Share

Ibu

"Mas Hanan?"

Mas Hanan masih menatapku dan Mama bergantian, dengan pandangan yang sulit diartikan. Dengan badan sedikit gemetar aku mendekat ke arahnya. Sungguh, aku takut dia akan marah padaku.

"Mas Hanan sejak kapan di sini?" tanyaku berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Sejak tadi, Dek," jawabnya. "Mas dengar semuanya."

Aku seketika gugup bukan main.

"Mas Hanan ... tidak marah pada kami, kan?" tanyaku kemudian, menatap ke arahnya takut-takut.

Mas Hanan terlihat terdiam sesaat, lalu menggeleng. Dia kemudian menatapku lekat.

"Untuk apa Mas marah, Dek?"

"Kami mencari tahu tentang keluarga Mas Hanan tanpa ijin dari Mas Hanan," jawabku lirih.

Mas Hanan terdiam lagi. Dia sepertinya sedang mencoba menata hatinya. Setelah menarik napas panjang, dia menatapku kembali.

"Mungkin memang sudah saatnya Mas tahu, Dek. Mas juga tidak mungkin menghindar terus, tidak mungkin tidak ingin tahu. Sudah saatnya Mas siap menerima semua kenyataannya," jawab Mas Hanan kemudian. Masih ada getar pada ucapannya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status