Share

Pulang

"Dengarkan saya dulu, Nyonya." Pak Baskoro masih berusaha bicara pada Mama. "Saya tahu yang putra saya lakukan ini keterlaluan. Tapi bisakah kita bicarakan lewat jalur kekeluargaan?"

"Begini, Pak Baskoro. Masalahnya ini bukan pertama kalinya putra Bapak membuat masalah dengan kami," jawab Mama seraya menarik tangan Mas Hanan untuk mendekat.

"Sebelumnya dia sudah membuat menantu saya babak belur. Jadi kali ini saya tidak bisa memaafkan!" lanjut Mama.

Wajah Pak Baskoro berubah gusar, lalu menatap ke arah Irwan dengan pandangan yang kentara jika ia tengah murka.

"Dengarkan aku dulu, Pa. Aku melakukan itu karena laki-laki ini sudah merayu istriku," ucap Irwan, mencoba membela diri di depan Papanya.

"Diam kamu, anak kurang ajar! Mana mungkin menantu keluarga Dirgantara berani melakukan perbuatan rendah seperti itu!" jawab Pak Baskoro lagi.

"Keluarga Dirgantara?" Wajah Irwan seketika memucat, lalu menatap ke arah kami satu-persatu dengan pandangan tak percaya.

"Jangan sampai suami saya ikut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status