Beranda / Rumah Tangga / ISTRI LUPA DIRI / Bab 64: Menelusuri Jejak

Share

Bab 64: Menelusuri Jejak

Penulis: Rae Jasmine
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-25 09:12:22

Rachel duduk diam di dalam mobil, tangannya menggenggam kemudi erat. Apa yang baru saja ia dengar dari ibunya masih terus bergema di kepalanya. Adrian tidak menghilang… dia diambil.

Oleh siapa? Kenapa? Dan bagaimana mungkin tidak ada jejaknya sama sekali?

Rachel menghela napas dalam, mencoba menenangkan dirinya. Jika ibunya tidak bisa memberikan jawaban lebih lanjut, maka ia harus mencari ke tempat lain.

Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Clara.

“Rachel?” suara Clara terdengar cemas. “Apa kau baik-baik saja?”

Rachel menatap kosong ke depan. “Clara… aku sudah bicara lagi dengan ibuku.”

“Apa yang dia katakan?”

Rachel menelan ludah sebelum menjawab, “Dia bilang Adrian tidak menghilang begitu saja. Dia… diambil.”

Clara terdiam sesaat. “Diambil? Maksudmu… diculik?”

“Aku tidak tahu,” Rachel menggeleng, meskipun Clara tidak bisa melihatnya. “Ibuku hanya bilang seseorang mengambilnya. Tapi yang membuatku bingung, kenapa tidak ada catatan atau berita tentang itu?”

Clara menghela napas.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 83: Awal Mula

    Sudah hampir dua minggu sejak Dali Malik mulai bekerja di butik Rachel. Ia bukan hanya pekerja yang disiplin, tapi juga sangat telaten dan sopan kepada semua orang. Rachel sempat berpikir bahwa kehadiran Dali adalah keberuntungan. Ia bisa lebih fokus mengatur strategi penjualan dan peluncuran koleksi barunya.Namun tidak dengan Martin. Sejak pertama kali menatap mata Dali, ada sesuatu yang membuat hatinya tidak tenang. Bukan karena Dali melakukan kesalahan, tapi karena firasat yang mengusik masa lalu.Saat Rachel sedang sibuk mempersiapkan promo untuk koleksi musim baru, Martin sengaja datang ke butik lebih awal dari biasanya. Ia memperhatikan bagaimana Dali bekerja dan memeriksa daftar pengiriman, membungkus paket dengan rapi, dan mengatur waktu pengantaran.Tatapan mereka sempat bertemu. Dali tersenyum sopan, tapi Martin tidak membalas senyuman itu. Ia justru menatap lebih dalam, seolah-olah ingin membaca isi pikiran pria itu.Setelah Dali pergi mengantar paket, Martin langsung mend

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 82: Jejak

    Surat dari Dali itu menghantam Rachel dan Martin seperti palu godam. Kalimat singkat namun penuh teka-teki itu menghantui pikiran mereka sepanjang malam: “Apa yang kau cari selama ini, lebih dekat dari yang kau kira.”Rachel duduk terpaku di kursi ruang tamu, surat itu masih tergenggam di tangannya. Sementara Martin mondar-mandir, mencoba menguraikan maksud dari pesan misterius itu.“Apa maksudnya ‘lebih dekat dari yang kau kira’?” gumam Rachel pelan.“Bisa saja dia bicara tentang Adrian,” balas Martin dengan nada penuh kekhawatiran. “Atau tentang keluargaku. Atau bahkan… kamu.”Rachel mengernyit. “Aku?”Martin menghela napas panjang. “Kita belum tahu apa tujuan dia sebenarnya, Rachel. Tapi dari caranya menyusup ke dalam butikmu, memalsukan identitas, dan kemudian meninggalkan surat seperti ini… jelas dia sedang bermain-main dengan kita.”Rachel memejamkan mata. Kepalanya terasa berat, seperti sedang ditarik oleh dua arah: logika dan firasat.Keesokan harinya, Rachel dan Martin memutu

