Share

Pelajaran

"Mas berangkat kerja dulu ya, Dek," ucap Mas Hanan pagi itu.

Wajah Mas Hanan sepertinya sudah benar-benar kembali ceria dan bersemangat setelah semalaman kami membicarakan banyak sekali rencana.

"Hati-hati di jalan ya, Mas," ucapku sambil meraih tangannya, lalu menciumnya.

"Iya, Adek juga baik-baik di rumah," jawab Mas Hanan sambil mengelus kepalaku.

"Oh iya, bawa ini, Mas," ucapku lagi sambil mengulurkan rantang kecil pada Mas Hanan.

Mata Mas Hanan seketika membola, lalu menatapku.

"Adek masak hari ini?" tanyanya dengan wajah tak percaya.

Aku meringis sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Sengaja hari ini aku bangun lebih dulu dari Mas Hanan, lalu membuatkan telur orak-arik untuknya. Hanya itu masakan yang aku bisa, meskipun harus berjuang menyalakan api dalam tungku.

"Cuma telur kok, Mas," jawabku malu.

"Masyaa Allah, terima kasih, Dek. Mas pasti akan habiskan," ucap Mas Hanan sembari mencium keningku.

Aku semakin tersipu melihat wajah Mas Hanan yang berbinar, meskipun hanya d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status