Share

Bab 14

POV Hendra

"Dek ...! tunggu! Mas bisa jelaskan."

Melody tak menghiraukan panggilanku. Perempuan yang telah kunikahi selama setahun itu terus berlari keluar kamar hotel, jelas kulihat matanya penuh luka. Air mata juga deras mengalir di pipi. Ya Allah, apa yang telah aku lakukan. Seharusnya aku punya keberanian untuk berterus terang pada Melody. Tapi, rasa malu lebih mendominasi.

"Kamu kemana, Ndra?" tanya Ata dengan wajah cemas, wajar saja proses pengobatan baru saja akan dilakukan. Tapi, aku sudah bersiap hendak pergi.

Merapikan baju yang tadi sempat dibuka. Melody pasti berpikiran aneh-aneh melihat keadaan ini.

"Aku mau menyusul Melody?" jawabku singkat.

"Lalu gimana dengan Ki Ageng?"

Aku tak menjawab. Dengan cepat mengemas semua barang-barang milikku. Tak banyak, hanya tas kerja berisi satu stel baju ganti dan ponsel yang masih terhubung ke charger-nya.

"Jangan terburu nafsu, Nak. Selesaikan dulu semuanya. Nanti jika jin jahat yang telah masuk ke dalam tubuhmu saya musnahkan. Bar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status