Home / Rumah Tangga / ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK / BAB 4 MENJENGUK BU RUKMINI

Share

BAB 4 MENJENGUK BU RUKMINI

Author: Anna Janitra
last update Last Updated: 2024-06-23 12:36:51

"Aku nggak bisa ikut ke rumah bapak kamu, Pa. Nanti anak-anak mau ada les berenang. Kapan-kapan saja kalau mereka senggang, ya," ucap Siska dengan memoles wajah cantiknya.

" Tapi, Ma …."

"Pendidikan anak-anak juga penting lho, Pa. Lagian ibu itu 'kan kangennya sama Papa bukan sama anak-anak. Aku mau yang terbaik buat anak-anak, hidupnya harus jauh lebih baik dari aku." Siska meninggikan intonasi bicaranya.

Membuat Rudi bungkam tanpa berani membantahnya. Ah, Rudi terlalu lemah di hadapan sang istri yang cantik jelita itu.

Dia akan selalu bertekuk lutut apapun yang diucapkan Siska. Sepatah kata keluar maka sang istri akan sangat murka.

"Ya sudahlah, hati-hati di jalan!"

☀️☀️

"Ya Allah, Rudi …" Ibu Rukmini menangis sesenggukan melihat putra semata wayangnya datang dengan membawa bahan pokok.

Bukan bawaannya yang di tangisi, tapi kedatangan anak lelakinya yang membuatnya terharu. Rindu yang menggumpal di kalbu seketika mencair melihat sosok yang selama ini ditunggu-tunggu kehadirannya.

Di peluknya raga itu dengan erat seolah enggan untuk di lepaskan. Air matanya membanjiri pipi yang mulai keriput itu.

Pak Rosadi sang suami serta Rini yang melihat pun tak kuasa menahan buliran bening yang sedari tadi ditahannya. Setelah sadar akan kehadiran putranya, Bu Rukmini menoleh ke belakang Rudi dengan celingukan.

"Siska sama cucu-cucu Ibu mana?" tanya Bu Rukmini dengan berjalan keluar rumah mencari menantu serta cucunya.

"Tidak ikut, Bu. Mereka sedang belajar, jadi hanya titip salam saja, ibu sehat?" ujar Rudi dengan merangkul Bu Rukmini untuk masuk lagi ke dalam rumah.

"Belajar? Inikan hari Minggu, nak?" tanya Bu Rukmini memastikan.

"Bu … sudahlah, yang terpenting rindu ibu terhadap Mas Rudi sudah tersalurkan. Cepat sembuh, ya!" Reni menggenggam tangan yang mulai kisut itu dengan penuh kasih sayang.

Dia tahu kalau kakak iparnya itu akan enggan menginjakkan kaki di rumah mereka. Hingga selalu saja ada alasan untuk menolak.

"Ibu kangen kamu dan cucu-cucu ibu, Rud. Sebelum ibu pergi, ibu ingin sekali melihat kalian makan bersama di rumah ini. Melihat tumbuh kembang cucu-cucu juga melihat kebahagiaan rumah tangga kalian," ujar Bu Rukmini dengan mata berderai.

"Bu," ucap Pak Rosadi dan Rini serempak.

Mata mereka saling pandang karena ucapan Bu Rukmini terdengar aneh. Reni dan Pak Rosadi saling menguatkan dengan bergenggaman tangan.

"Ini, Bu. Ada oleh-oleh dari Siska!"

"Terima kasih, tapi … sebenarnya ibu pengen sekali melihat anak-anak kamu, Rudi. Tak apalah, ayo kita makan! Ibu sudah memasak makanan kesukaanmu," Bu Rukmini menggandeng tangan anaknya dengan penuh kasih sayang.

Pak Rosadi dan Rini mengekor di belakang mereka dengan tersenyum yang mengembang lebar. Raut wajah mereka berseri seakan mentari sedang menyinari bumi.

Mereka makan bersama dengan saling bercanda ria, Bu Rukmini melihat kedua anak tercintanya dengan tanpa terasa menitikkan air mata. Kehidupan seperti ini yang selalu diimpikan olehnya.

