Share

Penantian

Hanya lima belas menit aku dan Zainab diperbolehkan menjenguk Zahira. Waktu yang terlalu singkat sebenarnya, tapi kami tidak bisa menyangkal karena itu memang untuk kebaikan putri kecilku.

Kudorong pelan kursi roda yang diduduki Zainab. Zainab menunduk sangat dalam setelah keluar dari kamar NICU. Aku berjongkok di hadapannya agar bisa melihat wajah cantik yang ditekuk itu. Kuraih jemari Zainab yang saling meremas. Aku tahu kecemasannya.

"Za, anak kita pasti bisa bertahan."

Kukuatkan hati ini dan hatinya dengan kalimat positif. Setelahnya, hanya bisa pasrah pada ketetapan Allah nantinya karena usaha sudah maksimal.

Zainab menangis tanpa suara. Hanya air mata yang terus menetes dan membasahi telapak tangan kami.

"Kita juga harus kuat, Za. Zahira butuh orang tua yang kuat untuk bisa menguatkannya."

Zainab mendongak dan menatapku sayu. Aku pun setengah berdiri, lalu memeluknya dengan hangat.

Astagfirullah ....

Dada ini terasa sangat sesak menahan rasa pedih saat melihat Zainab menan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status