Share

Bertemu Dua Pengkhianat

Author: MR_7980
last update Last Updated: 2023-12-08 16:45:42

"Tolong carikan aku pengacara lain. Kalau bisa, yang sekelas dengan pengacara kondang Tutompol," titah Mya.

Mya kembali mengepalkan tangannya. "Jangan kalian pikir, dengan mencelakai Kevin, kalian akan terbebas dari tuntutan? Jangan harap," gerutu Mya.

Bosan tidak melakukan apapun, wanita itu pun menyuruh anak buahnya untuk mengambil barang-barang yang akan dia endorse. Dia akan live di rumah sakit karena tidak mungkin meninggalkan Kevin seorang diri.

Begitu semua barangnya sudah datang, Mya lalu menggerai rambutnya kemudian memulai live streaming. Background berwarna putih membuat para fans Mya menanyakan keberadaannya.

"Karena banyak yang bertanya dimana gue sekarang? Gue akan jujur, kalau sekarang, gue ada di rumah sakit. Tapi tenang, bukan gue yang sakit. Gue hanya menemani teman yang sedang sakit saat ini," begitu suara Mya menyapu penggemarnya.

Selesai live, Mya membuka media sosialnya. Betapa terkejutnya dia saat melihat berita kalau Richard dan juga Alya telah dibebaskan.

“Kurang ajar, siapa yang membebaskan mereka? Lebih baik aku cari tahu nanti,” gumamnya.

Mya tidak ambil pusing dengan kebebasan dua orang pengkhianat itu. Karena dia, sudah siap menghadapi Richard dengan pengacara barunya.

Sore telah menjelang. Namun, Kevin masih saja belum bangun. Mya akhirnya menghubungi Mama Denisa. Dia berniat mengambil berkas-berkas perceraiannya yang ada di ruang kerja Kevin.

“Ma, bisa Mya minta izin?” tanyanya.

“Izin apa sayang?” sahut Denisa.

“Emmh, kan berkas perceraian Mya ada sama Kevin, kalau Mama mengizinkan, Mya ingin mengambilnya di ruang kerja Kevin,” pinta Mya.

“Biar Mama yang carikan, nanti sekalian Mama bawa ke rumah sakit. Kamu ingin dibawakan makanan apa sayang?” tanya Denisa.

“Mama tidak perlu repot, disini sudah banyak makanan datang dari penggemar Mya, karena tadi, Mya live di sini,” jawab Mya.

“Ya sudah, Mama cari dulu berkasnya,” ujar Denisa.

Wanita itu pun masuk ke dalam ruang kerja putranya. Senyum sekilas terbit di bibirnya saat dia melihat foto Mya dan Kevin saat mereka masih kuliah dulu.

“Semoga kalian berjodoh,” doa Denisa dalam hati.

Begitu berkasnya ketemu, Denisa pun membawa berkas itu ke rumah sakit. Saat membuka pintu ruangan sang putra, matanya terbelalak saat melihat banyaknya parcel buah dan juga aneka makanan di sana.

“Mya, ini …?”

“Hehehe, maaf ya Ma. Ini semua ulah penggemar Mya, nanti akan Mya kasih ke perawat sebelum Mya pulang,” ujar Mya merasa tak enak karena membuat kotor kamar Kevin.

“Tidak apa Mya. Mama mengerti pekerjaan kamu,” ujar Denisa dengan senyum manis.

Mya segera memberikan semua makanan itu kepada perawat yang sedang jaga. Tak lupa dia juga mengambil 2 buah nasi untuk security di apartemennya.

“Buahnya taruh sini aja ya Ma. Buat cemilan Mya besok kalau di sini,” ujar Mya.

Mama Denisa merasa tidak enak dengan Mya karena terus merepotkan wanita itu. Padahal, kesibukan wanita itu luar biasa.

“Mya, kalau kamu sibuk, besok tidak usah kemari,” ujar Denisa.

“Tidak, Mya besok tidak terlalu sibuk kok, cuma ya itu. Hehehe, besok Mya akan kembali live di sini,” ujarnya.