Hingga masa-masa kecil Rudi dan Rini seketika terlintas di pikiran Bu Rukmini, membuatnya semakin tergugu dalam tangis. Suaminya yang melihat keheranan, karena seharusnya mereka merasa bahagia bukan duka.

"Ada apa, Bu?" tanya Pak Rosadi dengan manik mengembun.

"Tidak ada apa, Ibu hanya ingat saat anak-anak masih kecil dan saling bercanda seperti ini," isaknya dengan menyeka air mata kasar.

Rini dan Rudi pun menghambur memeluk kedua orang tua mereka tanpa bisa menahan derasnya tangisan yang keluar tanpa diminta.

❤️❤️❤️❤️

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 34 MELAHIRKAN

    Rini kelelahan saat malam tiba, didalam kamar dia memijat kakinya pelan. Meski agak kesusahan, tapi dia melakukannya dengan bersenandung kecil dan sesekali tersenyum sendiri. Rasa nyeri yang datang tiba-tiba membuat jantung wanita yang tengah hamil besar itu berpacu dengan kencang. Keringat dingin mulai berjatuhan dari punggung. Membasahi seluruh tubuh yang terasa panas dingin. "Kamu kenapa, Rin?" tanya Bu Ratna yang melihat perubahan wajah pada menantunya tersebut.Rini yang memejamkan mata saat merasakan sakit lalu bernapas lega dengan menyeka keringatnya itu membuat sang mertua meyakini kalau Rini memang sudah waktunya melahirkan. "Kita ke Puskesmas terdekat, ya!" ajak Bu Ratna dengan mengelus punggung Rini yang basah. Wanita itu menggeleng pelan, belum tentu rasa sakit yang datang dan pergi itu adalah salah satu ciri ibu yang hendak melahirkan.Rini masih kekeh untuk di rumah saja dengan merebahkan diri di kasur. Sesekali digigitnya bibir bawah demi menahan sesuatu yang terasa

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 33 KEJUTAN

    "Kapan kamu lahiran? Ternyata suamimu dari golongan orang berada juga, ya?" Lagi-lagi Rini kembali di buat kaget saat Siska berbicara, wanita yang duduk di teras depan sambil mendengarkan musik untuk merelaksasi pikiran itu seketika menoleh ke sumber suara. Tidak ada salam ataupun panggilan untuk namanya, tiba-tiba Siska berbicara dan duduk di kursi tepatnya di depan Rini. Jantung Rini bergerak kencang dan tidak beraturan melihat ada gelagat aneh dari iparnya itu. "Apa maksudmu, Mbak?""Nggak ada, aku hanya ingin main saja. Kebetulan kita tetanggaan di sini, apa salahnya aku main ke rumah iparku yang baik hati." Bibir merah itu mengerucut dengan alis yang naik-turun. Rini mulai jengah dan ketakutan jika Siska akan berbuat nekat dan di luar batas. Sedang Yoga dan Bu Ratna tidak ada di rumah. Mereka pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan bayi yang akan segera lahir.Sungguh pemandangan yang membuat bulu kuduk Rini berdiri dan nafasnya yang sulit dikendalikan. Ketakutannya jauh mel

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 32 MASIH SAMA

    Rini mengelus perutnya yang kian membuncit, tendangan demi tendangan dia rasakan saat mencoba berbicara dengan bayinya yang masih dalam kandungan. Memandang jauh ke depan, Rini seolah berada dalam masa lalu. Bayangan-bayangan indah bersama ayah dan ibu serta Rudi datang memenuhi pikirannya. "Andai mereka masih ada di dunia ini pasti akan bahagia melihatku akan melahirkan," gumam Rini sendu. Tanpa terasa air mata turun dari sudut mata indahnya tersebut. Setetes, dua tetes hingga akhirnya deras membasahi pipi. "Hidup ini memang tidak semulus apa yang kita inginkan, kita di tuntut untuk menjadi pribadi tangguh dengan selalu di cambuk oleh ujian dan masalah yang tak henti-hentinya singgah dalam kehidupan kita. Tetaplah kokoh berdiri, sesekali mengeluh itu manusiawi, tapi jangan keterusan," ujar Yoga yanh melihat sang istri duduk termenung memandang langit yang menggantung. "Apa aku mampu?" "Kenapa tidak? Semua orang akan mampu jika selalu bergandengan tangan, berjalan bersama tanpa

