Share

CINTA YANG KUTUNGGU

Kami sampai di bandara.

"Terimakasih Bang Fatur telah mengantar kami," ucapku.

"Sama-sama, Kinan."

"Om Fatur kapan-kapan main ke rumah Oma, ya? Zafran pasti rindu," ucap Zafran.

Bang Fatur berjongkok agar sejajar dengan tubuh kecil Zafran.

"Baiklah tuan."

Ia mencubit gemas pipi Zafran, kemudian memeluk Zain yang disambut hangat oleh Zain.

"Om, jika Om benar-benar ingin bersama Umi, segera datang ke rumah untuk membahagiakan Umi."

Aku mendengar ucapan Zain dengan jelas, kucubit pinggangnya ia meringis menahan sakit.

"Om akan segera datang," jawab Bang Fatur.

Ibu tersenyum melihatku, pasti pipiku sudah merona menahan malu.

Bang Fatur berpamitan dan meninggalkan kami, sementara kami menunggu waktu penebangan..

Ponselku bergetar. Ada pesan masuk di ponselku.

"Benarkah kamu akan menikah dengan Fatur, Dik?"

Pesan dari Bang Adnan, aku hanya membacanya tanpa berniat membalas pesan darinya. Bisa saja Lulu yang mengirimkan dan mencari tahu tentangku, lebih baik aku membuatnya panas.

"Jika benar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status