“Tidak apa. Mama sudah bersyukur kamu mau membantu Mama menjaga Kevin. Maafkan Mama yang selalu merepotkan kamu,” sahut Mama Denisa.

Mya merangkul bahu Denisa. Wanita itu meletakkan kepalanya di bahu Denisa. “Mya sudah menganggap Mama seperti Mama Mya sendiri. Jadi, jangan berkata merepotkan. Itu sangat menyakiti hati Mya,” ujarnya.

Denisa memeluk tubuh Mya. Dia sangat berharap, Mya menjadi menantunya. Mya pun pamit pulang. Saat dia berjalan di lobby, Mya bertemu dengan Alya dan juga Richard.

Mya ingin berbalik. Namun, sepertinya, Alya telah melihat Mya duluan. Alya pun menghampiri Mya.

“Hai Mya, bagaimana? Kaget ya melihat kami berdua bisa bebas,” ujar Alya dengan sinis.

Mya memutar bola matanya malas. Dia malas sekali ribut dengan wanita tidak tahu diri ini.

“Aku tidak peduli dengan kalian berdua. Mau bebas, mau di penjara, atau mau nikah juga aku tidak peduli,” balas Mya tak kalah sinis.

“Beneran nih nggak peduli? Nanti kamu menangis darah karena diceraikan oleh Richard,” Alya membalas ucapan Mya sedikit berteriak.

Kasak kusuk pegawai rumah sakit mulai terdengar. Mereka yang menjadi fans berat Mya sangat tahu bagaimana kehidupan wanita itu. Mereka masih belum bertindak, mereka masih menunggu pelakor itu berulah. Jika dia menyakiti Mya, dia akan jadi garda paling depan untuk membela Mya.

“Kamu pikir, aku bakalan sedih, menangis karena diceraikan Richard. Ohh, tidak, Mya Alghivari tidak akan pernah menitikan air mata demi seorang pengkhianat. Bahkan seribu Richard pun bisa aku dapatkan dengan mudah. Ohh iya, satu lagi, satu pengacara gugur tidak akan menyurutkan niatku untuk mencari pengacara lain,” Mya mulai menyombongkan dirinya.

Wajah Richard berubah pias. Dari mana Mya mengetahui perbuatannya. Sementara Alya, wanita itu bingung dengan ucapan Mya.

“Mya, tunggu, apa maksud kamu?” tanya Alya kebingungan.

Mya menatap mantan suaminya dengan sinis. “Tanyakan saja pada calon suamimu ini! Dia pikir, dengan membuat Kevin sakit bisa menggagalkan gugatan cerainya. Kenapa? Apa karena kamu tidak mau kehilanganku sayang? Kamu masih sangat mencintaiku?” tanya Mya sedikit menggoda Richard.

Alya menatap wajah calon suaminya. Dia tak percaya Richard melakukan hal itu. “Sayang, apakah itu benar?” tanya Alya sedikit tak percaya.

Richard hanya diam. Jauh di lubuk hatinya, dia memang tak ingin kehilangan Mya. Dia masih sangat mencintai Mya. Salah dia juga yang dulu tergoda oleh Alya.

“Sekarang, kamu tahu yang sebenarnya bukan? Kalau calon suamimu ini, masih mencintaiku,” ujar Mya sambil menepuk pipi Richard.

Mya pun pergi meninggalkan kedua pengkhianat itu. Beberapa perawat bahkan ada yang melempari mereka dengan tisu karena kesal dengan ulah Alya.

“Sayang, kita ke rumah sakit lain saja. Aku sudah bad mood,” kesal Alya.

Richard akhirnya membawa Alya ke rumah sakit lain. Sepanjang perjalanan, Richard hanya diam. Jika Mya menyewa pengacara lain, tentu hakim pasti mengabulkan gugatan cerainya. Dan ia tidak mau hal itu terjadi.

