Share

Istana

"Istana?" Aku lagi-lagi tersenyum mendengar ucapan Mas Hanan.

"Iya, Dek, masyaa Allah ...." Mas Hanan lagi-lagi berdecak kagum.

"Ini hanya bangunan, Mas," ucapku kemudian, sambil mengaitkan tanganku di lengannya. "Mau tahu istana yang sesungguhnya?"

Mas Hanan menatap ke arahku sambil tersenyum. "Apa, Dek?"

"Rumah yang di dalamnya ada kebahagiaan kita berdua, Mas," jawabku.

"Masyaa Allah ...." Mas Hanan seketika merangkulku.

"Ayo masuk, Mas," ucapku lagi, dijawab oleh anggukan Mas Hanan.

"Ya Allah Hanan, Mama kira kamu menghilang kemana," ucap Mama kemudian.

"Maaf, Ma. Saya terpesona dengan rumah Mama, sampai gak sadar sudah melongo lama," jawab Mas Hanan sambil nyengir kuda.

"Ada-ada saja kamu, Hanan," ucap Mama lagi, seraya tersenyum mendengar alasan Mas Hanan yang lucu. "Baiklah, ayo masuk."

"Selamat datang, Nyonya." Salah satu asisten kami membukakan pintu, dan membungkuk hormat pada kami.

"Nona Hasna dan menantu saya datang untuk menginap mulai hari ini. Tolong siapkan segala sesu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status