Share

BAB 92.

"Ehmm," gumam Hana sembari menurunkan pandangannya. Dia malu ... sungguh malu. Dulu, Kayshan saja tak pernah memandangnya sedalam itu walaupun mereka sudah berbaikan.

Deg!

Deg!

Kemal masih betah berlama menatap wajah merona Farhana. Dia mengulas senyum menawan dan berucap, "Siapapun yang ada dihatimu, itu urusanmu. Aku tetap mencintaimu, Khanza ... Bismillah ...."

Farhana memejam ketika Kemal memberi sebuah rasa yang perlahan menjalari seluruh tubuhnya. Bukan keinginan menggebu, hanya sapuan ringan, lama dan terasa tulus, lembut nan hangat menyapu hingga ke palung hati.

Kening mereka kini saling menempel, keduanya pun melempar senyum malu-malu.

"Mau cerita dulu atau mandi dulu?" tanya Kemal sembari melonggarkan dekapannya.

"Mandi dulu, bentar lagi Zuhur," ujar Hana pelan.

"Oke. Ibun sudah haid lagi?" sambung Kemal dengan suara lirih, sebab sedikit segan. Tapi, dia harus tahu untuk membantu menjaga hormon Hana sehingga asi bagi Farshad tidak terganggu.

Dia mengetahui panggilan ~ibun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
wakakakakaka jadi diborong nih ma Ibunnya adek cimit
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
wokey ayank, Paralonnya biar mengalir sampai jauh hahahaha
goodnovel comment avatar
QIEV
Ooini kejap dibahas habis ni. Tar si Paralon nyusul
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status