar. Pria itu lantas meminumnya, berharap keadaannya itu membaik. Namun... “Kurang ajar, tidak berguna!” Crack! Pria itu justru marah dan melempar botol pil itu ke lantai hingga pecah. Ateera yang mendengar keributan itu tersentak, dia semakin merasa takut. Dia lalu menyalahkan dirinya sendiri, yang justru bersembunyi seperti ini, padahal dirinya tidak melakukan kesalahan apa pun. Dimana kebodohannya itu, justru membuatnya terjebak saat ini. Tapi kemudian, karena merasa penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ateera pun membuka sedikit pintu lemari tempat dirinya bersembunyi. Dia terkejut, dengan pupil matanya yang melebar, saat melihat apa yang tengah tuan mudanya lakukan. Pria itu membuka ritsleting celananya dan mengeluarkan miliknya. Tangannya terus menyentuh benda itu yang semakin membesar, menggosoknya ke atas dan ke bawah disertai suara desahan juga napasnya yang terengah. “Hah, haah...” Ateera refleks mengalihkan pandangannya, menutup mulutnya dengan lebih rapat setelah hampir saja berteriak. “A-apa yang baru saja aku lihat? Tu-tuan muda, di-dia baru saja ....” “Aku pikir itu hanya perasaanku saja, tapi rupanya benar ada tikus di kamarku.” Deg! Suara berat itu sukses membuat Ateera diam membeku di tempatnya, dia lalu menengadah dan mendapati seorang pria yang berdiri di depannya dengan pintu lemari yang sudah terbuka. “Tu-Tuan Muda ....”“Kalau begitu saya permisi Tuan Muda,” ucap dokter James, dia membungkuk terlebih dulu sebelum akhirnya pamit pergi dari sana.Dan kini, hanya tersisa Valiant dan kepala pelayan Robert di sana.“Saya juga permisi Tuan Muda...”“Robert,” panggil Valiant yang berhasil menghentikan gerakan dari pria paruh baya itu."Ya, Tuan? Apa masih ada yang Anda butuhkan?” tanyanya.“Langsung saja, kau tahu tentang kejadian di malam itu, kan?”“Benar Tuan,” jawab Robert tanpa mengelak.“Itu artinya kau juga tahu gadis yang tidur denganku itu.”“Saya tahu Tuan Muda.”“Cari tahu tentang wanita itu, dan bawakan hasilnya padaku besok!”“Baik Tuan Muda.”“Dan juga, selain kau dan aku jangan ada lagi orang yang tahu tentang masalah ini termasuk mama dan Victoria.”“Sesuai perintah Anda, Tuan.”“Dan satu lagi Robert, jadikan wanita itu pelayan pribadiku.”“Maaf? Apa Anda yakin, Tuan?”“Ya, karena aku harus memastikan sesuatu,” jawab Valiant seraya kembali menunjukkan smirknya, dimana ekspresinya saat ini pe
Matahari bersinar begitu terik saat ini, wajar saja karena waktu memang sudah menunjukkan pukul 13.05 siang. Saat ini, Ateera terlihat berada di rumah sakit. Sudah sekitar satu minggu ia tak melihat kondisi Arash dengan benar, dan sekarang ia merasa khawatir, takut-takut kondisi adiknya itu akan memburuk. Karena itu, dengan keberanian besar, ia meminta izin keluar pada kepala pelayan. Beruntungnya kepala pelayan mengizinkannya begitu saja. Dia bahkan tidak bertanya banyak hal dan hanya memberikan aturan jam pulang saja. Dia merasa bersyukur dengan itu, terlebih karena kejadian buruk yang dia alami akhir-akhir ini membuat pikirannya begitu kacau, mungkin dengan bertemu adiknya dia jadi bisa bersemangat lagi. Saat tiba di ruang perawatan Arash, Ateera pun langsung membuka pintu di sana dengan perasaan tidak sabar. “Arash.” Terlihat bocah laki-laki yang berusia sekitar 10 tahun pun menoleh saat mendengar seseorang yang memanggil namanya. “Kakak.”’ Dengan suara ceria, bocah laki
Pagi itu suasana mansion Orville tampak begitu sibuk, tak sekali dua kali para pelayan terlihat berlalu lalang untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Termasuk Ateera yang saat ini tengah membersihkan area lantai satu.Ekspresinya begitu cemas dan gelisah. Bagaimana tidak, walaupun sudah berusaha untuk melupakan kejadian buruk yang dia alami tadi malam, tapi tetap saja itu tidak mudah.Karena secara tiba-tiba pengalaman buruk itu hinggap di kepalanya dan mengganggu aktivitasnya. Seperti sekarang, dia sama sekali tidak fokus. Terlebih dia juga takut jika akan bertemu dengan tuan mudanya itu.‘Aku harap tuan muda akan benar-benar tidak ingat dengan wajahku,’ batinnya penuh harap.“Ra ... Ateera!”Deg!Ateera tersentak, ketika suara keras itu terdengar memanggilnya.Dia lantas menoleh, dan mendapati rekan sekamarnya yang datang menghampirinya.“Kau melamun? Aku tadi memanggilmu beberapa kali tapi kau tak kunjung menjawab.”“Ah, be-benarkah? Aku tidak dengar,” jawab Ateera.“Hmm.”Saat ini At
“Tidak Tuan Muda, jangan ...!”Deg!Ateera membuka matanya sekaligus, dia terdiam sesaat dengan napas yang terengah.Mimpi apa yang baru saja ia alami, mengapa terasa begitu nyata hingga sangat menakutkan.Ateera lantas menutup kedua matanya lagi seraya menarik napasnya dalam, dia ingin menenangkan diri sebentar, namun kemudian...Dadanya itu kembali berdebar keras, kala ia merasakan sesuatu yang berat di atas perutnya.Kepala Ateera menyuruk, bola matanya langsung melebar sempurna saat melihat sebuah tangan kekar melingkar di sana.Dengan perasaan gelisah sekaligus takut, Ateera pun memberanikan diri untuk melihat ke samping kirinya. Rasa terkejutnya kembali, ketika seorang pria dengan tubuh telanjang terlihat olehnya dan tengah tertidur dengan begitu lelap.Kini, Ateera baru menyadari jika keberadaannya sekarang bukanlah di dalam kamarnya, melainkan di kamar tuan mudanya yang dia masuki semalam."Heuk!" Ateera tersentak, dengan satu tangannya yang menutupi bibir.Sekarang dia ingat,






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.