“Apa yang harus aku lakukan? Tidak mungkin kan, kalau aku mencelakai pengacara Mya kembali karena aku tidak tahu siapa pengacara Mya selanjutnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI YANG KAU SIA-SIAKAN TERNYATA KAYA RAYA   Tamat

    "Tidak, Juan tidak mungkin meninggalkanku Pa! Juan berjanji akan merawat Keano bersama-sama. Juan juga janji akan kembali setelah semua urusannya selesai," racau Dania sambil menangis di pelukan sang ayah. "Tenang sayang, kita tunggu informasi selanjutnya. Coba sekarang kamu hubungi Juan, mungkin teleponnya sudah aktif," nasehat Papa Sean yang tak ingin putrinya terus menerus terpuruk. Dengan tangan gemetar, Dania pun mengambil gawainya. Wanita itu pun mencari nomor sang suami kemudian menghubunginya. Namun, tangisnya kembali pecah saat nomor sang suami tidak dapat dihubungi. "Bagaimana ini Pa? Nomornya tidak aktif," ucap Dania masih dengan deraian air mata. "Sabar sayang, kita tunggu saja informasi selanjutnya. Kita berdoa saja semoga, Juan selamat," bisik Sean pada putrinya. Berita itu begitu menghantam Dania seperti petir di siang bolong. Ia terkejut, tak percaya, dan berharap semua itu hanyalah mimpi buruk. Dan saat dia bangun, mimpi itu akan hilang. Setiap hari Dania

  • ISTRI YANG KAU SIA-SIAKAN TERNYATA KAYA RAYA   Juan Kecelakaan?

    "Dokter tolong putraku!" Tak lama dokter pun datang. Perawat menyuruh mereka semua keluar supaya dokter bisa leluasa mengambil tindakan. Melihat garis lurus pada monitor jantung membuat dokter itu mengambil alat kejut jantung. Dia tempelkan alat itu di dada mungil itu. Dua kali dada itu terlonjak. Namun, garis masih saja lurus. "Tambahkan 200 Joule!" titah dokter itu. Perawat pun mengangguk dan menambah tenaganya. Hentakan terakhir tetap tak mampu membuat garis halus di monitor jantung. Dokter pun menggelengkan kepalanya. "Catat waktunya Sus!" perawat itu kemudian menutup balita itu dengan kain putih. Dokter pun keluar dengan wajah serius. Dania dan Juan langsung mendekat. "Bagaimana Putra saya Dok?" “Maaf, tapi kondisi Keano semakin memburuk. Organ-organ vitalnya mulai gagal. Kami sudah melakukan segala yang kami bisa. Namun, Tuhan berkehendak lain, Tuhan lebih sayang padanya!” Dania menangis, tubuhnya tiba-tiba limbung. Wanita itu pasti jatuh ke lantai jika Juan t

  • ISTRI YANG KAU SIA-SIAKAN TERNYATA KAYA RAYA   Menikah Kembali

    "Dania, menikahlah denganku!"Kali ini Dania diam saja. Dia bingung harus menjawab apa. Semua terasa begitu tiba-tiba bagi Dania. Meski saat ini dia nyaman bersama Juan, tapi untuk kembali bersama, Dania butuh waktu."Beri aku waktu untuk berpikir Juan! Keadaan Keano masih seperti ini, aku tidak mungkin bisa berpikir dengan jernih," pinta Dania.Juan pun mengangguk. "Aku akan setia menunggu jawabanmu Dania. Andai kamu menolakku, aku akan tetap ada untukmu dan juga Keano, karena kalian adalah yang terpenting bagiku," sahut Keano. "Terima kasih, Juan," jawab Dania. Sontak Juan menggeleng. "Aku melakukan ini semua untuk putraku, anak kita. Tak ada yang namanya balas jasa dan sebagainya, jadi jangan ucapkan terima kasih kepadaku karena ini sudah tugasku sebagai ayah," kata Juan. Tak lama, gawai Dania berdering, nama sang ayah terlihat di layar. Tanpa menjawab, Dania langsung meninggalkan Juan tanpa kata. Dania tidak mau membuang waktunya, dia takut kalau sampai terjadi kenapa-napa deng

  • ISTRI YANG KAU SIA-SIAKAN TERNYATA KAYA RAYA   Rujuk??

