"Kau harus hati hati dengan pria seperti Cristian. Karena dia itu hobi memainkan perempuan. Dia sudah banyak sekali berkencan dengan perempuan tapi akhirnya di tinggalkan begitu saja," kata pria kulit sawo matang itu dengan melirik Cristian.
"Sial! Pergi dari sini cepatlah!" cristian mendorong lengan laki laki itu dengan keras. Aku rasa laki laki itu adalah adik Cristian.
"Oke baiklah, tapi aku butuh uang. Kau harus mentransfernya. Jika tidak, aku akan tetap tinggal disini," kata laki laki itu dengan wajah menyebalkan.
"Pergi dari sini, Lucas. Aku akan mengirimu uang malam ini juga!" kata Cristian dengan tegas.
"Baiklah Cristian," katanya dengan segera pergi.
"hati hati gadis manis!" Seru laki laki itu dengan keras meninggalkan aku dan Cristian.
Melihat itu aku hanya diam saja. Karena aku sudah tahu bahwa Cristian adalah pria yang suka sekali mempermainkan wanita. Itu sudah aku duga dari awal.
"Kau tidur di kamar itu!" Cristian menunjuk ke arah kiri.
"Cepat sana! Istirahat dengan nyenyak karena besok jadwalmu padat," ucap Cristian dengan tegas.
"Tapi sebelum tidur aku ingin mandi dulu. Apa ada pakaian di kamar itu yang bisa aku pakai?" Tanyaku dengan wajah memohon.
"Ya Tuhan, kau benar benar merepotkan sekali," Cristian menggaruk kepalanya dengan frustasi.
"Itu semua gara gara kau yang meninggalkan koperku di hotel," ucapku dengan kesal.
"Kau pakai saja baju adikku. Sudah cepat sana!" kata Cristian lalu berbalik dan segera masuk ke dalam kamarnya. Benar dugaanku. Laki laki kulit sawo matang itu adalah adik Cristian.
"Ya Tuhan, hari ini aku lelah sekali. Sebaiknya aku mandi air hangat dan tidur," ucapku dengan membuka pintu kamar Lucas.
Terlihat kamar Lucas yang berantakan sekali. Tapi untungnya ada bau ruangan yang cukup harum.
Baju kotor ada di lantai. Sementara meja dengan buku komik juga sangat berantakan. Aku dengan kilat merapikan kamar itu. Setelahnya aku pergi ke kamar mandi untuk mandi.
"Kenapa susah sekali membuka kran ini? Kalau begini bagaimana aku bisa mandi?" tanyaku dengan kesal. Karena sudah beberapa kali ia mencoba dan itu tidak berhasil akhirnya aku pergi ke kamar cristian.
"Cristian aku butuh bantuanmu," seruku sambil mengetuk keras pintu kamar .
"Sial, gadis seperti Selena benar benar menyusahkan aku saja," Cristian dengan cepat membuka pintu.
"Aku tidak bisa membuka kran. Aku ingin mandi air hangat. Tolong aku Cristian," ucapku dengan wajah memohon.
"Sebenarnya aku malas sekali," kata Cristian dengan wajah jutek. Ia berjalan menuju kamar.
"Begini saja kau tidak bisa!" ucap Cristian dengan kesal sambil memutar kran dengan sekuat tenaga .
"Sial! Kenapa dengan kran ini?" tanyanya dengan kesal karena air tidak bisa mengalir.
Aku kini masuk ke dalam kamar mandi dan berusaha membuka kembali kran itu. Tapi tetap saja tidak terbuka. Aku berwajah kesal. Kini Cristian berusaha lagi untuk membuka kran dan akhirnya kran itu keluar air. Shower juga tiba tiba keluar air yang begitu banyak. Aku dan Cristian bahkan kewalahan dan Basah dimana mana.
Tiba tiba saja pintu terbuka dan wajah Lucas terlihat kaget. Begitu juga wajahku dan Cristian.
"Oh, maafkan aku menganggu waktu kalian beradegan romantis di kamar mandi. Aku hanya ingin mengambil komikku yang tertinggal,"
"Ini semua gara gara kau! Dasar anak kecil!" seru Cristian dengan melihat wajahku. Ia segera keluar dari kamar mandi.
Aku menatap punggung pria itu dengan menyipitkan mata.
