Share

Dukungan

Aku masih terduduk di depan ruang NICU untuk menunggu berita dari dokter yang menangani Zahira. Rasanya sangat sulit dengan kondisi seperti ini. Aku menjadi penyebab kesakitan pada istri dan anakku.

Allah ... berikan kesempatan putriku untuk melihat kedua orang tuanya! Berikanlah keselamatan untuk Zahira!

"Yang sabar, Dan."

Aku menoleh. Handoko sudah duduk di samping kananku. Ada juga Bagas yang masih berdiri di hadapan.

Aku menunduk dengan kedua siku bertumpu di atas paha sambil memijit-mijit kepala.

"Kenapa semua jadi seperti ini, Han, Gas. Aku gak tahu harus melakukan apa untuk kesembuhan putriku. Dia baru lahir kemarin sore dan pagi ini kondisinya kritis. Aku takut kehilangan dia."

"Jangan pesimis, Dan! Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Anakmu pasti kuat, dia sama kuatnya dengan istrimu."

Ucapan Handoko sama sekali tidak bisa menenangkan hatiku yang sudah diliputi rasa takut. Aku benar-benar takut jika akan kehilangan bagi mungil tanpa dosa itu.

Handoko dan Bagas mene
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status