Share

Posisi yang Sulit

Aku menghidupkan lampu, celingukan mencari keberadaan Nadia. Gak mungkin juga dia terjatuh dari ranjang besar ini.

"Nad? Kamu di dalam?" tanyaku saat mendengar suara kran air di kamar mandi tamu.

Tidak ada sahutan. Mungkin suara air membuat ucapanku tidak terdengar olehnya.

Gegas aku bersiap mandi di kamar mandi yang terletak di kamar utama yang biasa kutempati dengan Nurul. Kulihat wajah teduh itu masih terlelap. Kuperbaiki selimutnya yang sedikit melorot dan mencium keningnya. Selesai mandi junub, aku bersiap menunaikan ibadah sholat shubuh dimesjid yang letak ya tidak terlalu jauh dari rumah. Hanya menangis di atas sajadah yang membuat hati lebih lega. Mengadukan semua ketentuan Allah yang menyesakkan dada. Makhluk lemah ini hanya bisa menjalani apa yang digariskan oleh Yang Maha Kuasa.

Aku tak peduli apakah orang menilaiku pria yang lemah karen itu memang benar adanya. Butiran hangat menggenangi netra diiringi lantunn kalam Allah. Kusempatkan membaca surah pendek sebelum menin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status