Share

Bab 16 Kesimpulan Sementara

"Yasmine, kau sudah sadar?" tanya seorang laki-laki yang duduk sambil menggenggam tangan Yasmine.

Yasmine mengedipkan matanya beberapa kali. Matanya menatap ke sekelilingnya. Bukan rumah sakit sepertinya. Ini kamar, tapi kamar siapa?

Yasmine menggerakkan tangan kanannya, ingin menyentuh kepalanya tapi ada rasa nyeri sedikit, rupanya tangannya diinfus.

"Dimana ini?"

"Di rumah."

Yasmine menoleh ke arah kirinya. Ada Bima, laki-laki yang masih menggenggam tangannya.

"Aku panggil dokter."

Bima melepaskan tangan Yasmine dengan hati-hati lalu memanggil dokter keluarganya. Dokter masuk bersama dengan Bima.

"Selamat sore, Nyonya. Saya dokter Anti."

Yasmine tersenyum. Anti adalah teman SMAnya.

"Aku tahu."

"Aku pikir kamu lupa."

"Tidak, mana mungkin aku lupa dengan idola SMA HARAPAN?"

"Akh kamu ini, selalu merendah. Padahal dirimu juga jadi idola."

Yasmine hanya mengembangkan senyumnya.

"Ada keluhan?"

"Pusing. Hanya itu saja. Selebihnya tidak ada keluhan."

Anti memeriksa Yasmine.

"Tanda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status