"Cristian! Awas saja kau! Dia selalu saja menghinaku!" umpatku dengan geram.
"Sial! Aku malu sekali dengan Lucas. Dia melihat aku dan Cristian seolah sedang mandi bersama. Sial! Ini benar benar membuatku geram sekali," ucapku dengan kesal.
Pagi harinya aku dan Cristian pergi ke sebuah butik termahal di kota. Butik yang luas dengan banyak baju mewah yang di pajang. Mataku bahkan tak henti hentinya membelalak takjub dengan pakaian yang sangat indah.
"Tolong bersikap layaknya orang kaya. Kau tidak usah membelalak dan menganga seperti itu ketika melihat apa yang ada disini," bisik Cristian.
"Oh, baiklah . Aku akan mencobanya," ucapku menunduk malu.
Kini aku dan Cristian berada di depan lemari besar dengan dress warna hitam. Cristian memandang baju indah itu dengan memiringkan wajahnya. Lalu melihat ke arahku. . Mungkin Cristian berpikir dress itu akan cantik di pakai olehku.
Aku canggung karena Cristian memperhatikanku. Aku menunduk dengan malu.
"Pelayan?" panggil Cristian dengan melambaikan tangannya. Kini pelayan perempuan dengan seragam yang rapi itu datang dengan tersenyum lebar.
"Tuan Cristian, apa yang bisa saya bantu?"
"Aku ingin kau merubah gadis ini. Maksudku adalah jadikan gadis ini seperti seorang ratu. Kau mengerti apa yang aku maksud? Karena dia adalah tunanganku. Aku dan dia akan menghadiri acara pesta pensiunan ayahku," ucap Cristian dengan jelas.
"Sepertinya baju berwarna hitam ini sangat cocok untuk Selena," kata Cristian.
"Baiklah saya akan melaksanakan apa yang anda inginkan Tuan. Silahkan menunggu disana," ucap pelayan itu dengan sopan. Kini Cristian duduk di ruangan VIP . sementara aku hanya mengikuti pelayan dari belakang.
"Kau beruntung sekali bisa menjadi tunangan dari tuan Cristian," kata wanita berseragam pelayan itu dengan wajah berbinar.
"Terimakasih atas pujianmu," ucapku dengan memperlihatkan senyuman palsu.
"Nah sekarang, kau coba pakailah baju ini," kata pelayan itu dengan memberikan dress berwarna hitam.
"Haruskah saya mencobanya?" Tanyaku dengan ragu. Karena aku belum pernah memakai dress dengan pernak pernik mewah.
"Tentu saja kau harus mencoba dress ini. Biar aku membantumu .ayo cepat masuk ke dalam ruang ganti," kata pelayan itu.
Dress hitam yang sangat pas di pakai olehku. Terlihat elegan dan mewah. Tapi sebenarnya aku sangat tidak nyaman pada bagian dada. Karena terlalu terbuka. Bagian lengan juga tidak ada sama sekali.
"Apakah aku akan kedinginan jika memakai ini di pesta nanti? Aku takut sekali," ucapku dengan lirih.
"Jika kau kedinginan kau harus menahannya. Karena di pesta itu pasti juga banyak wanita yang memakai baju mewah seperti ini," ucap pelayan membuatku hanya bisa diam.
Setelah dress telah selesai di pilih. Kini aku menghadap ke arah cermin. Aku melihat wajahku yang tidak lagi kusut. Wajah yang kusut setelah bekerja di bar kini tak ada lagi. Karena sekarang aku bisa beristirahat cukup banyak.
"Ternyata menjadi istri palsu tidak terlalu buruk. Bahkan ini sangat menguntungkan aku," ucapku di dalam hatinya.
. Kini perias mulai merias wajahku dengan hati hati. Perias yang satu ini sangat cerewet sekali. Selalu bertanya kepadaku tentang banyak hal.
"Jadi bagaimana kau bisa bertemu dengan tuan muda tampan Cristian itu? Ya ampun aku sangat penasaran," kata perempuan dengan seragam butik itu.
"Maaf, sebaiknya anda tidak perlu mengetahuinya. Lebih baik anda jangan berbicara. Aku ingin hasil yang bagus," kataku dengan tegas. Aku terpaksa melakukan itu karena aku juga tidak tahu harus bercerita bagaimana tentang hubunganku dengan Cristian. Karena Cristian tidak pernah mengatakan kepadaku tentang cerita pertemuan aku dan dia.