    "Anakku ...." isak Dania menatap Keano dari kaca jendela. Dia tidak bisa masuk ke sana, Keano harus dalam keadaan steril sebelum dokter melakukan tindakan. Dania hanya bisa melihat dari luar. Hanya sesekali saja Dania di dalam, itupun tidak boleh lebih dari 15 menit. Keadaan Keano semakin hari semakin membanjir setelah 7 hari dirawat. Hingga akhirnya, dokter memutuskan untuk melakukan operasi pada Keano. "Kami akan melakukan operasi pada anak Keano, berdo'alah semoga Keano mampu melewati masa-masa ini dengan baik. Semoga dia diberi kekuatan untuk bertahan," ucap dokter sebelum memasuki ruang operasi. Dania mengangguk lemah. Di sampingnya, Sean menunduk dalam, merasa iba karena anak sekecil Keano mesti menjalani operasi besar. Sean sudah tak sanggup menahan air matanya, dia menangis memeluk Dania yang juga akhirnya melakukan hal yang sama. "Aku takut Keano kenapa-kenapa, Pa ... anak sekecil itu, tapi harus menjalani operasi. Hati Dania seolah teriris saat melihat tubuh Keano

  • ISTRI YANG KAU SIA-SIAKAN TERNYATA KAYA RAYA   Flashback ~ Keano Kecelakaan

    "Sudah selesai, Pak." Suster mengangguk ramah kepada Juan yang merasa tubuhnya terasa begitu lemas pasca pengambilan darah tadi. Lelaki itu hendak bangun dari ranjang itu, akan tetapi, Juan merasa oleng, kepalanya pusing sehingga tubuhnya limbung dan hampir terjatuh. "Jangan bangun dulu, Pak, kami akan menginfus Bapak dulu untuk beberapa jam kedepan karena kondisi Bapak juga tidak terlalu baik saat diperika tadi," kata suster. Juan pung mengangguk pasrah, dia memang kurang enak badan, kondisi fisik Juan menurun mengingat akhir-akhir ini dia tidak istrirahat dan makan dengan benar. Hingga dia harus diinfus supaya tubuhnya kembali pulih. "Terima kasih, Sus," ucap Juan. Sebenarnya, tidak disarankan mengambil darah dari orang yang sedang sakit atau kurang enak badan seperti Juan, karena akan ada dampak menurunnya kesehatan secara drastis kepada orang tersebut. Dokter pun telah berkonsultasi terlebih dahulu kepada Juan sebelum mengambil darahnya. Namun, karena Juan ingin menolong Kea

  • ISTRI YANG KAU SIA-SIAKAN TERNYATA KAYA RAYA   Donor Darah

    "Dania?" ucap Juan dengan senyuman yang menyiratkan kesedihan. "Apa? Jangan macam-macam kamu!" tegur Dania setelah menghindar dari Juan yang hendak memeluknya. "Sayang, kamu masih istriku! Aku belum pernah menjatuhkan talak padamu. Dan aku masih sangat mencintai kamu, selama satu tahun ini, aku mencarimu kemana-mana. Aku menunggu kamu pulang! Perceraian itu tidak sah, karena aku tidak pernah menandatangani surat perpisahan yang kamu buat," sahut Juan panjang lebar. Namun, Dania menggeleng, dia tidak punya waktu untuk membicarakan hal itu karena sekarang yang terpenting adalah keselamatan Keano yang jalannya berada pada ayahnya sendiri, yaitu Juan. "Aku tidak punya waktu membahas semua itu. Sekarang, ikut aku!" pinta Dania. "Tidak-tidak, aku tidak akan mau ikut denganmu sebelum kamu mendengar penjelasanku terlebih dahulu," kekeh Juan. Dania memutar bola matanya malas. Wanita itu melirik jam tangannya. Dia tahu, kalau lelaki ini tidak dituruti keinginannya, dia tidak akan mau berj

