Share

Bertemu Dua Pengkhianat

"Tolong carikan aku pengacara lain. Kalau bisa, yang sekelas dengan pengacara kondang Tutompol," titah Mya.

Mya kembali mengepalkan tangannya. "Jangan kalian pikir, dengan mencelakai Kevin, kalian akan terbebas dari tuntutan? Jangan harap," gerutu Mya.

Bosan tidak melakukan apapun, wanita itu pun menyuruh anak buahnya untuk mengambil barang-barang yang akan dia endorse. Dia akan live di rumah sakit karena tidak mungkin meninggalkan Kevin seorang diri.

Begitu semua barangnya sudah datang, Mya lalu menggerai rambutnya kemudian memulai live streaming. Background berwarna putih membuat para fans Mya menanyakan keberadaannya.

"Karena banyak yang bertanya dimana gue sekarang? Gue akan jujur, kalau sekarang, gue ada di rumah sakit. Tapi tenang, bukan gue yang sakit. Gue hanya menemani teman yang sedang sakit saat ini," begitu suara Mya menyapu penggemarnya.

Selesai live, Mya membuka media sosialnya. Betapa terkejutnya dia saat melihat berita kalau Richard dan juga Alya telah dibebaskan.

“Kurang ajar, siapa yang membebaskan mereka? Lebih baik aku cari tahu nanti,” gumamnya.

Mya tidak ambil pusing dengan kebebasan dua orang pengkhianat itu. Karena dia, sudah siap menghadapi Richard dengan pengacara barunya.

Sore telah menjelang. Namun, Kevin masih saja belum bangun. Mya akhirnya menghubungi Mama Denisa. Dia berniat mengambil berkas-berkas perceraiannya yang ada di ruang kerja Kevin.

“Ma, bisa Mya minta izin?” tanyanya.

“Izin apa sayang?” sahut Denisa.

“Emmh, kan berkas perceraian Mya ada sama Kevin, kalau Mama mengizinkan, Mya ingin mengambilnya di ruang kerja Kevin,” pinta Mya.

“Biar Mama yang carikan, nanti sekalian Mama bawa ke rumah sakit. Kamu ingin dibawakan makanan apa sayang?” tanya Denisa.

“Mama tidak perlu repot, disini sudah banyak makanan datang dari penggemar Mya, karena tadi, Mya live di sini,” jawab Mya.

“Ya sudah, Mama cari dulu berkasnya,” ujar Denisa.

Wanita itu pun masuk ke dalam ruang kerja putranya. Senyum sekilas terbit di bibirnya saat dia melihat foto Mya dan Kevin saat mereka masih kuliah dulu.

“Semoga kalian berjodoh,” doa Denisa dalam hati.

Begitu berkasnya ketemu, Denisa pun membawa berkas itu ke rumah sakit. Saat membuka pintu ruangan sang putra, matanya terbelalak saat melihat banyaknya parcel buah dan juga aneka makanan di sana.

“Mya, ini …?”

“Hehehe, maaf ya Ma. Ini semua ulah penggemar Mya, nanti akan Mya kasih ke perawat sebelum Mya pulang,” ujar Mya merasa tak enak karena membuat kotor kamar Kevin.

“Tidak apa Mya. Mama mengerti pekerjaan kamu,” ujar Denisa dengan senyum manis.

Mya segera memberikan semua makanan itu kepada perawat yang sedang jaga. Tak lupa dia juga mengambil 2 buah nasi untuk security di apartemennya.

“Buahnya taruh sini aja ya Ma. Buat cemilan Mya besok kalau di sini,” ujar Mya.

Mama Denisa merasa tidak enak dengan Mya karena terus merepotkan wanita itu. Padahal, kesibukan wanita itu luar biasa.

“Mya, kalau kamu sibuk, besok tidak usah kemari,” ujar Denisa.

“Tidak, Mya besok tidak terlalu sibuk kok, cuma ya itu. Hehehe, besok Mya akan kembali live di sini,” ujarnya.