Kini wajah pelayan perias itu berubah menjadi tidak bersemangat. Karena aku bersikap sombong dan terkesan bahwa aku adalah wanita kaya raya yang tidak ingin di ganggu oleh kalangan menengah ke bawah.
"Ya ampun, wajahku menjadi sangat cantik sekali," seruku melihat wajahku sambil memegang pipi. Aku tak menyangka setelah Berjam jam di rias. Akhirnya hasilnya sangat menakjubkan.
"Aku sudah seperti artis saja," ucapku tersenyum lebar di depan cermin.
"Nyonya Selena tunggu disini. Aku akan memanggil tuan Cristian," kata pelayan itu dengan cepat pergi.
"Ya Tuhan, kenapa hatiku menjadi berdebar seperti ini? Pasti cristian akan mengejekku kalau aku jelek," ucapku di i dalam hatinya.
Kini terlihatlah Cristian dengan berdiri tegak melihat wajahku di cermin. Ia tepat berada di belakangku.
"Coba kau berdiri Selena," kata Cristian dengan tegas.
"Baiklah sayang, aku akan berdiri," ucapku dengan lembut. Itu adalah salah satu aktingku. Ya, aku harus bersikap romantis di depan umum bukan?
Mendengar kata sayang dari mulutku. Wajah Cristian sempat berubah beberapa detik. Dari kesal menjadi pura pura tersenyum.
"Wah! Fantastis! Kau sangat terlihat cantik sayang," ucap Cristian dengan membelai pipiku.
"Kalian berdua sangat cocok sekali, ya ampun kalian berdua juga sangat romantis," ucap pelayan itu dengan takjub melihat pasangan kekasih di depannya.
Kini saat malam hari telah tiba. Aku dan Cristian sudah sampai di sebuah gedung yang besar. Sementara dari halaman yang ada di depannya. Di penuhi mobil mobil mewah. Bunga ucapan juga begitu banyak.
Tuan besar Mark begitu serius untuk merencanakan pesta pensiunannya hingga mewah seperti ini.
"Nanti di dalam akan banyak orang yang akan melihatmu. Jadi aku harap kau bersikap layaknya orang kaya. Bilang saja kepada mereka jika kau berbisnis di bidang content creator global. Kau menulis sebuah buku novel terkenal seluruh dunia. Kau adalah seorang ghost writer. Jika mereka menanyakan hal yang membuatmu tidak bisa menjawab. Kau hanya perlu pura pura memegang punggungku dari belakang. Kita harus selalu bersama. Kita harus mesra di depan umum," jelas Cristian dengan tegas.
Aku menghembuskan nafas dan memejamkan mata sesaat. Aku berharap akan baik baik saja di dalam pesta itu.
Kini mereka berdua memasuki area pesta. Terlihat mata para tamu menyoroti kami. Aku dengan dress warna hitam dengan rambut bergelombang yang panjang sementara Cristian dengan langkah tegap dan dagu tegasnya terlihat begitu tampan.
Tanganku melingkar pada lengan Cristian. Aku sangat pandai sekali berakting. Aku membayangkan jika aku berada di sebuah film.
Beberapa tamu memberikan tangannya untuk berjabat tangan dengan Cristian . Cristian juga memperkenalkan aku kepada mereka.
"Ya Tuhan, kau pandai sekali memilih calon istri. Dia sangat cantik sekali," puji seorang wanita paruh baya dengan gaun merah.
"Terimakasih atas pujianmu bibi. Aku memang pandai mencari wanita yang akan menjadi istriku," kata Cristian dengan tersenyum lebar.
"Bibi kau juga sangat cantik dengan gaun warna merah. Kau terlihat lebih muda," pujiku dengan akrab kepada wanita itu.
"Baiklah sayang, ayo kita berjalan menuju ke ayahku," ucap Cristian dengan lembut.
Sungguh aku sangat berdebar tidak tahu apa yang selanjutnya akan terjadi .
Kini aku dan Cristian segera berjalan menuju ke panggung besar yang ada di depan sana. Aku sangat gugup sekali. Aku tidak menyangka akan berbohong kepada pria tua yang adalah ayah dari Cristian.
