Share

Ucapan Nurul

Aku memberikan minum untuk Nurul dengan canggung, lantas menaruh piring dan gelas yang baru kami gunakan ke dapur.

Aku jadi serba salah, bergegas masuk ke kamar utama untuk bersiap berangkat ke kantor.

Soal pakaian, kaus kaki, sepatu dan semua keperluanku ke kantor sudah disiapkan Nadia semuanya disertai catatan dimana benda-benda itu ia letakkan.

Ia melakukan itu karena segan keluar masuk kamar utama. Ah, dia memang wanita yang baik. Tak sekali pun dia menghasud agar meninggalkan istriku, Nurul. Padahal di luaran sana banyak wanita yang dengan egois merampas seorang istri dari suaminya.

Perasaan bersalah pada Nadia kembali menyusup, mengobrak-abrik perasaan yang terbungkus rapi untuk Nurulku seorang.

Apakah saatnya aku membiasakan diri berlaku adil dengan perbuatan untuk kedua istriku, meski perasaan belum tentu bisa disesuaikan porsinya seperti yang diharapkan.

Bismillah, aku harus bisa, karena ini memang jalan hidup yang harus kujalani.

Aku mengambil tas kerja dan bergegas ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status