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 81: Luka Lama Terungkap

    Sudah seminggu sejak Martin mengetahui identitas asli Dali Malik. Namun, sampai saat ini, ia belum mengatakan apa pun kepada Rachel. Ia masih belum yakin apakah waktu ini tepat, terlebih karena kondisi Rachel baru mulai stabil, dan bisnisnya sedang berkembang pesat.Rachel tampak begitu bahagia menjalani hari-harinya. Ia aktif memantau penjualan butik, bahkan mulai menerima beberapa undangan kerja sama dari influencer fashion. Senyumnya kembali hangat seperti dulu. Dan Martin tahu, ia tak ingin merusak kebahagiaan itu—setidaknya belum sekarang.Namun, malam itu Martin kembali dibuat gelisah. Ia menatap foto lama Adrian dan pria yang belakangan ia yakini sebagai Malik Anshari—ayah dari Dali. Rasa curiga itu semakin kuat. Ia mulai menyusun rencana untuk menyelidiki lebih jauh masa lalu Dali secara diam-diam.Sementara itu di butik, Rachel mulai menyadari sesuatu yang janggal. Seorang pelanggan yang memesan gaun khusus komplain bahwa paketnya belum sampai, padahal sistem menyatakan sudah

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 80: Belum Terkuak

    Martin belum bisa tidur malam itu. Matanya terus menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang kacau. Di sampingnya, Rachel tertidur pulas, tidak menyadari gejolak yang berkecamuk dalam hati suaminya. Ia memandangi wajah Rachel yang terlihat tenang—wajah perempuan yang telah mengalami banyak luka, kehilangan ingatan, namun perlahan bangkit kembali dan menjadi dirinya yang sekarang: mandiri, kuat, dan penuh semangat. Tapi justru karena itulah, Martin semakin khawatir. Ia tidak ingin Rachel kembali terjebak dalam pusaran luka masa lalu, apalagi jika orang yang menyimpan bahaya berada begitu dekat dengannya. Martin kembali menatap foto lama yang ia temukan. Sosok pria muda di dalam foto itu adalah Malik Anshari, ayah kandung Dali Malik, yang juga merupakan orang yang sangat dekat dengan Adrian. Nama itu tak asing, dan kini Martin tahu pasti: Dali bukan sekadar kurir biasa. Ia punya koneksi yang tidak bisa dianggap sepele. “Dali bin Malik Anshari…” gumam Martin sekali lagi, penuh t

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 79: Bukan Sekedar Kurir

    Sudah hampir dua minggu sejak Dali Malik mulai bekerja di butik Rachel. Sejauh ini, kinerjanya tidak mengecewakan. Ia bekerja tepat waktu, mengantarkan paket tanpa keluhan, dan selalu bersikap sopan kepada Rachel maupun staf lainnya.Rachel merasa lega karena beban pekerjaan semakin terbagi. Kehadirannya memungkinkan Rachel untuk lebih fokus mengelola desain dan produksi pakaian, juga menjalin kerja sama dengan vendor-vendor baru. Outlet yang ia kelola di salah satu mal ternama Jakarta kini menjadi sorotan banyak pelanggan. Bisnis berjalan lancar, dan setiap hari orderan online terus membludak.Namun, ada satu hal yang perlahan-lahan mulai mengganggu pikirannya. Beberapa kali, ia menangkap tatapan aneh dari Dali. Bukan tatapan menggoda atau tidak sopan—melainkan seperti tatapan seseorang yang menyimpan rahasia. Tapi Rachel selalu mengabaikannya. Ia mengira itu hanya prasangkanya saja.Suatu sore, Martin datang menjemput Rachel sepulang kerja. Saat ia menunggu di parkiran belakang mal,

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 77: Kehidupan Yang Lebih Baik

    Seiring berjalannya waktu, kondisi Rachel semakin membaik. Ia rutin meminum obat yang diresepkan dokter, dan ingatannya perlahan mulai stabil. Rasa pusing yang sering menyerangnya kini berkurang, dan ia mulai merasa seperti dirinya yang dulu. Setiap pagi, Martin selalu mengingatkan Rachel untuk tidak melewatkan obatnya. Ia bahkan menyusun alarm di ponselnya agar tak ada satu pun dosis yang terlewat. Perhatian Martin membuat Rachel semakin yakin bahwa suaminya adalah pria terbaik yang pernah hadir dalam hidupnya. Ia memandangi wajah Martin yang tengah sibuk di ruang kerja. Walaupun lahir dari keluarga kaya raya, pria itu tidak pernah memandangnya rendah. Martin selalu menerima dirinya apa adanya, bahkan ketika ia dulu sempat lupa diri dan berubah menjadi orang yang berbeda. Rachel menggigit bibirnya, merasa sedikit bersalah. Dulu, ia terlalu sibuk menikmati kemewahan dan mengabaikan banyak hal penting, termasuk suaminya sendiri. Tapi sekarang, ia ingin menjadi pribadi yang lebih b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status