"Ya Tuhan, maafkan aku harus berbohong kepada semua orang. Itu karena aku harus membayar hutang kepada pihak peminjam," ucapku di dalam hati.
"Cristian anakku yang paling gampang. Akhirnya kau mempunyai tunangan," ucap pria berkumis itu dengan membentangkan kedua tangan dan memeluk sang anak dengan bangga.
Mereka berpelukan.
"Ayah, itu berkat doamu untukku. Sehingga aku bisa mendapatkan gadis cantik seperti Selena ini," seru Cristian dengan bangga melihat gadis cantik bergaun Hitam di sampingnya.
"Selena adalah nama yang bagus untuk gadis cantik sepertimu," ucap pria itu dengan tersenyum manis kepadaku
Kini aku dan pria itu berpelukan sesaat.
"Saya sangat bahagia sekali bisa mendapatkan anak dari seorang tuan besar yang sangat terhormat," ucapku dengan ramah.
"Oh kau harus memanggil aku ayah. Karena nanti kau akan menjadi menantuku," ucap pria paruh baya itu dengan tersenyum bangga.
Tiba tiba saja mataku menangkap gadis berambut keriting yang memakai seragam pelayan. Gadis itu sedang membawa nampan berisi beberapa gelas minuman.
"Sial! Kenapa lili ada di pesta ini?" mata lili dan aku bertemu dengan kaget.
"Ya Tuhan dia melihatku. " ucapku di dalam hati dengan panik.
Ia segera saja melepas tangannya dari lengan Cristian dan berbalik badan lalu pergi dengan langkah cepat.
"Hei! Sayang kau mau kemana?" Suara Cristian terdengar jelas dari telingaku.
"Sabrina keluar dari apartemen ini sekarang juga!" July perempuan gendut itu menggedor gedor pintu dengan emosi. Anak kecil yang ada di dalam apartemen itu berlari kencang menghampiri sang kakak. "Kakak siapa itu? Aku takut," rengeknya sambil memeluk gadis berusia enam belas tahun. "Kau tetap disini ya. Duduklah," Sabrina memegang pundak adiknya sesaat. Lalu segera pergi menuju ke arah pintu. Tangannya membuka pintu dengan gementar. Ia sungguh takut sekali. "Bisakah kau pelan pelan," ucap Sabrina memohon. "Kau itu telah menunggak sewa apartemen selama tiga bulan! Dasar miskin!" Si gendut itu benar benar marah. "Maafkan aku July. Aku akan melunasinya. Tapi nanti," "Kau itu tidak bisa aku andalkan. Sudahlah pergi sekarang juga! Ayo cepat kemasi barang barangmu!" July menerobos masuk membuat Jason terlihat ketakutan. "Jangan sentuh barang barangku July. Aku pasti kan keluar dari sini!" bentak Sabrina di saat tangan July melempar keluar rak sepatu dan stand han
Lucas dan Kitty merasakan kerasnya kenyataan penjara sejak mereka pertama kali memasuki sel mereka. Kitty, yang terbiasa dengan gaya hidup mewah, mendapati dirinya terjebak dalam keadaan yang sangat berbeda. Di penjara wanita, ia hanya bisa duduk di sudut selnya, meratapi nasibnya yang kini terkungkung oleh jeruji besi.Kitty merasa seolah-olah telah kehilangan segalanya. Kepahitan menguasai hatinya, dan kesedihan menyakiti harga dirinya. Makanan penjara yang disajikan tidak mencerminkan kemewahan yang biasa ia nikmati. Ia menatap hidangan di depannya dengan wajah penuh kekecewaan, merindukan rasa dan kualitas yang sudah lama menjadi bagian dari gaya hidupnya.Sementara Kitty mencoba menahan air matanya menghadapi makanan yang tidak menggugah selera, seorang petugas penjaga dengan tatapan tajam mengamatinya. Suasana dingin di penjara membuatnya merasa terasing dan terjebak. Kitty merasa seolah-olah dunianya runtuh, dan sekarang, ia harus menghadapi akibat dari tindakan buruknya.Malam