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 31 KEHIDUPAN BARU

    Kehidupan baru Rini menyambut pagi dengan wajah sumringah. Udara bersih nan sejuk membuat paru-parunya seakan menari dan berdansa bahagia. Suara kicau burung yang hinggap di pepohonan begitu ramai bagaikan sebuah konser yang dihadiri oleh ribuan penonton. Bersahutan dengan ayam jago dan ayam betina yang saling beradu suara karena waktu pagi telah tiba. "Selamat pagi, Bu," sapa Rini. Bu Ratna yang sedang menyiapkan makanan menoleh ke sumber suara. Disapanya menantu perempuan satu-satunya itu dengan wajah berseri. "Selamat pagi, duduk dulu dan minum teh hangatnya supaya badanmu tidak kedinginan!" titah Bu Ratna dengan menyodorkan segelas teh hangat. "Assalamualaikum," ucap suara dari luar. "Itu Kakakmu datang. Dia pasti kangen sama kalian." Yuli Kakak dari Yoga datang dengan senyum yang mengembang. Keduanya saling sapa dan berhambur memeluk satu sama lainnya. "Tinggallah di sini selamanya menemani Ibu, jangan pergi lagi. Kita akan sama-sama menjaga Ibu," bujuk Yuli lembut.Rini

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 30 PINDAH

    Pindah"Ibu mengabari, beliau meminta kita untuk pulang ke sana dan membangun rumah di tempat bagianku. Sedia atau tidak?" tanya Yoga saat sedang meracik bumbu untuk masak kuah bakso pagi ini. Rini menghentikan kegiatannya, matanya menatap sang suami yang masih setia mengaduk aneka bahan tersebut. Sadar jika Rini tengah memperhatikannya, Yoga menoleh dan tersenyum manis. "Itu kalau kamu mau, aku nggak akan memaksa kok. Nanti biar aku bilang sama Ibu kalau kita di sini sudah hidup nyaman." "Mas mengejekku?" Rini tersenyum kecut mendengar perkataan Yoga."Bukan. Hanya itu solusinya biar Mbak Siska tidak terus-menerus merongrong kita akan kehidupan mereka selanjutnya. Sebenarnya aku sudah capek jika harus berhadapan dengan dia dan ibunya. Nggak akan ada habisnya menurutku, iya, itu hanya menurutku saja. Semua keputusan ada pada kamu."Hening. Rini terdiam mendengar perkataan suaminya. Dia sadar jika selama ini hidupnya memang tidak tenang karena ulahj dari Siska. Rudi yang meminta wa

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 29 KEMBALI LAGI

    Semua kembali ke awal setelah acara tujuh harinya Rudi selesai. Rini bersiap untuk berdagang bersama suaminya. Segala kebutuhan telah disiapkan. Kursi di tata rapi dan meja pun bersih sehingga jika ada pembeli yang datang maka akan senang karena tempat makan mereka bersih dan nyaman untuk menikmati sajian.Para pelanggannya Rini berdatangan dan mengucapkan belasungkawa atas kepergian sang kakak. Dengan cekatan tangan Rini dan Yoga menyajikan pesanan dari pembeli yang memesan. Mereka berdua terlihat sibuk sehingga tanpa diduga ada seseorang yang melihatnya dari kejauhan.Sepasang mata yang melihat kesibukan mereka masih menatap dengan tatapan sinis. Sisil, dia datang dengan dandanan rapi. Duduk sedikit jauh dari para pembeli yang sedang antri pesanan mereka. Mengamati lalu mencebik karena rasa iri itu mulai menjalari otaknya."Ramai juga dagangannya," tukas Sisil yang membuat Rini hanya menyungging senyum tipis. "Ada apa kamu kesini? Mau pesan makanan juga? Atau ada hal lain seperti K

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status