"Rama? Ada apa? Kenapa polisi menahan kamu begini? Memangnya kamu salah apa, Ram, kok bisa ditahan begini?" tanya Ibu panik saat aku mengabari beliau jika saat ini aku berada di kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan dan beliau akhirnya datang menjenguk bersama Dewi dan Vita."Iya, Mas. Mas salah apa sih kok malah Mas yang ditahan polisi begini? Bukannya Mas mau melaporkan Mbak Rina dan mantan atasan Mas itu dengan tuduhan perselingkuhan ya? Kok malah Mas yang ditahan dan diperiksa begini? Apa salah Mas sebenarnya?" imbuh Vita pula dengan tatapan tak mengerti, begitu juga Dewi yang terlihat tak terima dengan apa yang terjadi pada diriku saat ini.Dewi bahkan melayangkan protes pada petugas yang tengah menginterogasiku saat ini, akan tetapi petugas tersebut tak mengindahkan sama sekali. Bahkan meminta adik-adikku untuk tetap tenang jika masih ingin diperbolehkan menjengukku."Adik-adik semua, mohon tenang. Kami tidak mungkin menahan seseorang tanpa kesalahan dan barang bukti yang je
POV Rama"Pak Rama, kami mendapat laporan bahwa Bapak telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan pengan*iayaan terhadap Bapak Wahyu dengan bukti hasil rekaman CCTV di lokasi kejadian dan hasil visum dokter yang dilakukan oleh Bapak Wahyu bersama kuasa hukumnya. Untuk itu Bapak terancam pasal penga*niayaan ringan dengan masa hukuman dua tahun delapan bulan penjara.""Bisa Bapak ceritakan asal muasal kenapa Bapak sampai melakukan hal itu? Apa motif Bapak melakukan hal tersebut dan apakah Bapak menyesal telah melakukannya?" Petugas kepolisian bertanya sesaat setelah aku terpaksa ikut mereka dengan mobil patroli karena aku takut juga jika dianggap melawan petugas, bisa berabe urusannya jika harus melawan mereka.Mendengar pertanyaan tersebut, aku mendongak kaget. Apa? Aku melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan pengan*iayaan? Yang benar saja? Di sini aku yang jadi korban, istriku seling*kuh dengan Pak Wahyu, tapi bukannya dibela justru aku dianggap sudah mengan*iaya laki-laki it
Bab 36POV Rama Rina spontan tertawa mendengar perkataanku."Apa, Mas? Kasih kamu uang sebagai ganti rugi? Jadi nuduh aku selingkuh tanpa bukti itu hanya demi uang?""Denger ya, Mas, aku nggak selingkuh dan nggak mau ngasih kamu uang! Kalau kamu mau marah, marah aja, tapi perlu kamu ketahui di rumah ini ada CCTV, tuh liat ke atas, saat ini kameranya sedang menghadap ke kamu, jadi kalau kamu berbuat kasar sama aku, aku pastikan kamu bakalan masuk penjara untuk waktu yang nggak sebentar.""Apa pun yang terjadi, dan sampai kapanpun aku nggak akan sudi rujuk lagi sama kamu, Mas. Lagian, kamu nggak salah ngajak akan rujuk? Memangnya Mbak Yuni kenapa? Udah nggak menarik lagi atau nggak bisa kasih kamu uang dan harta seperti cita-cita kamu saat menikahi dia kemarin?""Kasian banget kamu, Mas. Maaf, bukannya ngejek atau menghina, cuma aku mau bilang, emang enak bukannya dikasih uang tapi malah dijadikan sapi perah sama istri baru kamu itu? Niat hati pengen merubah hidup jadi lebih baik, tapi
Bab 35POV Rama "Maksud kamu?" Ibu mengernyitkan keningnya melihatku mencekal tangan beliau."Bu ... Rama memang ketemu Rina dan Aldi, tapi mereka nggak sendirian, Bu. Ada laki-laki lain yang bersama mereka. Bukan itu saja, tapi Rina juga bilang kalau dia sudah menggugat cerai Rama dan sekarang surat cerainya sudah keluar, tinggal ambil aja di Pengadilan Agama, Bu. Terus apanya yang mau pindah?" ucapku akhirnya dengan perasaan masygul dan marah entah pada siapa. Pada Rina atau jutru pada diriku sendiri yang selama ini telah bertindak bodoh menyia-nyiakan istriku itu sehingga sekarang yang ada hanyalah penyesalan yang kutahu tidak akan ada gunanya lagi. Nasi sudah jadi bubur. Rina telah menggugat cerai aku. Lalu apa lagi yang bisa aku lakukan?Harapan yang selama ini kubangun ternyata hanyalah harapan semu belaka. Rina ternyata benar-benar sakit hati akan perlakuanku dan akhirnya menggugat cerai aku tanpa memberikan kesempatan untuk rujuk lagi. Arrgh!!!"Apa?? Mana bisa begitu!!! Si
Bab 34POV Rina"Jadi Rama mantan suami Dik Rina?" tanya Pak Wahyu dengan tatapan penuh ke arahku saat kami berhasil meninggalkan Mas Rama yang akhirnya tak mampu berbuat apa-apa setelah aku mengancamnya hendak lapor polisi jika dia tetap dengan perbuatannya ingin memaksaku kembali ke rumahnya.Enak sekali laki-laki itu. Setelah luka yang dia torehkan begitu dalam ke sanubariku, dia ingin kembali lagi padaku seperti dulu? Tidak! Aku tak sebodoh itu untuk mengorbankan apa yang telah aku raih saat ini demi laki-laki yang hanya ingin memanfaatkanku saja itu.Aku menganggukkan kepala lalu menunduk."Iya, Pak. Mas Rama adalah mantan suami saya. Hari ini pernikahan kami berakhir dengan keputusan Pengadilan Agama. Jadi saya dan dia udah nggak ada hubungan apa-apa lagi, Pak.""Oh ya, Pak Wahyu kenal dengan Mas Rama? Mas Rama tadi juga bilang kalau Pak Wahyu sudah memecat dia dari pekerjaan? Apa ... Pak Wahyu adalah mantan atasan Mas Rama saat masih kerja di perusahaan kemarin? Kalau iya, maaf
Bab 33Pov Rama Aku menoleh dan refleks memberi arahan dan aba-aba agar mobil yang baru saja datang, bisa parkir dengan rapi di lahan yang telah disediakan, saat sebuah mobil SUV yang sepertinya cukup familiar di ingatanku, masuk kawasan mall.Ya, aku cukup familiar dengan jenis mobil tersebut dan juga warna serta nopolnya sebab dulu sering melihatnya parkir di area khusus direksi perusahaan di mana aku pernah bekerja kemarin.Mobil itu tepatnya adalah mobil perusahaan yang biasanya dipakai oleh Pak Wahyu, mantan pimpinan di mana aku kerja kemarin untuk transportasi beliau selama menjalankan tugasnya.Hmm ... untuk apa beliau ke mall ini ya? Belanja? Awas saja, kalau dia sudah masuk mall nanti, aku akan mengempeskan ban mobilnya diam-diam supaya dia panik dan kelimpungan memasang sendiri ban serep sebagai upaya balas dendam karena dia dengan seenaknya telah memecatku dari perusahan kemarin hanya karena aku telat masuk kantor!Ya, aku akan balas dendam supaya dia tahu sakitnya hatiku