Share

BAB 91.

Karena terlalu lama tidak ada balasan padahal Hana sedang online, akhirnya Kemal melakukan panggilan.

Ini adalah sambungan udara pertama yang mereka lakukan tanpa perantara.

~Kak Kemal calling

Handphone yang sedang dia pegang bergetar halus. Inginnya tidak menjawab tapi entah mengapa jempolnya menggeser tombol hijau ke atas.

"Alhamdulillah. Assalamualaikum ...."

Hening, beberapa detik.

"Salam itu wajib di jawab, Khanza," bujuk Kemal lagi setengah berbisik.

"Udah dijawab dalam hati."

Terdengar tawa kecil dari sana, membuat Hana menyadari kalau dirinya baru saja bicara.

Blush! Hana merasa pipinya menghangat.

"Maa sya Allah. Iya, kedengaran sampe sini, kok." Kemal berusaha mencairkan rasa canggung di antara mereka. "Aku bingung ambil yang mana? Apa kubayar semua, ya?"

Sepi lagi.

Kemal mendesah halus. Hana masih enggan bicara dengannya. Dia mengira apakah mungkin karena belum ikhlas dinikahi olehnya.

"Ya sudah, nggak usah pake cincin deh, ya. Aku takut salah beli, juga kuatir kebe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
QIEV
Wakakakakaka entek-entek-an Yo Mak
goodnovel comment avatar
Bunda AlAzRa
kek permen karet... belakangnya ampas g ada rasa, iyakah Moms? wkwkwwk
goodnovel comment avatar
QIEV
Wakakakakaka protes semakin di depan haha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status