Angin malam bertiup lembut di sekitar rumah mewah Christian dan Selena saat mereka kembali dari liburan yang diisi dengan kenangan manis. Cahaya bulan purnama menerangi taman yang indah, memberikan sentuhan magis pada malam yang seharusnya penuh kedamaian.Namun, semuanya berubah begitu mereka pulang dan melihat kepulan asap hitam yang meloncat-loncat di langit-langit. Hati mereka berdetak kencang saat mereka mendekati rumah mewah mereka, dan ketika mereka memasuki halaman, mata mereka langsung terbelalak kaget.Api merah menyala dan membara, melahap setiap sudut rumah mereka yang dulu begitu indah. Percikan api menerpa langit-langit, dan knalpot bergegas dari truk pemadam kebakaran di kejauhan. Christian dan Selena bersandar di mobil mereka, pandangan terpaku pada rumah mereka yang tengah dilalap oleh kobaran api."Apa yang terjadi?" Christian berbisik, suaranya penuh dengan kebingungan dan kesedihan.Selena hanya bisa menangis, hatinya hancur melihat rumah impian mereka menjadi jend
Rumah besar dengan desain yang modern menyambut Selena dengan keanggunan dan kemewahan. Begitu ia melangkah masuk, seorang pelayan dengan pakaian rapi menyambutnya dan mengajaknya menuju ruang tamu yang luas. Selena duduk di sofa yang nyaman, mengamati sekeliling yang dipenuhi dengan karya seni dan furnitur elegan."Rumah ini masih sama saat aku dan Christian berada disini," ucap Selena di dalam hati yang diam diam merindukan saat dulu.Pelayan ramah itu memberitahu Selena bahwa tuan rumah akan segera menyambutnya, dan ia diminta untuk menunggu sebentar. Dalam keheningan yang mewah, Selena merenung, merasakan ketegangan dalam suasana yang seolah-olah terkandung di udara.Tak lama kemudian seorang pria tua yang berwibawa melangkah mendekat ke ruang tamu. Itu adalah Mark, ayah dari Christian. Sorot matanya penuh dengan campuran kebahagiaan dan kesedihan saat melihat Selena. Mark menyambutnya dengan senyuman hangat."Selena, betapa senangnya saya bisa bertemu denganmu lagi setelah begitu
Suasana di restoran di New York begitu hangat dan elegan. Cahaya lampu gemerlap menyelimuti setiap sudut, menciptakan atmosfer yang romantis dan nyaman. Meja yang ditempati oleh Selena dan Cody dihiasi dengan lilin kecil yang memancarkan cahaya lembut.Cody duduk di kursi dengan senyuman tulus di wajahnya, walaupun ia mengalami kebutaan. Asistennya yang setia berada di sebelahnya, membantunya dengan penuh kehati-hatian. Pelayan yang profesional dengan sigap menyusun peralatan makan di depan Cody, memastikan semuanya berada di tempat yang tepat.Selena, dengan senyuman hangat, duduk di seberang Cody. Rambutnya yang tergerai indah dan gaun malamnya memberikan kesan elegan. Mata mereka bertemu, dan dalam keheningan sejenak, terasa keajaiban pertemuan di antara mereka."Selena, aku sangat senang kita bisa bertemu lagi. Maafkan aku atas segala kesalahanku di masa lalu."Selena tersenyum lembut, "Cody, kita semua pernah melakukan kesalahan. Yang penting, kita belajar darinya dan menjadi leb
"Ayah maafkan aku, aku mohon ayah," Christian mendekat kepada sang ayah dan bersujud di kaki sang ayah untuk memohon maaf.Melihat itu Lucas sangat merasa menang. Sementara Selena menatap Lucas."Lucas benar benar jahat sekali. Pasti ini adalah balas dendam Lucas. Karena cintanya di tolak oleh aku," ucap Selena di dalam hatinya dengan amarah."Berdirilah Christian," ucap Mark dengan mengangkat kedua lengan Christian.Sementara di dalam hati Selena sangat takut. Ia takut akan di usir oleh Mark. Karena sudah menjadi istri kontrak Christian. Kebohongannya sudah terungkap. Selena benar benar merasa takut. Ia sudah mengira bahwa sebentar lagi pasti ia akan di usir dari rumah ini.. "Aku ingin kalian tahu bahwa sebenarnya aku sudah mengetahui sejak lama tentang pernikahan kalian menikah kontrak," ucap Mark membuat ketiga orang di depannya itu membelalak."Koper yang ada di kamar crhistian. Itu adalah koper Selena kan? Banyak barang barang Selena di sana. Sejak saat itu saat ayah membuka kop