“Tidak apa. Mama sudah bersyukur kamu mau membantu Mama menjaga Kevin. Maafkan Mama yang selalu merepotkan kamu,” sahut Mama Denisa.

Mya merangkul bahu Denisa. Wanita itu meletakkan kepalanya di bahu Denisa. “Mya sudah menganggap Mama seperti Mama Mya sendiri. Jadi, jangan berkata merepotkan. Itu sangat menyakiti hati Mya,” ujarnya.

Denisa memeluk tubuh Mya. Dia sangat berharap, Mya menjadi menantunya. Mya pun pamit pulang. Saat dia berjalan di lobby, Mya bertemu dengan Alya dan juga Richard.

Mya ingin berbalik. Namun, sepertinya, Alya telah melihat Mya duluan. Alya pun menghampiri Mya.

“Hai Mya, bagaimana? Kaget ya melihat kami berdua bisa bebas,” ujar Alya dengan sinis.

Mya memutar bola matanya malas. Dia malas sekali ribut dengan wanita tidak tahu diri ini.

“Aku tidak peduli dengan kalian berdua. Mau bebas, mau di penjara, atau mau nikah juga aku tidak peduli,” balas Mya tak kalah sinis.

“Beneran nih nggak peduli? Nanti kamu menangis darah karena diceraikan oleh Richard,” Alya membalas ucapan Mya sedikit berteriak.

Kasak kusuk pegawai rumah sakit mulai terdengar. Mereka yang menjadi fans berat Mya sangat tahu bagaimana kehidupan wanita itu. Mereka masih belum bertindak, mereka masih menunggu pelakor itu berulah. Jika dia menyakiti Mya, dia akan jadi garda paling depan untuk membela Mya.

“Kamu pikir, aku bakalan sedih, menangis karena diceraikan Richard. Ohh, tidak, Mya Alghivari tidak akan pernah menitikan air mata demi seorang pengkhianat. Bahkan seribu Richard pun bisa aku dapatkan dengan mudah. Ohh iya, satu lagi, satu pengacara gugur tidak akan menyurutkan niatku untuk mencari pengacara lain,” Mya mulai menyombongkan dirinya.

Wajah Richard berubah pias. Dari mana Mya mengetahui perbuatannya. Sementara Alya, wanita itu bingung dengan ucapan Mya.

“Mya, tunggu, apa maksud kamu?” tanya Alya kebingungan.

Mya menatap mantan suaminya dengan sinis. “Tanyakan saja pada calon suamimu ini! Dia pikir, dengan membuat Kevin sakit bisa menggagalkan gugatan cerainya. Kenapa? Apa karena kamu tidak mau kehilanganku sayang? Kamu masih sangat mencintaiku?” tanya Mya sedikit menggoda Richard.

Alya menatap wajah calon suaminya. Dia tak percaya Richard melakukan hal itu. “Sayang, apakah itu benar?” tanya Alya sedikit tak percaya.

Richard hanya diam. Jauh di lubuk hatinya, dia memang tak ingin kehilangan Mya. Dia masih sangat mencintai Mya. Salah dia juga yang dulu tergoda oleh Alya.

“Sekarang, kamu tahu yang sebenarnya bukan? Kalau calon suamimu ini, masih mencintaiku,” ujar Mya sambil menepuk pipi Richard.

Mya pun pergi meninggalkan kedua pengkhianat itu. Beberapa perawat bahkan ada yang melempari mereka dengan tisu karena kesal dengan ulah Alya.

“Sayang, kita ke rumah sakit lain saja. Aku sudah bad mood,” kesal Alya.

Richard akhirnya membawa Alya ke rumah sakit lain. Sepanjang perjalanan, Richard hanya diam. Jika Mya menyewa pengacara lain, tentu hakim pasti mengabulkan gugatan cerainya. Dan ia tidak mau hal itu terjadi.

“Apa yang harus aku lakukan? Tidak mungkin kan, kalau aku mencelakai pengacara Mya kembali karena aku tidak tahu siapa pengacara Mya selanjutnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status