Share

Lupakan yang Lama, Mari Sambut Kebahagiaan!

Aku memejamkan mata, lalu mengajak Aini buru-buru pulang dari sana. Berkali-kali aku menengadahkan kepala, agar air mata ini tak jatuh. Rasa sesak tiba-tiba mendera, apalagi saat bertemu dengan seseorang yang dulu menjadikan keseriusan ternyata hanya memberikan kesepian yang sulit untuk disembuhkan.

Bahkan luka itu masih terasa hingga saat ini, Ndar, batinku.

*

Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang menyapa antara aku dan Alya. Aku dengan lukaku, dan Aini mungkin dengan kebingungannya.

Pertemuan secara mendadak dengannya membuatku kembali merasakan luka yang membekas dan sembuh yang tak cepat. Rasanya, belum kering luka kemarin hari ini harus kembali terbuka lagi.

Entahlah, mengapa sekarang aku takut dengan lelaki yang mengumbar kata cintanya. Bahkan aku sangat sulit sekarang membedakan mana yang serius dan mana yang modus.

Pengalaman menjalin hubungan dua kali, benar-benar meninggalkan trauma bagi mental dan juga pikiranku. Rasanya ... ah sulit untuk dijelaskan.

Akhirnya, setelah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status