  • ISTRI YANG KAU SIA-SIAKAN TERNYATA KAYA RAYA   Pertemuan

    "Rumah sakit? Apa Keano sakit? Separah apa sakitnya hingga Dania menyuruhku untuk segera kesana?" Juan bertanya-tanya, dia butuh jawaban dengan segera mengenai kondisi anaknya yang entah mengalami apa. Tak ingin membuang waktu, Juan segera berlari keluar dari bandara. Urusan klien, biarlah nanti, sekarang ada yang lebih penting dari klien. Selama satu tahun penuh lebih Juan tidak bertemu dengan Dania. Dan kali ini, Dania memintanya untuk datang, meskipun itu di rumah sakit, Juan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu dengan istri dan anaknya. Selama ini, Juan sama sekali tidak pernah memberi kontribusi apa pun kepada sang anak karena jarak yang memisahkan. Apalagi, Dania pergi meninggalkan semua uang dan ATM pemberiannya, jadi, dia tidak bisa menikahi putranya. Namun, Juan selalu menyimpan uang yang dia khususkan untuk menafkahi Dania dan Keano. Dia menyimpannya dalam rekening khusus yang akan dia berikan saat telah bertemu dengan keduanya. Dan kali ini, Juan

  • ISTRI YANG KAU SIA-SIAKAN TERNYATA KAYA RAYA   Menghubungi Juan

    Dania dan Sean tengah mondar mandir di depan ruang operasi. Sementara Mama Dania hanya duduk di kursi tunggu karena wanita itu sudah tidak kuat berdiri. Ketiga orang itu gelisah menunggu Keano yang sudah hampir satu jam berada di ruang operasi, tapi masih belum ada tanda-tanda dokter akan keluar. "Bagaimana ini Pa? Nia takut, bagaimana kalau Keano ...." Dania tak sanggup lagi meneruskan kalimatnya. Rasa takut akan kehilangan anak kembali Dania rasakan. Dia benar-benar takut kalau Keano akan meninggalkannya, sama seperti anak pertamanya dulu. Sean mengusap punggung sang putri. "Tenang Nia, kita berdoa saja yang terbaik untuk Keano," Sean mencoba menenangkan Dania. "Bagaimana kalau yang terbaik itu adalah ... hiks, hiks, Dania tak sanggup Pa," tangis Dania di pelukan sang ayah. "Berpikirlah positif anakku! Jangan pernah berburuk sangka pada takdir Tuhan yang belum kita ketahui!" nasehat Papa Sean. Tanpa disuruh juga Dania pasti berdoa untuk kesembuhan dan keselamatan sang putra. T

  • ISTRI YANG KAU SIA-SIAKAN TERNYATA KAYA RAYA   Telepon Misterius

    "Ke mana kalian Kenapa kalian pergi meninggalkanku?" monolognya.Juan menatap ke atas, ke arah langit yang semakin menghitam hingga akhirnya lelaki itu memutuskan untuk pulang saja. Saat melewati pos security, Juan bertanya pada security komplek berharap dia menemukan jawaban dari segala pertanyaan mengenai Dania dan Keano."Wah, saya kurang tahu, Pak. Penduduk sini kalau ke mana-mana jarang ada yang bilang, paling titip rumah doang. Kemarin, saat Bu Dania pergi, juga ga bilang dan ga titipin rumahnya, mungkin karena perginya ga akan lama," jawab security komplek setelah Juan bertanya."Biasanya Bu Dania pergi ke mana?" tanya Juan lagi.Security komplek itu menggeleng "Saya tidak tahu Mas. Biasanya, Bu Dania hanya pergi kerja dan pulang sore. Kalaupun jalan-jalan, biasanya pas weekend. Cuma semalam, bukan Bu Dania yang nyetir, tapi Bapak. dan sampai sekarang belum kembali," jawabnya. Selain itu security tidak tahu apa-apa lagi membuat Juan lagi-lagi harus merasakan kecewa. Juan yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status