Share

115. Pembacaan Nota Pembelaan

"Aku ingin bertemu dengan Pak Adam."

"Dia sedangan ada rapat, Pak. Apa sudah ada janji sebelumnya?" tanya wanita yang diduga sekretarisnya.

"Iya," jawab Haris sengaja berbohong.

"Baik, Pak. Silahkan menunggu sebentar. Rapat sebentar lagi selesai.

"Terima kasih."

Haris memilih duduk di sofa ruang tunggu sambil memikirkan strategi yang akan digunakan nantinya.

Haris sejak dulu membenci Eliezer. Dia adalah dua pengacara hebat yang saling bersaing satu sama lain.

"Aku harus bisa mengalahkan Eliezer," gumamnya.

Dua puluh menit berlalu. Haris spontan berdiri saat melihat Pak Adam keluar dari ruang rapat.

Dia berjakan menghampiri hakim ketua yang diprediksi berusia lima puluh tahun itu.

"Siang, Pak Adam."

"Selamat siang, Pak Haris. Apa kita ada janji temu sebelumnya?"

Haris mengurai senyum. "Ada hal penting yang ingin saya sampaikan, Pak."

"Soal?"

"Ah, ini rahasia dan baiknya kita bicara berdua."

Pak Adam mulai menaruh curiga. Terlebih dia tahu sosok yang ada di depannya saat ini.

"Baik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status